Chapter 5

232 13 0
                                    

Tok ..tok ..tok ..

"ayo bangun udah subuh,dan persiapan sekolah nanti antri,kalau antri nanti telat loh"kata farah

Farah-adalah orang yang sangat tertib,dan ditakuti oleh semua penjuru kamar,ia yang menjadi ketua ketertiban,dia paling tidak suka dengan kata kotor dan terlambat,dia selalu memberi hukuman kepada orang yang melanggar setiap peraturan yang ditetapkan.

akhirnya  semua pun bangun,dan langsung  mengambil peralatan mandi untuk melaksanakan sholat tahajud,karena waktu itu sudah menunjukkan 03.23.

dan kami melaksanakan sholat tahajud dengan cepat karena waktunya sudah mepet dengan waktu sholat subuh,jadinya ya harus digabung,habis sholat tahajjud langsung sholat subuh.

"May aku berangkat dulu ya",ucap ayasa sambil membereskan peralatan yang akan ia bawa hari ini.
"Kenapa,kok tumben,masih jam segini loh"ya memang ini masih menunjukkan pukul 06.15

"Hari ini kan ada senam pagi,nanti telat loh,apalagi ini khusus kelas 12"

"Oh iya,kamu udah sarapan?maya bertanya sambil membereskan surat ta'zir yang dikirim ke kamarnya tadi.

"Mm belum sih,tapi aku nanti makan di kantin aja,soalnya takut telat"
"Hati hati,aku nanti nyusul".

Ayasa celingukkan kesana kemari untuk mencari angkot ataupun angkutan umum lainnya,tapi udah hampir 10 menit ia berdiri tak ada angkot satu pun yang lewat,apa mungkin ini masih pagi ya?

Tiba tiba ada mobil yang berhenti didepannya,ayasa sempat binggung,mobil berwarna merah dengan merk terbaru,siapa?
Dan muncul sosok mahluk ganteng dari dalam mobil siapa lagi kalau bukan dimas?

"Loh dimas kan?ngapain?"ayasa bertanya pada seseorang uang berdiri didepannya.
"Tadi ngak sengaja lewat,dan ngak sengaja ketemu kamu juga"
"Oh iya berangkat bareng aja yuk,biar ngak terlambat"sambung dimas lagi

"Emm ngak usah,bentar lagi angkotnya lewat kok"
"Haha kamu itu,ngak biasa ya semobil berdua?
"Iya gitu"
"Kamu duduk dibelakang aja deh,biar ngak grogi"

Ayasa mempertimbangkan ucapan dimas barusan,gimana ya?terima ngak?kok aku bingung?kalau ngak terima nanti telat,tapi kalau terima ngak pantes juga,kan malu.
Haduh binggung!

"Boleh deh,asal ngak macem macem"
Ayasa berhasil membuat dimas tertawa renyah,ngapain coba?
"Tenang,baik baik aja kok,ayo masuk"Dimas tersenyum sangat manis.

Keheningan menyelimuti mobil yang sekarang mereka tumpangi,hanya suara lagu yang membuat susana menjadi canggung.

"Sa,kamu tinggal dipesantren?Ucapnya membuat melamunku selesai dan berhenti.
"Iya,itu keinginanku sendiri ketika masih kecil"Ayasa tersenyum mengingat bagaimana ia saat pertama kali masuk ke pesantren,berkenalan dengan sahabat baiknya,mengikuti setiap peraturan yang disediakan dan masih banyak lagi.

Hanya percakapan itu yang mereka bicarakan sewaktu dimobil,dan tidak sadar jika mereka sudah sampai dipekarangan sekolah indahnya itu.

"Terima kasih atas tumpangannya,maaf merepotkan"Ayasa mengucapkan itu sambil tersenyum menampilkan gingsul indahnya.
"Sama sama,aku siap kok jadi supir kamu 24 jam hehe"
"Kamu ini,yaudah aku duluan ke kelas assalamualaikum"
"Waalaikumsalam.

Caraku Mencintaimu Disetiap Doa KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang