Hidup sebagai seorang yang jauh dari kata sehat adalah sesuatu yang gue jalani sekarang dan enam bulan ini. Gue tahu Tuhan selalu kasih sesuatu yang berbeda buat setiap umatnya, kayak gue yang sekarang di vonis sebuah penyakit yang cukup mematikan di umur yang masih belasan tahun. Entah hal ini harus gue syukuri atau gue tangisi.
Gue gak pernah bayangin kalo gue bakal jadi seorang pesakitan kayak gini. Kadang gue rasa kalo hidup ini terlalu kejam. Ketika enam bulan lalu gue baru aja bahagia karena ngerasain punya keluarga yang utuh, dan sekarang bahkan untuk bicarapun sulit, apalagi tertawa.
Rasanya gue pengen cepet pergi dari dunia ini dengan cara ngiris pergelangan tangan atau gantung diri di balkon kamar. Tapi itu semua pasti bakal bikin semua orang makin sulit. Dan akhirnya gue cuma bisa pasrah meratapi kegelapan dan kepahitan hidup gue.
Apa yang akan terjadi selanjutnya gue gak pernah tau.
Ini kisah tentang detik-detik terakhir gue.
Tapi, ini bukan kisah tentang kengerian dari kematian.
Ini hanya kisah satu detik dari bermiliaran detik kehidupan gue.
Udah siapkan dengerin kisah gue?
Oh ya satu hal lagi yang harus kalian inget.
Hiroki Moriuchi, mungkin sebentar lagi hanya tinggal sebuah nama.-4 Agustus 2018-
💊💊💊
Giman prolognya??
Mau dilanjutin gak? Kalo nggak aku masukin lagi ke draft. Heheheh...Ohya aku ingetin, kalo kalian baca part ini jangan lupa sediain tisue yang banyak, takutnya tiba-tiba banjir ..
Udah ya, selamat menikmati.
See you~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Up (Vol. 03)
FanfictionTak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baik atau buruknya.