Kelurga Jeon baru saja tiba, namun Eunbi tak kunjung keluar dari kamarnya. Nyonya Hwang mempersilahkan keluarga Jeon menunggu di ruang makan. Sambil menunggu, mereka berbincang-bincang mengenai bisnis perusahaan mereka yang akhir-akhir ini meningkat.
Jungkook hanya mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan tuan Hwang yang terlihat begitu menyenangkan, sesekali lelaki itu ikut tertawa jika ada hal yang lucu. Sesekali Jungkook juga mendengarkan pembicaraan ibunya dengan nyonya Hwang, mereka membicarakan tentang seorang gadis bernama Hwang Eunbi, putri dari tuan dan nyonya Hwang, yang tak lain adalah calon tunangannya.
Sepuluh menit berlalu, Eunbi tak kunjung keluar dari kamarnya. Tuan Hwang merasa tidak enak hati. Melihat raut wajah sang suami, nyonya Hwang lantas berdiri dan berniat menyusul putrinya, namun belum sempat Hyun Jin berbalik tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah tangga, dan itu adalah Eunbi, putrinya. Hyun Jin mengira putrinya tidak akan turun.
Seluruh pasang mata menoleh kearah tangga, menatap kagum kepada Eunbi yang terlihat begitu cantik dengan balutan dress selutut, wajah cantiknya hanya di olesi dengan make up tipis, di tambah lagi dengan rambutnya yang di ikat setengah semakin menambah ke cantiknya.
[Jungkook POV]
'dia benar-benar cantik'
Itu hal pertama yang terlintas di pikiranku ketika melihat sosok Eunbi yang sesungguhnya. Pasalnya dari tadi aku hanya mendengarkan sosok Eunbi dari nyonya Hwang. Sebelum mendudukan dirinya, gadis yang aku ketahui bernama Hwang Eunbi ini membungkuk di sertai kata maaf yang ia ucapkan. Wajahnya yang semula datar kini tersenyum kecil kepada keluargaku.
Aku terus memperhatikan gadis yang ada di hadapan ku ini, dia menarik kursi secara perlahan lalu duduk di kursi tersebut dengan gerakan anggun.
Dia seperti boneka kaca yang duduk di atas ornamen. Tatapan kami bertemu, entah kenapa, aku merasa gugup dan jantungku bekerja lebih cepat dari biasanya. Selama beberapa tahun terakhir aku belum pernah merasa seperti sekarang ini. Sekali lagi dia tersenyum kecil kearah ku.
Ah...aku hampir gila dengan senyuman manisnya, mungkin aku akan kecanduan dengan senyuman manisnya itu.
Dia hanya mengangkat sedikit sudut bibirnya keatas, mungkin jika tidak di lihat dengan teliti itu bukan sebuah senyuman.
[Jungkook POV end]
" putrimu sangat cantik Hwang. " ucap tuan Jeon, menatap kagum Eunbi. Tuan Hwang tersenyum, beralih menatap Eunbi yang sedang menyantap sarapannya dengan tenang.
" appa belum sempat bertemu denganmu kemarin malam, kau pulang jam berapa sayang?. "
Eunbi bergidik ngeri mendengar appa nya memanggil dia sayang, 'menjijikan' dia benar-benar tidak suka di panggil seperti itu, termasuk oleh eomma dan appa nya. Sebenarnya kemarin Eunbi merasa kesal karena eomma nya terus memanggil dia seperti itu.
" jam 7 malam. " jawab Eunbi singkat.
Tuan Hwang mengangguk.
" bagaimana kabar nenek?. " tuan Hwang.
" dia baik. "
" apakah di sana menyenangkan?. "
" sangat, di sana jauh lebih menyenangkan dari pada di sini. "
Hening, tidak ada yang saling bicara. Yang terdengar hanyalah suara sendok yang saling beradu dengan piring.
[Eunbi POV]
Ah.... Benar-benar, aku tidak suka situasi seperti ini. Ada apa dengan pria ini? Apa dia gila? Kenapa dia terus menerus memamerkan senyum bodohnya itu. Aku merasa risi dengan tatapan itu, Hei tuan berhenti menatapku seperti itu, tatapan itu benar-benar membuatku terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Happy With You [End]
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Eunbi tidak suka pada Jeon Jungkook seorang lelaki tampan yang berasal dari keluarga baik-baik, lalu kenapa Eunbi menerima lamaran lelaki itu. Neneknya pernah mengatakan. "Kau harus menikah dengan orang yang menyayangimu dan suka p...