Jungkook membalikan tubuhnya ke belakang menatap Eunbi yang nampak kesulitan berjalan.
"Naiklah, kau pasti kesulitan berjalan."
Eunbi terdiam sesaat, menatap punggung Jungkook dengan tatapan ragu. Jika saja kakinya tidak sakit, ia tidak mau naik ke punggung Jungkook.
Namun pada akhirnya Eunbi memilih menurut saja, ia mulai melingkar kan lengannya ke leher Jungkook.
Hening, diantara mereka berdua tidak ada yang bicara.
"Sepatunya terlalu kecil." Eunbi mencoba mencairkan suasana yang agak sedikit Canggung.
"Benarkah?." Jungkook membenarkan posisi Eunbi di punggung nya.
"Kau tidak tahu berapa ukuran sepatu ku?."
Tidak ada Jawaban, Jungkook hanya menyeringai pelan. Eunbi mengerucutkan bibirnya kesal.
"Dia tampan." gumam Eunbi, ia membayangkan pria yang tadi ia temui di acara jamuan makan malam Seulgi dan Jimin.
"Aku? Tentu saja, itu sudah jelas."
"Ani, neo aniya." (bukan, bukan kau)
"Naega aniya? Geureom nuga?." (bukan aku? Lalu siapa?)
"Geu ireumeun Cha Eun Woo. Geu nugunji arra?." (namanya Cha Eunwoo. kau tahu siapa dia?)
"Eum...nae chingu ya."
"Jeongmalyo?." tanya Eunbi penuh semangat (benarkah?)
"Heol...jangan bilang kau suka kepadanya?."
"Memangnya kenapa? Tidak boleh?."
"Tidak boleh, kau hanya boleh menyukai ku." Jungkook mulai di buat kesal oleh Eunbi.
"Aku punya hak menyukai siapa saja." Ucap Eunbi membuat Jungkook semakin kesal saja.
"Aigoo bahkan nama ku dan nama dia sama Eunbi dan Eunwoo, seperti nya kami di takdir kan bersama." Eunbi mencoba menahan tawanya, rupanya Eunbi sengaja memanas-manasi Jungkook.
Jungkook berhenti melangkah, perlahan Jungkook menurunkan Eunbi.
"Kalau begitu pergi sana, minta kepada Eun Woo untuk mengantar mu pulang." Jungkook pergi meninggalkan Eunbi begitu saja.
"Hei! Ada apa dengan mu? Aku hanya bercanda." teriak Eunbi yang kini mulai tertawa.
"Itu sama sekali tidak lucu." ucap Jungkook tanpa mau menoleh ke arah Eunbi.
"Kau benar-benar marah?." Eunbi terkejut, Jungkook menanggapi candaanya dengan serius. Benar-benar sulit di percaya.
Jungkook tetap berjalan meskipun Eunbi berteriak meminta maaf. Wanita ini mulai berlari kecil, ia ingin menyamai langkahnya dengan Jungkook, Eunbi tak peduli dengan kakinya yang berjalan tanpa alas apa pun.
Lalu bagaimana dengan sepatu yang Eunbi kenakan? Eunbi menjinjing nya, ia tak ingin membuat kakinya semakin lecet. Eunbi melepas sepatu yang di pegangnya begitu saja kemudian.....
Ketika Jungkook berhenti berjalan Eunbi langsung memeluk lelaki itu dari belakang. Selama beberapa menit posisi mereka masih seperti itu,
"Mianhae." ucap Eunbi.
"...."
"Maksud ku aku menyukai nya karena aku merasa kagum, dia sosok lelaki yang sempurna. Meskipun begitu, aku hanya menyukai satu lelaki, tapi itu bukan Eunwoo."
Jungkook berbalik, di tatapnya Eunbi yang masih menunduk. Sebuah senyuman terbit di wajah tampannya, sedetik kemudian Jungkook memeluk Eunbi.
"Dimana sepatumu?." tanya Jungkook baru menyadari satu hal bahwa istrinya berdiri di atas tanah tanpa alas apa pun.
"Aku tidak tahu."
"Dasar ceroboh, kau melemparnya?."
"Entahlah, tadi aku menjatuhkan sepatu itu di sini."
Eunbi mencoba mengingat dimana terakhir kali ia menjatuhkan sepatu itu. Yang satu ada di belakang Eunbi sedangkan yang satunya lagi Entah kemana. Jungkook mencari nya di semak-semak sedangkan Eunbi menunggu di sebuah bangku taman.
Karena ini sudah malam, Jungkook agak kesulitan menemukan sepatu itu.
"Akhirnya ketemu." Jungkook mengangkat sepatu itu sambil berjalan ke arah Eunbi.
Sebagian Chapter telah di hapus
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Happy With You [End]
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Eunbi tidak suka pada Jeon Jungkook seorang lelaki tampan yang berasal dari keluarga baik-baik, lalu kenapa Eunbi menerima lamaran lelaki itu. Neneknya pernah mengatakan. "Kau harus menikah dengan orang yang menyayangimu dan suka p...