13

1.2K 146 4
                                    













Eunbi terbangun dari tidur ketika merasakan tangan mengguncang tubuhnya.

"Hei.... Bangun pemalas." teriak Yerin tepat di depan telinga Eunbi, membuat gadis ini kembali menarik selimutnya untuk menutupi kembali seluruh tubuhnya.

"Hei!! Bangun! ." Yerin kembali menarik selimut yang menutupi tubuh Eunbi namun kali ini Eunbi memegangi selimut itu lebih erat membuat Yerin kesulitan.

"aish... Shireo, neo ppalli ga. "
(Tidak mau pergi sana)

"Kau lupa pagi ini ki-"

"Arra arra, biarkan aku tidur sebentar lagi."

"Aish... Pabo pagi ini aku ada kelas, aku bisa terlambat." jerit Yerin frustasi.

Eunbi yang berada di bawah selimut langsung menutupi kedua telinga.

"Kau bisa pergi duluan."

"Huh....dasar menyebalkan. Seharusnya kau bangun dan siapkan sarapan untuk suamimu, tapi ni malah sebaliknya. Aku heran kenapa Jungkook bisa tertarik kepada gadis macam Eunbi."

Yerin beranjak pergi menuju ruang makan, menghampiri Jungkook yang tengah menikmati sarapan pagi dengan tenang.

"Kau kenapa Yerin- ssi?." tanya Jungkook ketika melihat raut wajah Yerin. Ini masih terlalu pagi untuk memasang raut wajah seperti itu.

"Sungguh? Kalian tidur di kamar yang berbeda?."

"Mmm... " Jungkook hanya menggumam.

"Kenapa?."

"Maksudmu?."

"Ya maksudku kenapa berpisah kamar?." kali ini Yerin mulai tidak mengerti.

"itu keinginan Eunbi, aku tidak ingin memaksa dia untuk satu kamar denganku." jelas Jungkook.

"Sudah aku duga ini pasti Eunbi, apa dia bodoh? Maksudku ah...sudahlah bisa-bisa aku cepat tua gara gara marah terus." Yerin di buat pusing kalau memikirkan tentang Eunbi pasalnya sahabatnya itu sulit di mengerti.

"Kau tidak pergi?."

"Kau mengusirku?." tadi Yerin baru saja di buat kesal oleh Eunbi, kekesalannya masih belum mereda dan sekarang Jungkook semakin menambah rasa kesalnya, pasangan suami istri ini benar-benar bikin kesal dan menjengkelkan.

"Tidak, bukankah tadi kau bilang hari ini ada kelas pagi? Cepatlah kau bisa terlambat."

"Terlambat atau tidak itu urusan ku, kau tidak perlu ikut campur."

"Huh...aku menyesal mengingatkanmu." Jungkook bangkit berdiri dan berjalan menuju wastafel. Karena di rumah ini belum ada asisten rumah tangga jadi mau tidak mau Eunbi maupun Jungkook harus mencuci piring bekas makan secara masing-masing. Itu merupakan aturan yang Eunbi buat, Jungkook tidak banyak berkutik lelaki Jeon ini hanya menyetujuinya saja.

"Tanpa kau memberi tahu pun aku sudah tahu kalau pagi ini aku ada kelas."

"Lalu kenapa tidak pergi?."

Yerin menggeram kesal mendekati Jungkook yang berdiri membelakangi dengan sebuah garpu di genggaman tanganya. Yerin mengangkat garpu itu ke udara bersiap untuk menusuk punggung Jungkook.

"Huh.... " Yerin menyimpan garpu secara kasar di samping piring yang sudah di cuci oleh Jungkook.

"Kau sudah memakai garpu ini." Jungkook mengangkat garpu tersebut sambil menatap kepergian Yerin.

Sedetik kemudian mata Jungkook beralih ke arah meja makan dan melihat roti selai kacang buatannya tidak ada. Pasti Yerin yang mengambilnya, ya itu pasti dia memangnya siapa lagi kalau bukan Yerin, mengingat hanya ada Yerin yang tadi duduk di meja makan.

[2]Happy With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang