"Pekerjaan hari ini begitu melelahkan." Jungkook melangkah gontai menuju sofa, dengan sekali hentak kan Jungkook menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa panjang yang terdapat di ruang tengah tanpa peduli dengan bajunya yang sedikit basah.
Sepi sekali.
Jungkook langsung berdiri dan melesat pergi ke kamar Eunbi.
Sementara di perpustakaan Eunbi sedang sibuk dengan beberapa tugas kuliah nya, namun setelah mendengar seseorang baru saja datang. Eunbi menyudahi dulu tugas nya itu.
"Dia pergi kemana?." Eunbi melihat sofa yang ternyata tidak ada siapa pun di sana.
Tidak ingin menunggu lama, Eunbi langsung saja pergi ke dapur.
Beberapa menit kemudian Jungkook keluar dari kamar ketika mendengar suara berisik dari arah dapur.
"Kau baru pulang?." tanya Jungkook yang kini sudah mengenakan pakaian santai.
Eunbi memicingkan mata. Seharusnya ia yang bertanya seperti itu. Kenapa ini malah sebaliknya.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu."
"Butuh bantuan?." Jungkook segera mengganti topik pembicaraan, menurutnya tidak penting mempermasalahkan siapa yang pulang duluan.
"Tidak perlu." jawab Eunbi singkat.
"Kau selalu berkata seperti itu ketika aku menawarkan bantuan."
"Ini pekerjaan yang cukup mudah."
Karena Eunbi berkata itu cukup mudah, Jungkook memilih untuk duduk dan menunggu saja di meja pantry.
"Kau baik-baik saja?." tanya Eunbi tampak khawatir ketika melihat Jungkook menidurkan kepalanya di atas meja.
"Eum...aku hanya sedikit lelah, tapi aku baik-baik saja."
"Sungguh? Kau terlihat sedikit pucat." Eunbi segera menghampiri Jungkook dengan sepiring telur gulung di tangan kanannya.
Jungkook mengangkat kepala ketika Eunbi meletakkan sepiring telur gulung di hadapannya.
Dengan gerakan lambat, Jungkook memasukkan sesuap nasi ke mulutnya.
Eunbi tahu Jungkook tak baik-baik saja, apakah wajah pucat itu tidak cukup membuktikan bahwa lelaki itu sedang sakit?. Bahkan terlihat begitu jelas dari cara lelaki ini makan, biasanya Jungkook selalu bersemangat ketika makan malam.
"Tidak perlu memakan ini, akan ku buatkan bubur untuk mu. Kau bisa beristirahat."
Jungkook tersentak kaget, Eunbi tahu bahwa dirinya sedang sakit? Bagaimana bisa? Bahkan wanita ini belum mengecek suhu tubuhnya. Dengan mudahnya ia tahu bahwa dirinya sedang sakit. Sama sekali tidak menyenangkan, Jungkook berharap Eunbi akan menyentuh keningnya lalu mengkhawatirkan dirinya dan menemaninya tidur semalam dan malam itu akan menjadi malam yang paling indah dalam hidup nya.
Lupakan, Jeon Jungkook kau terlalu banyak berkhayal. Eunbi mana mungkin melakukan hal seperti itu.
"Kau tidak dengar?. Aku menyuruhmu beristirahat." ucap Eunbi berhasil membuat Jungkook tersadar dari lamunan panjang.
Tidak ingin memperpanjang obrolan, Jungkook lebih baik kembali ke kamar sesuai yang Eunbi inginkan. Jungkook akui, saat ini kepalanya terasa sangat pening. Mungkin sedikit berbaring bisa mengurangi rasa pening di kepalanya.
*****
Eunbi membuka pintu secara perlahan, ia takut mengganggu Jungkook yang sedang beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Happy With You [End]
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Eunbi tidak suka pada Jeon Jungkook seorang lelaki tampan yang berasal dari keluarga baik-baik, lalu kenapa Eunbi menerima lamaran lelaki itu. Neneknya pernah mengatakan. "Kau harus menikah dengan orang yang menyayangimu dan suka p...