Jungkook merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat posisi tidurnya tidak nyaman, bagaimana tidak, lelaki ini tidur dengan posisi duduk jika di lihat memang tidak nyaman.
"Ah... Kapchagiya." Jungkook terlonjak kaget ketika melihat sosok gadis yang duduk di sampingnya tengah menatap dirinya dengan tatapan tajam, Jungkook bukan terkejut karena tatapan tajam itu akan tetapi dia terkejut karena melihat lingkar hitam di kedua sisi mata Eunbi.
"Kau tidak tidur?." tanya Jungkook dengan santainya.
"Kau pikir aku bisa tidur dengan udara seperti ini?. Bukannya tidur yang ada aku hampir mati kedinginan aish... Di tambah lagi pundakku terasa sakit karena harus menahan kepalamu itu Jeon Jungkook- ssi." Eunbi menggerutu kesal sambil menggerak-gerakan pundaknya yang terasa sakit.
"Ah...mianhae. Sebagai gantinya pagi ini aku akan menyiapkan sarapan yang enak untukmu bagaimana?."
"Kau memikirkan sarapan? Lupakan tentang sarapan pikirkan saja bagaimana caranya kita masuk ke dalam rumah, aku sudah tidak tahan disini benar-benar dingin." Eunbi beranjak pergi ke halaman belakang dan mencari siapa tahu ada pintu masuk di belakang yang kebetulan tidak di kunci.
"Kau mau pergi kemana? Hwang Eunbi- ssi kembali." Jungkook berteriak - teriak tidak jelas.
Tiba-tiba langkah kaki Eunbi terhenti tepat di depan sebuah pintu berwarna putih yang masih tertutup rapat, gadis ini tidak tahu apakah pintu itu terkunci atau tidak meskipun harapannya kecil dia berharap pintu itu tidak terkunci dengan begitu dia bisa masuk ke dalam dan menghangat tubuhnya yang dari tadi merasa kedinginan.
"Pintu itu pasti terkunci, kau jangan berharap banyak." ujar Jungkook ketika melihat Eunbi berhasil menyentuh pegangan pintu.
"Diam kau."
"Kenapa diam saja? Kau tidak membukanya?." teriak Jungkook dari kejauhan sambil memiringkan kepalanya dan menatap tangan Eunbi yang hanya diam.
" kau berisik sekali, tidak bisakah kau diam." masih menatap ke arah Jungkook, Eunbi membuka pintu pelan dia tidak berani melihat.
"Eoh..." kedua mata Jungkook membulat sempurna ketika pintu tersebut terbuka tenyata tidak di kunci. Kenapa tidak dari semalam mereka pergi ke halaman belakang, jika semalam pergi ke belakang mungkin Eunbi tidak akan berakhir kedinginan seperti sekarang.
Jungkook segera berlari mendekati Eunbi, namun gadis ini cepat-cepat masuk dan kemudian kembali menutup pintu membiarkan Jungkook di luar sendirian.
"Eunbi- ya buka pintunya aku masih di luar." Jungkook mengetuk pintu berkali-kali berharap Eunbi mau membukakan pintu untuknya.
"Kau harus di hukum Jungkook- ssi." teriak Eunbi dari dalam.
"Kenapa aku harus di hukum? Apa kesalahanku?."
"Kesalahanmu adalah membiarkanku mati kedinginan."
Dengan lemas Jungkook kembali melangkahkan kakinya menuju ke pintu depan, terdengar helaan nafas ketika Jungkook mendudukkan dirinya di samping tiang rumah.
Eunbi pasti tidak akan membukakan pintu untuknya, Jungkook tadi sudah berusaha keras membujuk Eunbi agar gadis itu mau membukakan pintu untuknya akan tetapi gadis yang satu ini sama sekali tidak mudah di bujuk.Karena tidak tahu harus melakukan apa, Jungkook akhirnya memutuskan untuk menyenderkan tubuhnya ke tiang dan kembali tidur.
Sementara di dalam rumah, Eunbi tengah berkeliling dan melihat setiap interior dari rumah barunya itu. Beberapa kali Eunbi sempat kagum dengan design setiap ruangan yang tampak begitu unik dan sedikit berbeda, barang-barangnya tertata dengan sempurna di tambah dengan warna dinding yang tidak terlalu mencolok.
Jungkook kembali membuka mata, dia menoleh ke arah pintu yang masih tertutup rapat tidak ada tanda-tanda pintu itu akan terbuka.
"Kenapa disini dingin sekali." Jungkook memeluk tubuhnya beberapa kali lelaki ini menggesek-gesek kedua telapak tangan.
"Ini hampir memasuki musim gugur kalau kau belum tahu." sahut Eunbi dari arah pintu masuk berhasil membuat seorang Jeon Jungkook menolehkan kepala.
"Kau tidak ingin masuk? Kalau begitu aku tutup kembali."Eunbi kembali memasukan kepalanya ke dalam dan hampir menutup kembali pintu tersebut akan tetapi Jungkook berhasil menahan pintu dengan kaki kanannya.
"Baiklah , baiklah aku akan masuk, tapi tunggu sebentar aku harus mengambil koper." Jungkook menunjuk dua buah koper yang ada di tempat tadi ia duduk.
Kedua mata Eunbi mengikuti kemana arah jari telunjuk Jungkook menunjuk.
"Ah...benar, aku lupa dengan koperku." Eunbi menyeret kopernya ke dalam dan di ikuti oleh Jungkook.
****
Sebagian Chapter telah di hapus
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Happy With You [End]
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Eunbi tidak suka pada Jeon Jungkook seorang lelaki tampan yang berasal dari keluarga baik-baik, lalu kenapa Eunbi menerima lamaran lelaki itu. Neneknya pernah mengatakan. "Kau harus menikah dengan orang yang menyayangimu dan suka p...