12

105 16 9
                                    

Sana masih ada di kantor Appa nya.
Ia sedang duduk manis di dalam kantor Appanya.
Appa Sana sudah selesai dengan pertemuannya, tetapi ia tak kunjung datang juga.

Sana lalu meraih gagang telefon dan mengontak asisten Appa nya.

'Appa ada dimana? Bukankah ia sudah selesai dengan urusannya?' Tanya Sana.

'Ia Nyonya, Tuan sudah selesai dengan pertemuannya. Sekarang Tuan sedang ada di lantai bawah'

Jawab sang asisten lalu Sana menutupnya.

Selang 10 menit ada yang membuka pintu.

*ceklek...

Menampilkn sesosok yeoja yang sangat ia benci.

Anak Eomma tirinya, Irene.

'Uhh aku membencinya'

Tetapi kehadiran Irene tidaklah sendiri, di belakangnya sudah terpanlmpang jelas wajah ke empat namja itu.

'Ada urusan apa mereka kesini'
Pikir Sana.

Mereka duduk di sofa,
Sana kemudian menatap sekertaris Appa nya yang membawa mereka kesini.

"Kenapa mereka disini?" tanya Sana.

"Tuan yang menyuruh mereka kesini Nyonya, untuk melihat-lihat perusahaan" jawab sang Asisten.

Sana mengangguk kecil lalu menatap mereka.

"Jadi kau disini, kami sudah khawatir dengan keadaanmu. Kau seharusnya memberi kabar pada kami" ucap Woonpil.

"Kalian bahkan bukan asisten ku yang harus tau semua jadwalku" jawab Sana.

"Tapi kamilah yang di tugaskan untuk melindungimu" jawab Woonpil lagi.

"Kaulau begitu, lindungi aku dari wanita itu. Siksa dia sampai tidak berani dekat-dekat denganku. Bagaimana? Tidak bisa kan. Cih.. Penjaga apanya" tantang Sana.

Yeoja yang di maksud yaitu Irene.

Mereka semua terdiam.

*tok.. tok.. tok..

*ceklek...

Asisten Appa Sana kembali dengan setumpuk file dan menaruhnya tepat di hadapan Sana.

"Ini semua berkasnya Nyonya, untuk data staff biasa akan di kirimkan ke rumah Nyonya"

"Baik, keluarlah"

Sang Asisten membungkukkan badannya memberi hormat.

"Sana itu apa?" tanya BamBam kemudian.

"Daftar pegawai disini"

"Apa yang mau kau lakukan dengan ini semua"

"Aku akan memecat pegawai yang tidak sesuai dengan lisensi dan kriteriaku. Apa yang di lakukan orang itu sehingga orang-orang tidak pantas itu bekerja diaini" ucap Sana merujuk pada Appanya.

"Apa tidak apa kau berlaku seenakmu begini? Ini kan perusahaan Appa. Kenapa malah kau yang mengaturnya" ucap Irene sedikit kesal akan tingkah Sana.

Ia pikir Sana hanya mencari perhatian saja dengan melakukan ini semua.
Dan juga, apa haknya melakukan ini semua.

"Ini juga bukan irusanmu. Kau tidak punya hak apapun atas perusahaan ini, sialan" jawab Sana.

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang