22

143 21 4
                                    

Sana memutuskan untuk mengirim pesan dan bertemu dengan Jaehyun, melihat bagaimana Jaehyun terus berusaha menghubunginya.

"Kau kemana saja?" tanya Jaehyun yang tengah duduk berhadapan dengan Sana.

"Aku sedang istirahat, hanya itu. Maaf baru menghubungi" jawab Sana.

"Kau terlihat sedikit berbeda, ada masalah?" tanya Jaehyun.

"Tidak, aku hanya lelah, kau tau kan aku sedang ada proyek besar" kata Sana tersenyum, "Aku merindukanmu, mau jalan jalan?" tambah Sana.

Jaehyun mengangguk girang sebagai jawaban.

Sana mengajak Jaehyun ke taman di pusat kota. Banyak yang bermain bola, berfoto, mengobrol bersama keluarga, teman, pacar, banyak sekali aktivitas di sana.

"Selama aku tidak bisa dihubungi, apa kau sudah dekat dengan wanita baru lagi?" tanya Sana sambil berjalan beriringan dengan Jaehyun, diikuti dua bodyguardnya sedikit jauh di belakang.

Jaehyun lantas menggeleng, "Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu" katanya sambil memalingkan wajah, berusaha tidak terlihat konyol di depan Sana.

"Aku? Hahahaha jangan lucu. Kau akan merasa jiji begitu tau semuanya tentangku jadi jangan begitu penasaran denganku, dan juga aku tidak baik untuk hidupmu" kata Sana menyunggingkan senyumnya, selama ia mengeluarkan kata katanya, memori tentang perlakuan tidak pantas apa saja yang ia lakukan selama ini.

"Apa maksudmu! Kau bukanlah wanita seperti itu. Jangan menganggap dirimu rendah. Aku tidak peduli apa yang kau bicarakan, kau akan terus ada di hatiku"

"Tapi itu benar Jaehyun. Dengan berjalan berdua denganmu saja aku sudah merasa sangat malu, seharusnya kau meminta maaf pada Irene dan melanjutkan perjodohan"

Terjadi keheningan sepanjang jalan karena Jaehyun memilih tidak menjawab perkataan Sana, ia tau, jika ia terus menjawab maka Sana akan terus membahasnya. Ia lebih memilih menggenggam tangan Sana dan sesekali mencium punggung tangannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sana memutuskan kembali ke sekolah setelah libur panjangnya. Para murid bagaikan baru saja melihat mayat yang bangkit kembali setelah melihat Sana, kenapa mereka sangat aneh, pikir Sana.

Selama jam pelajaran ia sama sekali tidak mendengarkan dan memilih membuka laptopnya dan mengerjakan pekerjaan kantor.

Saat bel istirahat pun Sana masih berkutat dengan laptopnya.

"Hei" tiba tiba ada yang duduk di hadapan Sana.

"Kau tidak makan siang?" tanya orang itu, "Kau lapar?" tanya Sana menutup laptopnya.

"Tidak. Mau ke rooftop?" tanya namja itu dan langsung menarik tangan Sana setelah Sana mengangguk setuju.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, Jaehyun meminta keputusan final dari Sana. Tidak ada jalan untuk kembali.

Ia meminta Sana untuk menikah dengannya, jika ia menolak maka Jaehyun akan benar benar pergi.

Dengan berat hati Sana mempertimbangkan semuanya. Ia menolak.

Ia masih duduk di bangku SMA, tapi bukan itu yang membuatnya menolak Jaehyun. Sebesar apapun cintanya pada Jaehyun, ia tidak akan mengorbankan semuanya begitu saja. Usahanya, kerja kerasnya dan permainan kotornya selama ini.

Malam harinya, Jaehyun terbang ke Turki dan tinggal disana. Berkat penolakan yang diterimanya.

Hanya satu kalimat yang bisa Sana sampaikan pada Jaehyun kala itu,
"Semoga kau bisa menemukan kebahagiaanmu disana".

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
5 Bulan Kemudian

Proyek di Ulsan sudah hampir rampung. Perusahaan semakin berkembang pesat, tapi tetap saja perusahaan harua berkompetisi dengan perusahaan milik Appa Sana.

Saat ini Sana tengah duduk di ranjang UKS. Ia tidak sendiri seperti biasanya, bersama dengan Jisoo yang duduk di sampingnya. Di dalam UKS terdapat jendela yang sangat besar, menghadap langsung pada halaman belakang sekolah yang di tumbuhi pepohonan rindang, sangat indah, itulah kenapa Sana sangat menyukai ada di sana.

"Hei, kenapa kau tidak mencari pendamping? Maksudku, kau butuh seseorang yang bisa memperkokoh perusahaanmu" kata Jisoo memandang sepasang kupu kupu, entah kenapa tiba tiba pertanyaan itu muncul begitu saja.

"Entahlah, aku berpikir jika aku punya seseorang sebagai pendampingku, artinya dia harus lebih kuat dariku dan artinya juga aku satu tahap dibawahnya. Dia yang berkuasa, dan itu akan menghalangi apa yang selama ini aku susun" jawab Sana.

Ia bangkit membuka setengah dari jendela besar itu, menutup matanya merasakan angin yang menyapu lembut kulitnya.

Ia membayangkan bagaimana rasanya punya sayap, maka ia tidak akan takut untuk jatuh lagi.

"Apa kau membayangkan bagaimana rasanya punya sayap lagi?" kata Jisoo tersenyum geli.

"Kau selalu merusak fantasiku" kata Sana dan menutup lagi jendela itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Matahari sudah berganti jadi Bulan.

Sana termenung duduk di balkon kamarnya, terlampau sepi hingga suara kodok melompat terdengar jelas di telinga Sana.

Drrtt... drrtt...

Tiba tiba ponselnya bergetar. Jisoo mengiriminya pesan.

From: Jisoo
Sana, aku putus lagi dengan kekasihku. Dia marah karena aku tidak sengaja menyebut namamu saat pagi hari aku mencarinya di apartment ku ㅠㅠ .

Sana di buat sedikit tersenyum saat membaca pesan yang dikirim Jisoo, sudah beberapa kali Jisoo melakukan kesalahan itu saat bersama pacarnya. Yah, mungkin karena ia terlalu banyak bergaul dengan Sana akhir akhir ini.

To: Jisoo
Apa dia pikir kau punya selingkuhan?
Bodoh, kenapa namaku yang selalu kau sebut? Apa sebaiknya kita tidak saling berteman lagi, aku pikir ini adalah bencana berteman denganku

From: Jisoo
ㅋㅋㅋ kau lucu
Tapi ada benarnya, aku terlalu sering memanggil namamu sampai nama kekasihkupun aku sering lupa

To: Jisoo
Ho, kalau itu masalahnya berarti bukan aku yang salah. Kau saja yang play boy. Kau masih suka tidur dengan sembarang wanita kan?

From: Jisoo
Kau tidak bisa mengatakan itu padaku, wanita itu saja yang menggodaku. Aku bisa memuaskan mereka, itulah daya tarikku. Kau belum pernah melihatnya kan, mau coba?

To: Jisoo
Kau gila, baru saja putus tapi sudah mengincar wanita baru lagi. Dan maaf aku tidak tergoda!

From: Jisoo
Aku bisa jamin kau akan meminta lagi dan lagi, pesonaku di atas ranjang memang mematikan

To: Jisoo
Hentikan! Mengerikan hanya dengan membacanya

From: Jisoo
Haha baiklah, aku akan mendapatkanmu nanti. Selamat malam princess?

To: Jisoo
Selamat malam :)

Setelah percakapan lewat pesan dengan Jisoo, ia menaruh ponselnga di nakas dekat kasurnya dan bersiap tidur.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haloooooo lo lo lo
Jgn lupa vomment ya :)
Sorry author baru update ㅠㅠ

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang