16

132 15 2
                                    

Setelah malam panjanhnya bersama YoungK, Sana tetap memutuskan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang akan bertanggung jawab lagi atas dirinya, termasuk YoungK.

Appa, Eomma dan Irene sudah mendengar kabar ini.
Appanya sangat khawatir karena Sana tinggal di rumah yang besar sendirian hanya dengan pembantu dan satpam saja. Sedangkan supir, tukang kebun dll tidak di izinkan tinggal oleh Sana, terlalu ramai baginya.

Jika Sana sedang di luar maka tidak ada yang menjaga atau memantau Sana, pikir Appanya.

Dan 2 minggu yang lalu, Appa Sana sudah menandatangani surat pengesahan perusahaan atas nama Sana. Ia sekarang hanya memimpin perusahaan Eomma tirinya Sana saja.

Jujur Sana kecewa, ia pikir Appanya akan lebih memilihnya ketimbang keluarga barunya itu.
Sana memang bodoh, pikirnya.
Mana mungkin Appanya memilih Sana yang aneh ini.

Ini hari ke-4 sejak pemutusan kontrak. Keempat namja tetap bersekolah di tempat yang sama dengan Sana.
Hanya saja tidak seperti dulu.
Sana selalu menghindari mereka dan akan mengabaikan mereka jika mereka menyapa Sana.

Kini Sana tengah ada di ruang UKS. Harusnya ia sedang ada di aula untuk olah raga sekarang, tapi Sana enggan.

Ia meminta perawat di UKS untuk keluar dari ruangan itu, Sana benar benar ingin sendiri.

*Ceklek..

Terdengar suara pintu yang di buka, Sana enggan membuka matanya dan sama sekali tidak perduli itu siapa.

Tapi tiba tiba ada seseorang yang naik ke ranjangnya dan sudah berada di atas badan Sana. Tubuh mereka tidak bersentuhan karena orang itu menopang tubuhnga dengan kedua tangannya. Sana langsung membuka mata dan melihat siapa itu.

Ia melihat sosok JiSoo disana. Sana sedang malas meladeni namja ini, jadi ia menutup matanya kembali.

JiSoo yang melihat Sana berlaku seperti itu perlahan menurunkan tubuhnya dan menghimpit tubuh Sana.

"Jangan mengabaikan aku seperti itu atau kau akan menerima hukumannya" ucap JiSoo seduktif.

Sana membuka matanya dan mendorong dada bidang JiSoo menjauh.

Tanpa perlawanan JiSoo memundurkan tubuhnya dan duduk di ranjanh Sana, begitu juga Sana yang sudah posisi duduk.

"Mau apa kau kemari?" tanya Sana to the point.

"Hanya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menyetujui kerja sama yang aku ajukan" ucap JiSoo sambil membuka 2 kancing bajunya dan menyisir rambutnga ke belakang jengan jarinya. Sungguh menggoda.

"Aku sudah dengar tentang dirimu dan Appamu. Jadi sekarang kau pemilik perusahaan terbesar se Asia? Kau cukup berani Sana. Tenang saja, aku siap membantu apapun itu asal kau mau jadi milikku" tawar JiSoo pada Sana.

Sana langsung merangkak mendekat dan duduk di pangkuan JiSoo. Mereka beradu pandangan, JiSoo tak mau melewatkan hal ini. Ia langsung memasukkan tangannya pada rok Sana dan meraba bokongnya. Tanpa berlama lama ia langsung menyambar bibir manis Sana dan menciumnya dengan nafsu dan Sana membalasnya.

JiSoo sudah kehilangan kesabarannya. Ia bersiap membuka kancing seragam Sana tetapi tangan Sana menghentikannya. Sana mendekatkan wajahnya pada kuping JiSoo dan berbisik.

"Aku tak semudah yang kau pikirkan Sayang" suara sexy dan menggoda Sana saja semakin menaikkan gairah JiSoo. JiSoo biasanya tidak mudah tergoda dengan wanita sexy manapun, tapi tidak dengan Sana. Ia sendiri bingung kenapa Sana dengan mudahnya menaikan gairahnya.

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang