23

37 6 7
                                    

Sana tengah duduk di balkon kamarnya. Menatap langit pagi yang begitu muram, terasa sangat dingin.
Setiap hembusan angin yang menerpanya terasa dingin tapi juga menyejukkan.

Ia teringat dengan para pahlawannya.
BamBam, YoungK, Woonpil, Mark.

"Kira-kira apa yang sedang mereka lakukan sekarang?" monolog Sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sana menyadarinya.
Emosi nya SANGAT tidak stabil, tapi apa yang bisa dia lakukan. Dia terlalu lelah melakukan pengobatan yang baginya tidak merubah keadaannya.

Seperti hari ini, tiba-tiba saja dia tidak bisa menahan rindunya terhadap para pahlawan itu.

Ia sudah bersiap-siap dari pagi buta untuk pergi ke sekolah. Ia merasa sangat semangat.

Tapi, semua rencananya hancur. Ia tiba tiba mendapat panggilan untuk menghadiri rapat mendadak. Sial.

Selama rapat Sana mencoba se-profesional mungkin walau ia diburu waktu.

Tiba di sekolah pukul 10.00 siang, waktu istirahat. Langsung ia bergegas menuju ruang kelas TROOPS, ruang kelas YoungK.

Menoleh kesana kemari tapi belum juga menemukan sosok yang ia cari.

"Hei kau, dimana YoungK?" tanya Sana asal pada salah satu murid di kelas itu.

"Dia pergi ke UKS pagi ini, belum kembali" jawab murid itu.

Dengan semangat yang masih membara, Sana berlari bergegas menuju UKS.

Dengan sekali hentakkan ia membuka pintu UKS yang sudah di depan matanya.

Ia melihat YoungK yang tertidur membelakangi posisinya saat ini.

"Tuan Kelinci menggigit wortel
  Diambilnya dari sahabatnya
  Ia memenggal kepala sahabatnya"

YoungK mendengar lantunan itu, ia tidak bisa membalikkan tubuhnya saat ini.

"Memotongnya jadi dua
  Lalu dilemparlah tububnya ke
  sungai"

Kali ini Sana tidak melantunkan nyanyian itu sendirian, YoungK ikut bernyanyi bersama.

Tanpa berlama lama Sana berlari dan langsung memeluk YoungK.

"Tiba-tiba, aku merindukan mu. Aku kemari untuk menemuimu dan tak kusangka kau masih mengingat lagu itu" kata Sana yang masih memeluk YoungK.

"Kenapa lama sekali?" jawab YoungK sambil melepas pelukan Sana.

Ia menatap kedua mata Sana lekat.

"Kenapa kau membiarkan aku menunggumu, selama ini? Setiap hari rasanya berat tanpa dirimu. Dirimu yang tiba-tiba memberi jarak antara kita, dirimu yang tiba-tiba menghilang. Aku mengkhawatirkan mu" kata YoungK dengan buliran air mata yang sudah menetes sejak kalimat pertamanya.

"Maaf" satu kata dari Sana dan ia mencium YoungK.

Kehangatan seperti ini yang ia cari selama ini.

_________________________________

Halo teman temaann, maaf ya author tiba2 hilang dan sekarang tiba2 muncul lagi, hehe.
Bakalan bersyukur banget kalo masih ada yang baca cerita aku :)

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang