19

117 14 6
                                    

Sesuai janji, Tn.Ahn membawa Sana makan bersama dengan pemilik tanah yang Sana inginkan.

"Maaf, Haraboji tidak bisa datang karena sakit. Jadi ia mengirimku datang kemari, perkenalkan aku Lee Jong Suk, cucu dari Lee Pil Moo"

"Aku Minatozaki Sana dan ini paman Ahn Jung Hwan"

Sana dan Tn.Ahn menjabat tangan JongSuk bergantian.

"Baiklah, aku akan meninggalkan kalian berdua untuk mengobrol" kata Tn.Ahn dan beranjak pergi dari ruangan.

"Haraboji tidak bilang apa-apa saat mengirimku kemari. Jadi, tentang apa ini semua?" tanya JongSuk sambil bersiap menyantap hidangannya.

"Aku menginginkan tanah milik Harabojimu yang ada di Ulsan" jawab Sana tanpa basa basi.

"Kau tidak bertele-tele, aku suka orang sepertimu" puji JongSuk.

"Jadi?" tanya Sana sambil meminum red wine di tangannya.

"Kau tau tanah itu tengah di perebutkan banyak pihak, jadi tidak mudah mendapatkannya" kata JongSuk tersenyum.

"Katakan" jawab Sana seolah siap memberi apapun yang pemuda ini inginkan.

"Dirimu"

Sana mengangkat sebelah alisnya.

"Badanmu bagus, aku suka. Ayo"

JongSuk langsung berdiri dan menggiring Sana keluar restaurant.

"Kita mau kemana?" tanya Sana dalam mobil yang dikendarai JongSuk.

"Tentu saja apartmentku. Kau menginginkan tanah di Ulsan bukan? Maka sebagai gantinya, aku menginginkanmu" jawab JongSuk santai.

"Sudah kuduga, aku akan berakhir seperti ini jika dipertemukan pemuda sepertimu"

"Apa maksudmu pemuda sepertiku?"

"Seorang cucu konglomerat yang memanfaatkan keadaan tentu saja"

"Hei! Aku bukan orang seperti itu, kau harusnya merasa terhormat, kau wanita pertama yang aku bawa ke kediamanku"

"Haruskah aku merasa terhormat saat aku akan memberikan tubuhku sebagai pemuas nafsu orang lain?"

JongSuk terdiam.

"Seharusnya kau tidak berkata seperti itu disaat kita akan melakukannya di apartment ku nanti. Kau membuatku ragu" kata JongSuk sedikit menekuk wajahnya.

Dan saat itupula mereka sudah sampai di lobby apartment JongSuk.

"Turunlah, k-kau boleh pulang" kata JongSuk tanpa melihat Sana.

"Kita sudah sejauh ini, ayo turun"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Apartment mu bagus, sama seperti seleraku" kata Sana melihat sekeliling.

"Aku akan mandi, tunggulah" kata JongSuk.

"Ayo mandi bersama"

Langkah JongSuk terhenti akibat ucapan yang Sana lontarkan.

"Ayo!"

Sana dengan santainya mulai membuka kancing kemeja yang ia kenakan.

Sedangkan JongSuk tidak bisa melepaskan pandangannya pada Sana.

Di kepalanya sekarang masih terngiang obrolan mereka di dalam mobil tadi.

Sudah banyak wanita yang ia tiduri tanpa penyesalan.
Tapi sekarang ia mulai berpikir apa yang ia lakukan selama ini.
Sana benar-benar membuatnya goyah.

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang