17

116 15 7
                                    

JiSoo tak kunjung menjawab juga.

Alhasil Sana langsung memasang wajah datarnya dan turun dari meja JiSoo.

"Kesempatan tidak datang dua kali. Selamat tinggal" ucap Sana.

JiSoo menahan pergelangan tangan Sana.

"Apapun. Asal bukan tanah itu" ucap JiSoo cepat.

"Apapun?" tanya Sana langsung di jawab anggukan oleh JiSoo.

"Tidak ada" jawab Sana setelahnya.
"Tidak ada yang aku inginkan saat ini selain tanah itu" tambah Sana lalu melepaskan genggaman JiSoo pada tangannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan paginya, Sana lagi lagi tidak masuk sekolah karena pekerjaannya di kantor.

Pukul 07.00 pagi Sana sudah bertengger di Lobby perusahaan utama.

Segera dia memanggil sekertarisnya untuk ikut masuk kedalam kantornya.

Sekertaris Sana adalah seorang namja berkebangsaan Amerika bernama David McClan. Tetapi Sana memanggilnya Dave.

"Dave, tolong urus berkas-berkas ini" Sana menyerahkqn beberapa map yang langsung di terima oleh Dave.

Dave membaca sekilas berkas itu dengan dahinya yang mengerenyit.

"Kenapa kau mau menjual 5 anak perusahaan ini, laba mereka sangat tinggi" tanya Dave pada Sana.

"Aku tidak bisa menangani begitu banyak perusahaan sendirian, aku akan mati jika terus mengurusi perusahaan ini. Setidaknya aku masih punya 20 cabang lagi bukan? Jadi apa salahnya jika menghilangkan 5" ucap Sana santai.

"Tapi Nona, kelima anak perusahaan ini yang labanya paling tinggi. Jika anda mau, saya akan menyiapkan daftar anak perusahaan yang labanya paling rendah dan and bisa menjualnya" ucap Tn.Song.

Oh, Tn.Song adalah penasihat perusahaan Sana, dia sudah bekerja di perusahaannya bahkan sebelum perusahaan ini menjadi besar.

"Tidak perlu, aku sudah putuskan akan menjual anak perusahaan itu. Aku akan fokus pada anak perusahaan yang labanya sangat sedikit, aku harus memperbaikinya. Apa yang dilakukan orang tua itu selama memimpin perusahaan ini, bodoh sekali" ucap Sana merujuk pada Appanya.

Sejak Appanya memilih Eomma tirinya, Sana jadi sangat membenci satu keluarga itu.

Dan tujuan barunya adalah, balas dendam.

Ia akan membuat mereka benar benar membayar apa yang telah mereka perbuat pada Sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selama 3 hari Sana tidak masuk sekolah, akhinya pada hari ke 4 ia memutuskan untuk bersekolah kembali.

Sana diminta mengikuti sebuah olimpiade debat mewakili sekolahnya, lomba itu sangat bergengsi sampai di liput semua tv di Korea, bahkan ada beberapa negara yang menayangkannya juga.

Tapi Sana tidak mau, sebagai gantinya ia hanya akan menjadi pembimbing para peserta saja.

Ya, Sana tidak perlu di ragukan kualitasnya lagi. Mungkin ia mampu memenangkan lomba ini sendirian jika ia turun tangan.

ANGEL NATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang