"Diam bukan berarti rasa ini terabaikan"
***
Semilir udara pagi menggelitik kulitku,dengan suara lirih kulantunkan surah Al-Waqiah.Setiap pagi selalu kusempatkan untuk membaca surah ini,karena dari yang kupelajari dengan membaca surah ini akan bisa melancarkan rezeki kita dan menjauhkan dari hal hal buruk.Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi'ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/203).
Perlahan kudengar dengan jelas sebuah ketukan di pintu kamarku dan sebuah suara yang selalu ku rindukan disetiap aku jauh darinya.
"Assalamualaikum"Sebuah salam dan diiringi suara pintu yang mulai terbuka.
"Walaikum salam"aku melihat raut wajah umi sangat tenang melangkahkan kakinya menuju ke arahku.
"Umi..."Sapaku langsung berdiri dan memeluk umi dengan erat.Aku begitu menyukai aroma umi yang setiap saat membuatku merasa nyaman.
"Adek...,udah ah manjanya.abi menyuruhmu ke ruang keluarga karena ada yang harus disampaikannya mengenai perjodohanmu dek!"omel umi namun tetap membalas pelukanku dan mengelus kepalaku yang masih tertutup mukena.Ucapan umi tersebut,tiba tiba membuatku merasakan ada gemuruh di dalam dadaku setelah mendengar kata kata perjodohan.
"Umi...apakah aku bisa menjalani sebuah rumah tangga bersama orang yang tak pernah kukenal"ucapku lirih sambil menatap dalam manik mata umi
"Insya Allah dek,karena segala sesuatu yang dianggap manusia baik bukan berarti benar dimata Allah,percayalah jika engkau melakukan perbuatan karna Allah,maka Allah akan memudahkan segala urusanmu"aku langsung kembali mengeratkan pelukanku kepada umi.
***
Setelah tadi malam aku mendiskusikan dan menyetujui masalah perjodohan bersama abi dan umi.Pagi ini keluarga ku mengadakan pertemuan untuk membahas pernikahan.
Beberapa menit datang sepasang paruh baya yang seumuran dengan orang tuaku.Setelah beberapa waktu meraka berbincang dengan Abi baru datang seorang laki laki menggunakan jas berwarna biru dongker dengan perpaduan kemeja berwarna hitam dan dasi beserta celana yang berwarna biru dongker menuju kedua orang paruh baya yang sedari tadi datang.
"Assalamualaikum"ucapnya langsung menyalami orang tua,dan aku sedari tadi hanya mengintip dari pintu kamarku.
"Walaikum salam"jawab semua orang.
"Nah ini fadil,anak saya"kata lelaki paruh baya itu,lantas abiku mengamatinya lalu berbicara.
"Umi panggil humaira!"mendengar hal tersebut membuat nafas ku sesak memikirkan apa yang harus aku lakukan.
"Baik abi"umi beranjak dari tempat duduknya menuju kamarku.
"Humaira..."umi memanggilku dengan lembut dan menghampiriku
"Iya umi"
"Ayo kita ke depan"
"Bissmillahirrahmannirahim,baik umi"sambil menggandeng tangan umi,Di ruang tamu semua orang memandangku takjub dan aku aku hanya menundukkan pandanganku.
"Nah ini humaira anak saya,humaira ayo duduk"langsung aku duduk disebelah umi
"Masya allah cantik sekali"kata wanita paruh baya didepanku"Tidak salah kami memilihmu"seraya tersenyum.
"Terima kasih tante"ucapku sambil tersenyum dan menundukkan pandanganku lagi.
"Loh kok tante?panggil bunda dong,"ucapnya seperti merajuk.
"I..iya bunda"jawabku tak terbiasa namun langsung wanita tersebut menyambutku dengan senyuman lebarnya.
"Humaira..,perkenalkan ini fadil yang akan menjadi calon imammu nak"Tutur abi,lantas aku melihat wajahnya sekilas dan hatiku berdesir.
"Ya Allah,benarkah dia yang akan menjadi imamku kelak"kataku dalam hati
"Baiklah sebelum kita membahas terlebih dalam,saya ingin bertanya,apakah nak fadil siap menjadi suami dari anak saya?"abi menegaskan kembali.entah mengapa aku melihat ada sebuah kegelisahan dalam raut laki laki itu.
"Hmm"gumamnya langsung dipotong oleh ayahnya
"Wahai temanku,kamu tidak usah lagi meragukan anakku,sudah pasti dia akan menerimanya,iyakan fadil"katanya meyakinkan abi
"Hmm insya allah siap"ucapnya lirih
"Alhamdulillah.."semua orang bersyukur.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine(End)
RomanceCerita masih lengkap cuma dalam perbaikan.Kerena emng banyak kesalahan. Allah memiliki rencana yang tak pernah kita duga begitu pula dengan jodoh,hanya allah yg berhak merencanakannya Begitu pula yg dialami ira,setelah ditinggal oleh laki laki yang...