***
"Haruskah sepedih ini saat bahkan aku belum memiliki rasa.Akan lebih pedih dari ini jika aku sudah benar benar cinta"
***Aku akhirnya selesai mandi,lalu berjalan menuju ke tempat tidurku,yang masih dihiasi bunga mawar berwarna merah dan kulihat gaun pernikahanku tergeletak disana.aku langsung membereskannya
"Ya Allah,jika memang ini lah yang terbaik untukku,aku akan mencoba mengikhlaskannya jika dia bukanlah imam yang engkau kirimkan padaku"batinku sambil menyeka air mataku yang kembali menetes karna dadaku terasa sangat sesak.
"dek..kamu sudah selesai apa belum?"panggil abangku
"sudah bang,masuk aja bang,pintunya gk dikunci"perlahan abangku masuk ke kamarku dan menghampiri ku,cepat2 aku menyembunyikan kesedihanku tapi percuma abangku sangat memahamiku
"dek kamu nangis lagi"sambil memegang pundakku
"enggak bang,mata adek kena debu"
"sudahlah gak usah sembunyiin dari abangmu ini"abangku kembali memelukku
"Yakini saja dia bukan jodohmu,dan ada laki laki lain diluar sana yang lebih baik untukmu bahkan telah menunggumu dan selalu mendoakanmu di setiap sepertiga malamnya"
"iya bang,amin..."aku melepas pelukan abang
"ihh adek abang jelek kan jadinya"ejeknya setelah melihat mataku memerah
"abang..""iya iya maaf,tetap cantik kok,ayo kita ke rumah sakit"abang menggandeng tanganku
"baiklah"
***
Tak sampai setengah jam,aku dan abangku tiba dirumah sakit.
"assalamualaikum, permisi mbak,boleh saya bertanya ruangan atas nama bapak M Anwar dimana ya mbak?"tanya abangku kepada seorang pegawai di bagian administrasi
"walaikum salam,sebentar ya mas saya periksa dulu"balas pegawai berjilbab putih itu seraya membolak balikkan buku
"hmm bapak M Anwar berada di ruangan melati mas"jawabnya
"baiklah terima kasih mbak,saya kesana dulu ya mbak,assalamualaikum"ucap abangku sambil tersenyum kepada pegawai itu menampakkan lesung pipinya tapi setelah itu menundukkan pandangannya.dan menuju ke arahku yang sedari tadi memperhatikannya
"walaikum salam mas"jawab pegawai itu tersenyum bahagia.
"kenapa dek ngelihat abang kok serius banget?"abangku mencubit pipiku
"ngelihatin ekspresi pegawai tadi bang"sambil kami berjalan menyusuri koridor rumah sakit.
" Kenapa dek"dahi abangku menggerjit
"kelihatannya pegawai tadi kesemsem sama abang"
"iya dong,abangkan ganteng"alisnya dinaik turunkan
"ihh sombong,gak boleh tau"
"iya iya abang bercanda dek"sambil terus menggandeng tanganku
***
Setelah sampai diruangan abi,kulihat abi masih tak sadarkan diri,dan umi selalu setia menemaninya.
"assalamualaikum"salamku serempak dengan abang
"walaikum salam"lalu kami menyalami umi.dan umi memelukku dan menangis
"maafkan umi ya nak,umi tak bisa menemani disaat kamu bersedih"
"tidak apa apa umi kan ada abang"sambil ku usap air matanya
"abi gimana umi"tanyaku membuat bulir bening itu meluncur kembali dari mata umi
"abimu belum sadarkan diri,setelah mendengar kabar pembatalan pernikahan kamu nak"umi semakin terisak langsung memeluk abang lalu aku menghampiri abi
"abi...maafkan humaira bi,gara2 humaira abi jadi begini"sambil kuterisak memeluk Abi.
***
Azan berkumandang menandakan waktu solat isya datang.abang mengajakku ke musola rumah sakit sementara umi memilih solat diruangan abi,setelah sampai dan selesai berwudhu aku masuk kedalam musola itu,kulihat beberapa orang ada didalam bersiap menunaikan solat,setelah itu aku menumpahkan segala keluh kesahku kepada Allah dalam doaku
"Ya Allah Ya Tuhanku,Yang Maha membolak balikkan hati yang mengetahui apa yang tak ku ketahui,yang memberikan keadilan sebaiik baik nya keadilan.disinilah aku kembali mengadu padamu ya allah,dan hanya kepadamulah aku berserah.jika memang kak fadil bukanlah jodoh terbaik untukkumaka kirimkan lah aku imam yang terbaik untukku.imam yang akan selalu menemaniku dikala kukesepian,imam yang selalu mengingatkanku dikala ku mulai tak berada dijalanmu,imam yang bisa menjadi pedoman untuk anak anakku kelak.aminnn ya robbal alamin."
makasih ya,yg sudah mau baca maaf karna msh banyak kesalahan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine(End)
RomanceCerita masih lengkap cuma dalam perbaikan.Kerena emng banyak kesalahan. Allah memiliki rencana yang tak pernah kita duga begitu pula dengan jodoh,hanya allah yg berhak merencanakannya Begitu pula yg dialami ira,setelah ditinggal oleh laki laki yang...