"Kebahagiaan saya adalah ketika saya menjadi bagian dari alasan kamu berbahagia"
***
Adnan pov
Saya sangat merasa bahagia ketika humaira bersedia menjadi teman saya,saya berpikir setidaknya inilah langkah awal untuk membuatnya kembali seperti dulu.
Saat ini saya bersama adik sepupu saya,yaitu aimi pergi menjemput humaira sesuai janji tadi pagi.Setibanya saya di depan rumah humaira saya lihat humaira sudah menunggu saya,bahagianya saya tau ternyata dia menunggu kedatangan saya.
"Bang kok gak turun,malah senyum senyum sendiri" celotehan aimi membuat saya kaget,ya memang aimi adalah perempuan yang sangat aktif berbicara,sekarang dia menjalani semester 2 di kampus tempat ku dan humaira mengajar.
"Eh iya dek,maaf" saya hanya bisa tersenyum kikuk
"Abang hebat deh"
"Kenapa"saya bingung,tidak biasanya aimi memuji saya
" bisa dekat sama kak ira,dosen super duper dingin,apalagi sama cowok"saya hanya terdian
"Tapi sudah,nanti abang gak turun turun,kasihan kak ira nungguin abang"
"Astagfirullah, kamu sih ngajak ngomong terus kan abang lupa jadinya"
"Loo kok aimi yang disalahin"
"Yaudah ayo turun"kami akhirnya turun dan menuju ke arah humaira yang sedang duduk kursi teras,dia tampak tambah cantik,menggunakan gamis dan hijab berwarna biru muda.
" assalamualaikum "salamku dan aimi
" walaikummussalam"
"Kak ira apa kabar" aimi mendahului saya
"Baik,eh aimi jadi kamu sepupunya adnan"
"Iya kak,ganteng kan kak" perkataan aimi membuat saya salah tingkah,sungguh aimi seperti mempromosikan saya,saya pun mencubit pipinya
"Awwww,abang apaan sih,sakit tau" aimi tampak cemberut
"Kamu itu malu maluin abang aja"
"Lo aimi kan muji abang,apa salah aimi kakandaku tercinta" ucap aimi dramatis,namun sesuatu membuat saya dan aimi mematung ketika kami melihat humaira tertawa,tapi tak lama humaira menghentikan tawanya ketika sadar kami memperhatikannya.
"Maaf" katanya
"Lo kenapa kak,aku malah bersyukur bisa lihat kakak tertawa" lagi lagi saya didahului aimi
"Hmm,kapan kita mau perginya"
"O iya,jadi lupa,ayo" jawabku.
Kira kira setengah jam telah berlalu dan selama di perjalanan
Aimi tidak berhenti mengoceh,dia seolah menjadi sales yang sedang mempromosikan barang jualannya,dan yang dipromosikannya adalah saya,sungguh saya merasa malu tapi tidak apa apa setidaknya dengan kehadiran aimi bisa menghilangkan kecanggungan antara saya dan humaira.Dan satu hal lagi yang sangat membuat saya senang adalah ketika humaira mulai tidak bersikap dingin lagi,dan merespon pembicaraan aimi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine(End)
RomanceCerita masih lengkap cuma dalam perbaikan.Kerena emng banyak kesalahan. Allah memiliki rencana yang tak pernah kita duga begitu pula dengan jodoh,hanya allah yg berhak merencanakannya Begitu pula yg dialami ira,setelah ditinggal oleh laki laki yang...