Bertekad

53 7 0
                                    

Saya takut kecintaanku kepadamu membuatku lalai untuk mencintai Sang Maha Cinta

***

Adnan Al farisi

Sudah dua malam setelah pertemuan pertama saya dengan humaira dan hal itu membuat saya merasa gelisah,entahlah begitu gencar syetan menggoda saya sampai saya sangat merasa sangat terkagum kagum dengan humaira, seharusnya saya sudah menyadarinya semenjak pertemuan kedua saya dengannya.

"Janganlah engkau iringkan satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain,karna pandangan pertama itu halal bagimu tetapi tidak untuk yang kedua!"(H.R Abu Daud).

Lama lama saya merasa bingung dengan perasaan saya ini,saya sungguh tidak pernah merasakan hal seperti ini bahkan kepada syifa.

Otak saya seolah olah tak pernah berhenti untuk memikirkan nya.Hati saya seolah olah tak bisa berhenti menahan desiran desiran ketika mengingat humaira.

Ya Allah sungguh hambamu ini telah berdosa,Ya Allah hilangkanlah perasaan ini jika memang perasaan ini malah memjerumuskan ku dalam perzinaan karna saya tahu hati saya telah berzina,dan menjadikanku termasuk orang orang yang tersesat.Sebagaimana dalam surah Al Qasas ayat 50


" Dan siapakah yang lebih tersesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun"

Akhirnya malam ini saya memutuskan berbicara kepada ayah saya,dan satu satunya cara untuk menghentikan perasaan yang membuat saya semakin berdosa adalah menghitbah humaira. Saya akan bertawakal kepada Allah mengenai jawaban humaira nanti.

Dalam Musnad Imam Ahmad,dari Abu Dzar ra,bahwasanya mendengar Rasulullah bersabda"Apabila salah seorang kalian mencintai rekannya seyogyanya ia mendatanginya di rumahnya dan memberinya tahu bahwa ia mencintainya karna Allah"

"Assalamualaikum ayah" salam saya lansung duduk disebelah ayah yang sedang membaca koran

"Walaikumussalam,ada apa nak"

"Ayah,ada yang pengen abang bicarain"

"Hmm,sepertinya anak ayah ini ada maunya ini" ucap ayah ku sambil menyunggingkan senyum

"Iya yah,kalau abang bilang mau khitbah seseorang gimana?"seketika itu ayah langsung membuka kaca matanya karna sedikit terkejut

" ya..Alhamdulillah, ayah sangat senang,kamu tau,ayah terkadang khawatir kepadamu"lantas saya pun bingung dengan pernyataan ayah

"Maksud ayah?"

"Ayah tau kamu mencintai syifa kan?" hal tersebut sangat diluar dugaan saya,dari mana ayah tau tentang perasaan saya

"Hmm tapi itu dulu yah"

"Kamu tau alasan mengapa ayah menjodohkan adikmu dulu?" sementara saya hanya menggeleng

"Karna ayah tidak ingin membuat perasaan kamu terluka karna adikmu dan syifa mempunyai hubungan"

"Tapi tidak seharusnya ayah melakukan itu"

"Ahh sudahlah yang penting kamu sudah benar benar melupakan syifa"

"Insya Allah sudah yah"

"Kalau begitu siapa gerangan wanita yang berhasil membuat anak ayah tergila gila"

"Abang baru bertemu dengannya 2 kali yah"

"Hmm,jadi apa yang membuatmu yakin dengannya"

"Entahlah abang tidak mengerti mengapa begitu dasyatnya godaan syetan memengaruhi abang untuk selalu memikirkannya,dan abang tidak mau itu terjadi yah,abang tidak mau membuat cinta yang diciptakan dengan suci harus tercemar karna tercampur aduk dengan nafsu,abang ingin mencintainya benar benar hanya karna Allah yah"

"Ayah bangga denganmu nak,kalau begitu siapa dia?

" ayah juga mengenalnya"

"Benarkah"

"Hmm bahkan lebih dulu dari abang"

"Hmmm,ayah tidak tau"

"Humaira yah"

"Hah,humaira anaknya Anwar"

"Iya yah"

"Sepertinya keluarga kita memang sudah ditakdirkan berhubungan,tapi ayah hanya takut mereka tidak menerimamu karna mungkin mereka sudah kecewa dengan keluarga kita"

"Tenang yah,abang akan terlebih dahulu meyakinkan abinya humaira"

"Hmm baiklah"

🍁🍁🍁

Siang ini saya menuju rumah humaira berdasarkan alamat yang diberikan ayah tadi malam,dan betapa terkejutnya saya ternyata abinya humaira adalah guru agama saya ketika SD.Sungguh mendebarkan rasanya

"Assalamualaikum" sambil mengetuk pintu

"Waalaikummusalam" ucap seorang wanita yang seperti nya adalah uminya humaira

"Maaf, ada perlu apa"

"Bapak Anwarnya ada buk"

"Oh ada,ayo masuk"

tapi setelah saya masuku dan duduk di sofa berwarna biru tiba tiba terdengar seseorang datang

" siapa mi"ternyata adalah pak anwar

"Oo ini bi,ada yang nyariin abi"

"Assalamualaikum pak" salam saya seraya mencium tangannya

"Walaikummussalam"

"Sepertinya tidak asing,tapi siapa ya"

"Saya Adnan Alfarisi pak"

"Oo iya iya saya baru ingat,kamu yang sering ngikutin bapak dulu kan"

"Iya pak" saya pun merasa malu bila mengingatnya

"Oh ya,kamu ada perlu apa"

"Saya ingin mengkhitbah,putri bapak,yaitu humaira"

"Hmm kalau begitu apa alasanmu mengkhitbah anak saya"

"Saya hanya tidak ingin terus berdosa pak"

"Maksudmu?"

"Jujur saya hanya bertemu dengan humaira 2 kali"








My Mine(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang