"Andai saja aku bisa menjadikan semua yang terjadi menjadi sebuah mimpi,tentu aku akan bahagia karena bisa terbangun dan kembali untuk tidak benar benar merasakan sakit ini"
***
"Tidak....!"Pekik Adnan terbangun dari mimpi yang sangat menyakitinya tersebut.
Begitu sesak yang ia rasakan,keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.
"Astaghfirullah Al Azim"ucapnya berkali kali dengan suara lirih,tanpa ia sadari bulir bening dari matanya menetes dengan sendirinya.
"Ya Allah...,apakah ini adalah pertanda dari Engkau Ya Allah?maafkan hamba Ya Allah karena hamba telah lalai dengan kewajiban hamba sebagai seorang suami.Ya Allah beri hamba kesempatan untuk memperbaiki segalanya Ya Allah"ucapnya tersedu sedu menyesali segala yang ia perbuat.Berkali kali ia meruntuki dirinya sendiri,mengapa ia begitu egois selama ini?
Jam menunjukkan pukul tiga dini hari,tanpa fikir panjang adnan langsung mengganti bajunya dan bergegas menuju rumah Kholid.
***
Dengan kecepatan yang lumayan tinggi mobil Adnan melesat membelah keramaian jalanan kota,hingga akhirnya sampailah ia di depan rumah Kholid.Sepi,itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan rumah ini sekarang.Dengan mencoba berfikir positif,Adnan sadar bahwa ini dini hari.
"Assalamualaikum..."ucapnya tiga kali sambil sedikit mengetuk pintu rumah itu.
"Humaira...ini aku...,tolong buka pintunya Humaira..,aku menyesal.Tolong maafkan aku.."ucapnya semakin gelisah karena tidak ada tanda respon dari dalam.
Beribu pertanyaan muncul di kepala Adnan saat ini.Kemana semua orang?
"Humaira,siapapun di dalam tolong buka pintunya aku menyesal"
Adnan terduduk lesu di depan pintu dan hanya bisa menyesali perbuatannya.
***
Sementara di tempat lain pesawat humaira dan Kholid sedang bersiap siap untuk lepas landas,menuju Singapura untuk menjalani pengobatan nya disana.Najwa istri Kholid memutuskan untuk tidak ikut dan bergegas kembali ke rumahnya.Namun sesampainya di rumah ia begitu terkejut melihat Adnan yang terkulai lemas di depan pintu rumahnya.
"Astaghfirullah,mas Adnan.Kenapa bisa disini?"ucapnya kebingungan.
Samar namun pasti Adnan mendengar suara seseorang tidak lain adalah suara Najwa.
"Najwa,dimana Humaira?"ucapnya langsung berdiri.
"Untuk apa mas Adnan tanya tentang Ira!memangnya mas Adnan peduli sama Ira?Apa mas Adnan tau apa yang dirasain Ira?Enggak kan!"Najwa tersulut emosi karena mengingat keegoisan Adnan pada Humaira.
"Aku tau Najwa,aku salah dan aku menyesal.Kumohon beri tahu aku dimana Humaira?"ucap Adnan semakin terisak.Hampir saja adnan bersimpuh di depan Najwa namun langsung dicegah oleh Najwa.
Najwa yang melihat kesungguhan Adnan,akhirnya memberi tahu dimana Humaira sekarang.
Tanpa pikir panjang Adnan langsung pulang dan berniat menyusul Humaira
"Humaira...kumohon tunggu aku,Kumohon beri aku kesempatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mine(End)
RomanceCerita masih lengkap cuma dalam perbaikan.Kerena emng banyak kesalahan. Allah memiliki rencana yang tak pernah kita duga begitu pula dengan jodoh,hanya allah yg berhak merencanakannya Begitu pula yg dialami ira,setelah ditinggal oleh laki laki yang...