Bab 7

1.2K 87 1
                                    

Tin.. Tin..

Kiki yang mendengar suara klaksonpun langsung berlari keluar.

"Maaf, ya. Nunggu lama, ya?"

"Heran, kamu tu ngapain aja, sih?" Aston memberikan helm untuk Kiki.

"Dandan juga enggak padahal." Lanjutnya yang mendapat pukulan kecil di lengannya."

"Hahaha! Belajar dandan."

"Nggak, kaya tante-tante aja."

"Lho? Kamu sebentar lagi juga jadi tante-tante kali, Keey."

"Jadi ke Jogja nggak, sih?" Kiki kesal karena Aston terus menggodanya.

Lagi-lagi Aston tergelak.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam, mereka tiba di Jogja. Jalanan Solo-Jogja hari ini lumayan padat, wajar, kan weekend.

"Assalamu'alaikum." Aston mengucap salam di depan rumahnya.

Rumah Joglo dengan halaman cukup luas. Banyak tertanam bunga kertas di pinggiran halaman. Sangat rapi. Kiki sudah biasa melihat keindahan rumah ini, karena sudah beberapa kali diajak Aston ke rumahnya.

"Wa'alaikumussalaam."

"Mas Anton udah sampai, Buk?" Tanya Aston.

"Sudah, ayo masuk dulu. Genduk Kiki diajak masuk dulu, istirahat dulu." Ucap Ibu Aston, Surati dengan lemah lembut.

"Buk.." Kiki mencium tangan Surati.

"Ayo, ayo, masuk dulu. Makan dulu, ya? Buk'e sudah masak buat kalian."

Kiki menatap Aston penuh tanya, semacam kita baru sampai masa langsung makan?

Aston justru terkekeh karena ditatap seperti itu oleh Kiki.

Anton, Kakak Aston menghampiri mereka ke ruang tamu.

"Dari Solo jam berapa kalian?" Tanya Anton.

"Jam 7 tadi."

"Jam 7? Niat banget."

"Tahu tuh, Mas." Kiki mencibir Aston yang terlalu pagi menjemputnya.

"Tak jemput jam 7 aja, jam segini baru sampai Jogja lho Mas. Kebayang kan aku nunggu berapa jam di depan kos dia." Aston bersungut-sungut.

Anton dan Kiki justru tergelak.

"Padahal nggak ada yang berubah, tapi nggak tahu ngapain dulu. Dandan juga enggak."

"Udah, deh. Kenapa selalu bawa-bawa dandan, sih?" Kiki selalu kesal jika Aston menyuruhnya berdandan, atau sekedar mengejeknya karena tidak pernah berdandan.

Sampai dewasa ini, Kiki memang masih belum bisa dandan. Bukan Kiki tidak ada yang mengajari, jika memang ingin belajar, teman-teman kampus Kiki sangat mahir perihal merias diri. Hanya saja Kiki tidak mau. Kiki tidak mau dandan, karena terakhir kali dia bertemu Fahmi, Fahmi masih belum menyukai gadis yang berdandan menor. Entahlah jika suatu hari mereka bertemu, dan Fahmi menyukai gadis yang dandan.. mungkin Kiki akan belajar.

KEEYARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang