Bab 10

1.2K 75 0
                                    

Enam bulan setelah kepergian Fahmi, semua masih baik-baik saja. Kiki dan Fahmi masih sering bertukar pesan melalui email. Meski tidak setiap hari, Fahmi selalu berusaha untuk memberi kabar. Menceritakan apa yang dialaminya di negeri kincir angin itu. Begitu juga dengan Kiki, Kiki selalu menceritakan apa yang dialaminya di kampus barunya, dengan teman baru, suasana baru di kota Solo yang tentunya jauh berbeda dengan Bandung.

Sampai akhirnya sebuah pesan masuk ke email Kiki, pesan dari lelakinya yang masuk pada pukul 09.00 WIB, namun baru sempat Kiki buka malamnya, setelah seluruh kegiatan organisasinya selesai.

Fhmusfiq_: Udah berangkat ke kampus? Oh iya, Ki. Setelah ini ada sesuatu yang harus gue kerjain, gue nggak bisa kirim email sering-sering. Tunggu gue pulang, ya. Jaga diri baik-baik. I love you so bad, Keeyara Asyqilla ❤

Rutinitas Kiki setiap malam, membuka email untuk memeriksa apakah ada email masuk dari negeri seberang, meski kadang tidak ada satupun email masuk dari Fahmi, mungkin Fahmi sibuk.

Malam itu, Kiki duduk bersandar dinding kosnya dengan memangku laptop juga makanan ringan di sebelah kirinya.

Kikiyarasyq: Kiki baru sampai kos. Maaf ya. Iya, Kiki selalu nunggu Fahmi buat pulang. Cepat pulang, ya. Bawa kepercayaan Kiki kembali. I love you more, Muhammad Fahmi ❤

Kiki pikir Fahmi hanya tidak bisa mengirim pesan sesering dulu.

Setelah pesan itu, Kiki kira ia akan mendapat pesan lagi dari Fahmi. Tapi ternyata tidak, sampai hari ini tidak ada satupun pesan masuk dari Fahmi. Setiap malam Kiki masih menunggu, membuka email setiap sebelum ia tidur. Berharap ada satu pesan dari Fahmi. Tidak perlu penjelasan, sapaan saja sudah cukup bagi Kiki.

Sampai detik ini, Kiki duduk sendirian di taman fakultasnya dengan memangku laptop. Dia membuka email, membaca-baca pesan Fahmi yang dulu. Sesekali senyum terbit dari bibir Kiki.

Semesta, sebenarnya apa tujuan diciptakannya jarak? Jika memang untuk menguji kesetiaan, kenapa mereka yang dekat justru banyak yang berselingkuh?

Apakah untuk mengurung jiwa-jiwa perindu sepertiku?

Aku jengah. Aku ingin terbang mengudara, dengan Fahmi ada di bawah siap menangkapku kapan saja.

Semesta, di mana dia?

Bisa tolong periksa hatinya, masihkah ada aku di sana?

Semesta, ayolah, jangan begini.

Berbicaralah, jawab, katakan sesuatu.. aku menunggu.

Kiki menutup buku agenda yang selalu ia bawa ke mana-mana. Di sana tertulis semua perasaan Kiki. Kiki ingin memberikannya nanti kepada Fahmi. Kiki ingin Fahmi membaca semuanya.

Kiki berdiri, dia lupa jika harus datang rapat himpunan.

"Akhirnya datang juga." Ucap Innayah.

Kiki meringis.

"Maaf, ya. Kiki tadi lupa."

"Nggak apa-apa. Ayo, gabung. Belum lama juga mulainya."

"Ki? Kamu kemarin ke Jogja sama Aston?" Innayah berbisik.

Kiki mengernyit, "Apa?" Tanya Kiki karena dia tidak dengar.

"Kamu kemarin ke Jogja sama Aston?" Ulang Innayah.

Kiki mengangguk.

"Ngapain? Kenapa kamu nggak nolak?"

"Kiki nggak bisa nolak, In, nggak enak. Aston udah baik sama Kiki."

"Kii.. tapi nggak gitu. Kamu harus bisa jaga diri."

"Tapi Aston nggak apa-apain Kiki."

"Iya, aku tahu. Tapi gimana dengan Fahmi? Apa dia bakal baik-baik aja kalau tahu kamu pergi sama Aston, ke Jogja lagi. Itu nggak dekat, Ki."

Hati Kiki mencelos. Bahkan dia lupa jika ada hati yang seharusnya Kiki jaga.

"Tapi Fahmi juga nggak tahu di mana, kan?" Kiki menatap lurus ke depan, mencari-cari keberadaan Fahmi diantara teman-teman himpunannya yang sibuk rapat. Rupanya Kiki ke sekre hanya berpindah tempat, pikirannya sepenuhnya masih memikirkan Fahmi.

"Fahmi di Belanda, dia di sana kuliah, Ki. Dia nggak main-main. Kamu harus percaya."

"Kiki percaya, tapi Fahmi nggak bisa jaga kepercayaan Kiki."

Untuk apa dulu Fahmi meminta kepercayaan Kiki jika tidak bisa menjaganya dengan baik? Mana bisa Fahmi pulang dengan kepercayaan Kiki yang sudah hancur lebur, mana bisa Kiki menerima itu semua.

Kiki tahu ini salah. Bagaimanapun Kiki masih kekasih Fahmi. Salah jika dia pergi dengan lelaki lain. Kiki yakin jika Fahmi tahu, pasti dia akan marah besar. Dan Kiki paling takut jika Fahmi sudah marah. Fahmi tetap lelakinya yang paling posesif.

KEEYARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang