1.3

2.4K 276 24
                                    


"Hoy pendek! ". Woojin menepuk bahu jimin tiba-tiba.

Jimin yang tadinya tenang, rileks minumin air sari mangga tiba-tiba aja airnya masuk ke hidung karena kaget dengan kedatangan makhluk astral satu ini. Jimin sedang tidak ingin marah. Dia hanya ingin rileks, menenangkan dirinya dan bersabar. Dia butuh ketenangan.

Jimin menatap woo jin sinis. Air sari mangga baru saja mengalir keluar dari hidungnya.

"Apa maumu? ". Tanya jimin dengan nada yang tidak suka kepada woo jin.

"Hahaha, lihatlah ingus kuningmu itu sudah meler. Dasar bocah ingusan! ". Woo jin mengejek jimin.

"masih gue liatin! Sabar ya gusti". Batin jimin dalam hati sambil mengelus dadanya.

"ini sari mangga ya! Bukan ingus". Jimin mengelap bagian bawah hidungnya yang sudah basah lalu mengibaskan bekasnya kepada woojin. Jimin tersenyum puas.

"PWEHH...! CIAWHH..EWH". Woo jin shock sambil mengelap-ngelap wajahnya yang terkena cipratan sari mangga bekas hidung jimin. Berkali-kali dia melutahkan bekas sisa sari mangga yang terciprat dan masuk kedalam mulutnya.

"Kur*ng ajar! ". Woo jin mendorong gelas jimin hingga pecah.

"YA! APA YANG KAU LAKUKAN? ". Jimin mendorong woo jin.

"Seharusnya aku yang bertanya itu kepadamu. Apa yang kau lakukan? ". Woojin balik mendorong jimin.

"Aku melakukan ini karena kau yang mulai duluan. Dimana sopan santunmu? Aku ini hyung! ". Jimin marah. Dia mendekati woo jin, dia sangat emosi. Dari tadi dirinya sudah menahan sabarnya, akhirnya meledak juga karena perlakuan woo jin yang tidak sopan kepadanya.

"Ini sopan santunku! ". Woo jin memberikan satu pukulan di pipi jimin.

Jimin terjatuh di lantai. Dia menjilati sudut bibirnya lalu mengelap sudut bibirnya yang sudah berdarah.

Jimin tekejut. Dia membesarkan matanya, shock melihat perlakuan woo jin kepadanya barusan.

Jimin menatap tajam woo jin.

Jimin berdiri.

Dia berjalan mendekati woo jin.

Satu pukulan juga mendarat di pipi woojin.

Mereka saling membalas pukulan.

Tendangan. Bantingan. Pukulan. Hentakkan. Kuda-kudaan, eh?

Telah mereka lakukan.

Saling beradu mulut.

Seluruh member bts dan wanna one pun datang karena mendengar keributan telah terjadi.

Jisung dan daniel dengan cepat menahan woojin yang masih ingin meninju jimin. Woojin memberontak. Dia bahkan masih memaju-majukan badannya. Berkali-kali kakinya melayang menuju jimin mencoba untuk menendangnya.

Namjoon dan jungkook juga ikut menahan badan jimin yang masih memberontak dan memaju-majukan badannya mencoba untuk menghabisi woo jin juga. Tapi, jimin berhenti melakukannya karena telinganya sudah dijewer oleh jin.

"Aw... Aw... Aw.. Appo, hyung! Sakit! ". Jimin meringis kesakitan.

"HEH! KAU INI! SUDAH BERANI TINJU-TINJUAN YA? DIA INI MASIH KECIL! MAGNAE! KENAPA KAU TIDAK BERTINGKAH LAKU LAYAKNYA HYUNG? APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN JIMIN? LIHATLAH WAJAH WOOJIN YANG SUDAH LEBAM DAN BABAK BELUR ITU. KETERLALUAN KAMU JIMIN! APAKAH KAU MASIH BOCAH? KENAPA MAINNYA KETERLALUAN SEPERTI INI? JIKA ADA MASALAH LAKUKANLAH SECARA KEKELUARGAAN, BUKANNYA KEKERASAN! ". Omel jin panjang lebar menaikkan nada bicaranya yang terdengar sangat, nge-GAS.

The Island [BTS - Wanna One] •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang