Part 2

3.4K 66 0
                                    

  
William POV

Hey gue william atau willy. Gue anak orang kaya di LA ayahku seorang pengusaha, dan ibuku seorang model. Gue sendiri bakal ngelanjutin perusahaan bapak gue suatu hari nanti, sebagai kerja sampingan gue jadi designer, aku biasanya buat designe baju ibuku. Temen gue manggil gue bad boy, tapi gue nggak tau bad gue dimana, gue gak pernah malak, tapi sering kena detention karena kadang gue berkelahi sama kakak kelas.

Hari ini bakalan ada murid baru yang dateng ke sekolah ini, tapi gue nggak tau dia bakal di kelas mana.

"Hey... ada yang mau gue traktir di kantin?" Setelah itu semuanya langsung berteriak ingin ditraktir, seperti biasa. "Eh.. lo cantik.. baru ya?" Gue langsung liat mukanya merah merona.

"Udah ah, will. Ntar bicara ama dia nanti aja." Kenapa? What is wrong with her? Gue langsung ke kantin trus mereka aku traktir makanan trus aku diem diem balik kekelas buat liat dia siapa.

"Hey... kamu... umm.. mau tahu nama kamu dong.." dia hanya melihatku dengan matanya yang imut itu. Tapi kenapa dia harus berambut pendek, coba rambutnya panjang dia akan aku jadikan pacar, tapi ini pun tidak apa apa.

"Umm... jina welterson." Dia langsung mengulurkan tangannya, but wait!! Dia kayak laki laki. Tapi entahlah!!!.

"Namamu bagus lho... keliatan perempuan banget.. jina.. bakal aku ingat namamu. Akan aku cari IG mu. Pinya nomor telfon? Aku minta, boleh ya?" Dia hanya mengangguk lalu memberiku nomor telfonnya.

"Yasudah aku mau balik kekantin, mereka pasti pikir aku kabur... bye beauty." Dia imut banget, tapi masih imut aku... masa??

Pas aku kekantin, semua pada udh selesai dan aku tinggal bayar aja.

......

"Will, gue tahu lo ama tu banci kan? Tadi pas kita pada kekantin." Gue ngangguk teus gue critain semuanya ke temen gue ini, andri.

"Die cantik banget, dri... gue gak tahan.. dia terlalu cantik. Kayak gue mau aaarrgghh kayak mau gue entot, anjing..." temen gue langsung ngeluarin muka aneh kayak 'what the hell, dude?' Gitu lah.

"Coy, lo nggak tau.. dia tu laki laki.." gue langsung ngeluarin muka aneh juga, tapi gue juga bertanya tanya..

'Kalo dia laki laki kenapa cantik?'

'Masa sih dia laki laki?'

'Gue nggak percaya atau gue kudu percaya?'

Gue juga bingung laki laki? Cantik? Nggak mungkin lahh, ya walau gue sempet curiga karena mukanya jina tadi sangar ada cantiknya ada jantannya. Apa gue kudu percaya ya ama andri ya?

"Gue gak percaya ama lo, ndri. Entah kenapa feeling gue.. dia tuh calon istri gue."

"Serah lu lah, will. Elo yang bisa kontrol diri lo sendiri.." dengan itu andri langsung menaiki mobilnya lalu pergi meninggalkan sekolah.

"Masa sih dia laki laki? Gue nggak percaya? Coba gue buktiin besok. Tadi dia pake crop top jadi gue nggak tau."

.....

Jina POV

Apa tadi aku kesekolah mimpi kali ya? Gue beneran mimpi tadi. Cowo ganteng tanya ke gue tentang nomer telfon gue... kok gue tersepona umm... maaf... terpesona akan kegantengannya.

"Sayangnya nggak ada temen curhat. Hana nggak disini... kok gue kangen ya?"

Lamunan gue pecah setelah denger hp gue dering... ternyata Hana..

"Apa han?

"Gue kan janji bakal telfon loo, oiya tadi pas gue berangkat sekolah, mama gue bilang, gue bakal dipindahin ke LA."

Fake girl? I love you!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang