Bonus

498 11 0
                                    

No one POV

"Willy ih. Jangan main peluk peluk dong." Ucap jina yang terkejut karena william tiba tiba memeluknya.

"Ya nggak apa. Kan diana masih tidur."

"Maksudnya?" Bukannya menjawab willy malah membalikkan tubuh jina lalu menciumi leher putih miliknya.

"Kamu cantik sayang." Ucap willy.

"Udah tau." Ucap jina menggoda.

"Aih.. godaan yang tak ada akhirnya." Willy menyerang jina setelah itu.

Oiya.. ini udah 5 tahun setelah mereka bersama. Jina sudah mulai menua, willy juga sudah mulai menua. Mereka pun mengadopsi satu anak laki laki berumur 13 tahun an, 4 tahun lalu. Namanya Eugene, dia sekarang sudah berusia 17 tahun dan 2 hari lagi dia akan ulang tahun yang ke 18 tahun dan diana sudah 16 tahun. Oiya, diana berumur 11 tahun saat eugene diadopsi.

"Kakak... bangunn.. dah pagi." Teriak diana dari arah kamar eugene.

"Iya iya diana.. bentar." Ucap eugene yang terdengar sangat lelah.

"Tuh dah pada bangun. Minggir gih. Mau buat makanan." Ucap jina lalu melepas pelukan willy. Padahal 'adiknya' ingin dimanja, tapi anak kesayangan mereka udah bangun. Yasudah.. mau gimana lagi.. mau nggak mau adiknya harus nunggu sampek malem datang.

"Mama.. nanti eugene mau nginep dirumah temen eugene, ada kerja yang harus eugene selesaiin." Ucap eugene yang sudah berada dibawah tapi masih sibuk ngucek ngucek mata.

"Iya.. temen kamu yang rambutnya putih itu kan?" Tanya jina yang masih sibuk memotong sayuran.

"Iya.. sama temen yang lain kok ma." Ucap eugene meyakinkan mamanya kalau tak ada yang akan terjadi padanya.

"Boleh. Bawa kondom jangan lupa." Ucap willy tiba tiba. Willy dan jina sebenarnya sudah tau tentang hubungan eugene dan 'teman' nya itu.

"Ih willy.."

"Kondom itu apa pah?" Seketika semua menjadi hening sejak diana menanyakan hal itu.

"Eumm.. kondom itu.. emmm.. apa ya?" Ucap willy. "Oh kondom itu humff..." langsung ditutup oleh tangan jina yang habis memotong cabai.

"Diem. Bukan apa apa kok diana. Itu bukan apa apa." Lalu willy dihadiahi tatapan membunuh milik jina.

"Yaudah lah. Diana cari sendiri saja."

"Eh jangan.. besok kakak kasih tau." Gantian kakaknya yang tak bisa berfikir.

"Apalah kalian ini? Sama saja. Ashh." Lalu jina menyerah.

Tak lama kemudian...

"AAHHHH.. PIPIKU PANASSS. KAU TADI HABIS MOTONG APA? Aduhh." Teriak willy yang kocar kacir karena pipinya mulai panas dan perih.

"Ehehe.. aku habis motong cabai. Maaf ya? Belum sempet cuci tangan." Ucap jina santai.

"HAHAHA...." mereka semua tertawa karena sikap seorang willy yang masih terlihat muda.

..........

"Eugene.. kamu liburan berapa bulan sih? Kok lama banget? Diana aja dah sekolah kamu masih tidur enak enakan dirumah." Ucap willy.

"Ya kan eugene libur semesteran. Kalo nggak mah eugene dah berangkat dari tadi." Ucap eugene.

"Iya ya.. hehe." Bener bener anak kecil.

Mereka asik menonton acara keluarga, kadang eugene mengetik sebuah pesan ketemannya dan tertawa sendiri seperti orang gila.

"Diana pulang.. mama.. diana capek. Diana mau coklat panas buatan mama sama mac n cheese. Diana juga laper." Ucap diana yang saat masuk langsung menaruh tasnya di sofa lalu berlari ke mamanya.

Fake girl? I love you!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang