Part 10

763 15 0
                                    

Willy POV

Kenapa?? Kenapa Tuhan sekejam itu..

Aku langsung mendatangi istriku, dan berusaha mencari anakku.

"Papa..." diana langsung mendatangiku langsung memelukku. "Papa.. aku takut.."

"Iya.. ini ayah antar ibumu ke rumah sakit dulu ya.. jangan nangis." Diana pun langsung berhenti menangis.

Aku langsung membawa zaya bridal style dibantu orang orang untuk memasukkannya ke mobil pelaku, lalu kami diantar ke rumah sakit terdekat.

"Sayang, zaya.. bertahan ya, demi anakmu.. dia masih ingin kamu hidup." Zaya hanya mengangguk lalu berusaha menutup matanya. "Sayang tetap bangun, berusahalah untuk tetap terjaga... JANGAN!! JANGAN!! Jangan tutup matamu.. agak cepat bisa nggak!?"

Mobilnya langsung melaju cepat...

Setelah sampai aku langsung berteriak agar suster dan dokter datang dan dengan cepat dokter dan suster langsung datang lalu membawa zaya ke ruang icu. Dan kami pun tidak boleh masuk.

"Papa... mama nggak apa kan?"

"Iya mama kamu nggak akan kenapa napa.. sekarang diana tidur, ya." Anggukan kecil membuat willy tenang.

Setelah aku menunggu cukup lama diana telah tidur. Dan saat itu juga dokter keluar dari kamar icu.

"Dokter bagaimana keadaannya?" Dokter hanya menggeleng.

"Maafkan kami... kami tidak bisa menyelamatkannya, dan sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya dia sempat mengatakan sesuatu, saya tidak terlalu mendengarkannya tetapi saya masih bisa dengar.. ini saya menulis semua yang telah saya dengar." Dokterpun menyerahkan catatan itu.

Willy.. plis demi anak kita, maafkan aku telah meninggalkanmu duluan. Aku sangat menyesal telah meninggalkanmu, sungguh... untung aku melempar diana ke orang terdekat, kalau tidak diana pasti akan bersamaku. Tolong berbahagialah bersama diana, kalau perlu kamu mencari yang baru, lupakan aku. Jangan buat diana kangen denganku. Jangan kangen aku tapi ingat aku selamanya. Sekali lagi maafkan aku yang mungkin sudah meninggalkanmu sekarang. Aku ingin hidup 100 tahun lagi bersamamu, tapi takdir berkata lain Tuhan sangat menyayangiku mangkanya aku telah tiada. Aku akan ada di atas untuk mendukungmu dan anak kita. Aku menyayangimu dan anak kita.

Zaya~~

Tulisannya masih sangat indah walau tak terlalu terlihat. Dan cintanya akan selalu bersamaku... terima kasih zaya..

.....

Zaya sekarang sudah dimakamkan dan diana terus terusan menangis karena ibunya mennggalkan dia.

"Kan masih ada papa sayang.. jangan menangis.."

"Papa... aku sayang papa.. papa nggak boleh kemana mana.. papa harus bersamaku terus." Diana terus terusan memintaku untuk terus bersamanya, mungkin dia takut kalau aku akan meninggalkannya seperti mamanya.

"Diana sekarang nggak boleh nakal, diana haru lupakan semua kejadian ini. Jangan kangen sama mama. Inget aja mama masih ada didalam dirimu." Diana hanya mengangguk walau masih menangis.

"Papa... ayo main setelah pulang." Aku hanya mengangguk karena aku takut diana akan menangis lagi.

.......

"Papa... aku mau tidur.."

"Iya bentar.. papa buatkan susu dulu."

Setelah itu, aku memberikan susunya ke diana, diana langsung meminum susunya lalu aku antar ke kamarnya. Aku tidurkan diana diatas kasur, lalu meninggalkan dia.

Fake girl? I love you!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang