Setelah kegiatan panas mereka seharian, jina dan willy hanya berdiam dirumah seperti mereka tak ada kegiatan lain. Padahal mereka masih kerja, harus mengantar diana kesekolah tapi mereka hanya berada dirumah tidur."Papa.. aku mau sekolah.. antar aku sekolah.." teriak diana dari arah pintu lalu berjalan kearah jina dan willy untuk melemparkan tubuhnya keatas tubuh kita. "Papa.. 'mama'.. bangun.." baru pertama kali jina dipanggil mama sama diana.
"Mama?" Ucap jina lalu diana hanya mengangguk lucu.
"Papa, mama bangun.. antar diana kesekolah. Sekarang. Nggak ada malas malasan." Teriak diana di telinga jina dan willy.
"Baiklah.. diana sudah makan?" Ucap jina dengan penuh kasih sayang.
"Sudah.. tadi dibuatkan bibi karena mama belum bangun." Ucap diana sedikit sedih karena mama sama papanya nggak bangun sebelum diana bangun.
"Yaudah.. papa antar ya.. jina kamu dirumah saja." Ucap willy. Willy langsung bangun untuk memakai baju informal karena mungkin dia nggak kerja.
"Yaudah.. aku bakalan dirumah. Diana yang pinter ya sekolahnya." Ucap jina sambil menciumi sekujur muka diana. Entah karena apa, willy sedikit cemburu karena tindakan anak dan 'istri'nya.. belom nikah elah.. oiya..
"Aku nggak dicium kayak diana? Aku juga mau.." rengek willy yang mungkin membuat diana dan jina jijik..
"Aishh.. kamu itu.. kayak anak kecil aja." Lalu jina mendekati willy lalu... what!? Dia cuman nyium pipi sedangkan tadi diana dicium sekujur mukanya.
"Kok cuman pipi- Aww.." jina menjiwit tricep dan bicep willy yang kekar itu. Kenapa jina hanya mencium willy di pipi? Karena.. kalian ingat.. diana masih disitu menyaksikan ayahnya yang seperti anak kecil menginginkan kecupan dari seorang ibu. "Kan aku mau lebih.." ucap willy sambil mengerucutkan bibirnya. Jina hanya memutar matanya malas.
"Diana tunggu di mobil dulu, tau kan cara membuka mobil?" Diana hanya mengangguk akan ucapan mamanya. Saat diana sudah ke bawah untuk meminta bantuan bibi untuk membuka pintu mobil, willy langsung menyerang bibir jina yang sudah menunggu dari tadi.
"Willy.. anakmu telat itu nanti." Ucap jina yang sudah melepas ciuman mereka.
"5 menit lagi." Willy lanjut melakukan ciuman mereka... ciuman mereka tak seganas saat mereka melakukan 'itu'.
"Sudah 5 menit... antar anakmu sekolah." Bukannya melepas tangannya dari pinggang jina tapi malah mengeratkan pelukannya lalu menaruh kepalanya di ceruk leher jina. Tak lama menghisap lalu menghasilkan bekas yang sangat kelihatan. "Ishh.. willy.. ayolah.. anakmu itu telat.. sudah jam berapa ini?" Baru willy melepaskan pelukannya lalu mengecup pipi jina.
Setelah willy mengantar diana kesekolah, jina langsung berputar putar di kamarnya karena perasaannya ada yang aneh setelah melihat buku yang terkunci rapi di lemari saat dia ingin berganti baju tadi.
'Isinya apa ya? Kok aku penasaran?' Ucap jina dalam hati. Karena bingung akankah dia berdosa kalau membuka buku itu. Bodo amatlah.. jina sudah sangat penasaran.
Jina berputar putar mencari kunci dikamarnya tapi tak ketemu, tapi dia berpikir.. kalau jina pernah diajak ke kantor willy yang berada dirumahnya dan mengingat dimana willy selalu menyimpan sesuatu yang penting.. tapi kotak itu menggunakan kode yang hanya willy yang tau... tebak ajalah..
Jina berjalan ke kantor willy yang berada diakhir lorong yang lumayan jauh dari kamarnya. Perjalanan jina ke arah kantor willy sangat menegangkan karena saat jina diajak kekantor willy sudah bertahun tahun lalu.
"Kode pintu ini masih sama atau tidak ya?" Jina sempat berpikir berat lalu dia lihat ada 5 digit yang dibutuhkan dan ini huruf jadi jina berpikir 'diana' baiklah itu dia coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake girl? I love you!!
RomanceJina welterson anak laki laki yang menyukai pakaian perempuan. Hampir semua bajunya ada baju perempuan seperti, rok, dress dll. Karena tubuhnya yang kecil dan ramping macam perempuan, mungkin perempuan kalah.Tapi juga ada bajunya yang gentleman, dia...