3 bulan kemudian"Gimana sekolahmu? Ada kemajuan nggak?" Tanya jina ke diana.
"Umm.." ucap diana sambil menunduk. "Sekolahku baik baik saja ma. Banyak yang suka padaku sekarang." Ucapan diana membuat jina semakin tak percaya. Karena diana tak pernah menjawab begitu lamanya.
"Jangan bohong sama mama sayang." Ucap jina sambil berlutut agar mereka memiliki tinggi yang sama.
"Aku nggak bohong ma, setidaknya aku ada 2 teman." Ucap diana.
"Baiklah.. yaudah. Kamu ajak papa kamu makan. Nanti dia tidur terus malahan."
"Ya ma." Lalu diana langsung kelamar orang tuanya untuk membangunkan willy. "Papa bangun. Bangun. Bangun. Udah, udah pagi. Ayo ayo ayo.." diana menyanyikan papanya sebuah lagu yang ia buat barusan.
"Iya iya papa bangun. Kamu turun aja dulu nanti papa nyusul." Ucap willy hanya dimulut, soalnya dia masih bergelung di selimut yang anget itu.
"Papa boong. Ayo bangun papa." Diana menarik natik willy yang sedari tadi masih bergelung.
"Iya iya sayang ni papa dah bangun." Willy mulai duduk dan menetralkan matanya yang tiba tiba disambut dengan sinar matahari yang memantul dikaca.
"Papa ayo makan. Nanti makan bareng ayo.. nanti anter diana sekolah sekalian." Ucap diana sangat bersemangat ingin sekolah.
"Iya iya sayang. Ini papa siap siap dulu ya? Diana makan dulu sama mama. Ya? Papa mau mandi." Ucap willy meyakinkan diana kalau dia akan benar benar mandi.
"Baiklah.. jangan mandi liur ya pa?" Lalu diana pergi meninggalkan ayahnya yang masih mencoba untuk menetralkan matanya yang sedari tadi belum terbuka.
"Ngantuk banget gilak." Lalu willy pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap untuk mengantar diana kesekolah.
15 menit willy mandi dan tak kunjung keluar dari kamar mandi. Apa yang dia lakukan ya? Apakah c01i? Mungkin..
"Willy.. kamu harus anter diana kesekolah lhoh.. kamu ini belum makan belum apa. Ayo cepet keluar dari kamar mandi." Ucap jina yang menggedor gedor pintu kamar mandi.
Saat willy membuka pintu, jina gelagapan karena ternyata willy hanya menggunakan handuk dipinggangnya untuk menutupi anu nya.
"Ada apa sayang? Kok mukanya merah gitu?" Ucap willy jail.
"Ng-nggak.. cepet pake baju, diana dah nunggu dimobil. Tadi aku dah nyalain mobilnya." Ucap jina berbalik badan dan siap berjalan. Sebelum berjalan willy sudah memeluknya dari belakang lalu menciumi leher putih mulus milik jina. "Willy.. diana dah nunggu kamu. Cepetan. Ishh lepas."
"Satu kissmark aja. Satu aja. Ya ya ya?"
"Ishh.. kek anak kecilau makan permen aja."
"Emang.. kamu kan permenku." Dengan itu willy mengecup dan membuat tanda kemerahan disitu. Bukan hanya satu tapi lebih.
"Janjinya satu kenapa banyak?" Ucap jina sedikit menikmati perlakuan willy.
"Belum jadi kissmarknya, jadi aku pindah tempat." Ucap willy. Lalu memberi beberapa kissmark yang sangat ketara dileher putih mulus itu.
"Dah lah willy.. aku mau nanem bunga dulu." Lalu jina melepas pelukan willy lalu jalan ke kebun belakang.
"Aishh.. belum genap sepuluh." Akhirnya willy mengantar diana kesekolah.
.......
"Dah papa.."
"Dah diana.."
Willy menunggu diana untuk masuk kelas dulu, setiap hari selalu seperti itu. Saat willy akan pulang, ada yang menepuk pundak willy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake girl? I love you!!
RomanceJina welterson anak laki laki yang menyukai pakaian perempuan. Hampir semua bajunya ada baju perempuan seperti, rok, dress dll. Karena tubuhnya yang kecil dan ramping macam perempuan, mungkin perempuan kalah.Tapi juga ada bajunya yang gentleman, dia...