"Kamu mau baju yang mana?" Tanya jina.
"Mah aku mau baju yang biasa aja. Baju yang itu belum pantes aku pakai." Ucap diana menolak ajakan mamanya.
"Baiklah kita pindah saja."
Saat berputar putar, mereka menemukan tempat dimana mereka bisa membeli baju bagus, kualitas bagus dan semuanya bagus.
"Disini saja ya?" Ucap jina. Diana hanya mengangguki mamanya.
"Ma.. ini boleh?" Tanya diana.
"Bagus sekali pilihanmu, pasti papamu ini nggak pernah ajak kamu beli baju bagus ya? Makanya kamu diejek." Jina mengejek willy yang berada disampingnya.
"Hehe." Willy hanya tertawa.
"Kamu pilih apa lagi?" Tanya jina.
"Ini udah banyak ma." Ucap diana.
"Yaudah.. nanti kamu coba, habis itu dibuat sekolah besok ya." Diana hanya mengangguk.
..................
Mereka berkeliling mall sampai lebih dari 3 jam. Diana juga sangat jarang ke mall untuk sekedar memanjakan mata. Kali ini jina sangat senang karena diana juga senang.
"Kita sekalian makan dulu ya?" Karena ucapan willy mereka menyetujuinya jadi mereka berjalan ke food court untuk membeli sesuatu.
"Mama.. itu tante lina." Ucap diana yang menunjuk ke 'sekretaris' willy.
"Ehh.. diana. Hai willy.." ucap lina. "Hai jina.." ucap lina dengan tak senang. "Oiya.. aku nggak dapet tempat duduk nih. Boleh gabung kan sama kalian?" Ucapnya.
"Boleh aja." Jawab willy. Kenapa dia nggak peka? Bener bener nggak peka.
"Pa.. diana mau beli itu dulu." Ucap diana.
"Sama mama ya?" Tanya jina. Lalu mereka berdiri. Dengan tak sadar, jina sudah menyalakan voice memos yang sengaja dia nyalakan untuk mengetahui apa yang mereka bicarakan.
"Diana.. mau makan yang mana?" Diana menunjuk kedai es krim. "Diana mau es krim.. tapi diana besok harus sekolah."
"Baiklah ma." Akhirnya diana memilih mie ayam baso yang ada di pojokan.
Disisi lain...
"Apaan sih lo?" Tanya willy.
"Sayang.. perlakuin aku kayak di kantor dong." Ucap lina.
"Errgghh.. lepasin. Jangan pikir aku tu willy yang dulu. Sekarang aku cuman cinta sama jina. Jina dan diana adalah orang yang paling aku sayangi. Hanya mereka cukup bagi hidupku." Ucap willy sambil melepas rangkulan dari lina. "Lepasin.."
"Kamu kenapa sih sayang? Kok kamu harus berubah karena cowok kek gitu."
"Heh.. denger ya? Lo bukan siapa siapa gue. So jauh jauh.. lo mending pindah. Tu ada kursi kosong. Monggo.." ucap willy mencoba untuk sopan.
"Duduk diana. Tunggu 10 menit nggak apa ya?" Ucap diana yang kedengeran di telinga lina.
Dengan sengaja lina mencium willy dan willy hanya terkejut dengan ciuman mendadak itu. Willy tak juga menghindar jadi pikiran jina adalah kalau willy itu menikmatinya. Baiklah, jina juga punya cara lain.
Jina ambil hpnya yang ada dimeja itu lalu turun tanpa diana. Tentu saja ditinggal ditempat ayahnya yang sempat terkejut dengan kehadiran jina dan diana.
"Ayah jahat... mama.. aku ikut mama."
"Kamu sama papa aja ya? Mama nggak akan kemana mana. Mama cuman mau kecafe." Ucap jina melarang diana ikut dengannya. Tapi jina tak terlihat menangis atau apa. Bahkan mungkin biasa saja dengan hal seperti itu. Sudah saking biasanya sampai air mata nggak ngalir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake girl? I love you!!
RomanceJina welterson anak laki laki yang menyukai pakaian perempuan. Hampir semua bajunya ada baju perempuan seperti, rok, dress dll. Karena tubuhnya yang kecil dan ramping macam perempuan, mungkin perempuan kalah.Tapi juga ada bajunya yang gentleman, dia...