Part 14

526 15 0
                                    

"Sudah kuduga."
—————————————————————

Willy POV
Maksudnya apa ya?? Sepertinya dia dah tau kalo pacarnya itu bakalan selingkuh dibelakangnya...

"Gue tau apa yang lo rasain.. tapi lupain ajalah.." gue mencoba untuk menenangkannya. Entah berhasil atau tidak.

Dia cuman ngangguk lalu pergi dari tempatnya duduk tadi.. oke.. itu tadi tidak membantu..

Hm... bagaimana ya?? Aku harus apa? Apakah aku harus membelikan apa yang dia ingini sekarang?

"Um.. jina, kamu mau nggak aku belikan es krim?" Seketika wajah yang tadinya cemberut sekarang menjadi cerah... tapi masih ada air mata yang tak pernah aku sukai disana. Aku lalu menghapus air mata tersebut dengan jempolku... air mata itu seperti tidak pernah berhenti mengalir.. walau mukanya sudah secerah langit. "Sudahlah.. hentikan air matamu itu.. itu membuatku sakit.. ya?"

Dia hanya mengangguk lalu tersenyum lebar.. senyum itulah yang selalu aku ingat dan selalu aku mimpikan setiap malam. Walau sudah nggak bareng, tapi aku tetep pengin melihat senyum itu setiap saat. Serasa menyakitkan melihat orang yang dulunya menyayangi kita, mencintai kita, sekarang hanya menjadi teman.

"Kamu mau pesen apa?" Samdil kulihat menu menu yang tak terhitung itu. Ya disini kedai es krim terbaik.

"Es krim vanilla? Aku mau makan itu.."

"Nggak yang lain?"

"Nggak.. aku setia kok." Bisa dibilang itu nyindir aku. "Aku nggak doyan makan es krim yang lain kecuali vanilla dan strawberry."

"Kenapa nggak yang strawberry aja?"

"Aku maunya vanilla.." baiklah.. dia merengek seperti anak bayi yang es krimnya jatuh dari conenya itu.

"Baiklah.. aku pesankan dulu." Aku lalu ke kasir untuk memesan yang telah kami pesan tadi.

......

"Willy..." aku hanya menengok sekilas lalu kembali fokus ke jalanan. "Itu.. aku cuman mau ngomong makasih.. udah bikin aku seneng seharian ini."

"It's OK.. lagian aku ngelakuin ini karena gue juga mau nyenengin kamu. Walau mungkin ada hal yang nggak kamu senengin tadi."

"Nggak apa.. kamu lupain aja kejadian tadi.."

"Tapi kamu juga lupain itu ya.. nggak usah diinget lagi.."

.......

Nggak nyangka secepet ini. 2 hari lagi jina balik ke LA, dan gue masih lama disini... sekitar 3 hari lagi. Ups.. cuman selisih 1 hari aja sih.. tapi kalo aku selesaiin semuanya aku bisa balik bareng jina, aku harus konsen kerja.. sehari kalau bisa semua selesai.

Drrttt... drrttt...

"Halo? Siapa?"
"Halo... ini jina... aku mungkin balik ke LA besok karena gue dapet kabar dari orang tua gue kalo istri gue minta cerai. Jadinya, aku pulang besok."
"Lhoh.. lha kerjaanmu?"
"Udah selesai semua kok.. cuman tinggal di rapiin.. meja ku berantakan banget.. hehe."
"Yaudah.. kalo kamu pengin pulang besok ya nggak apa.. yang penting kamu cari aja tiket pesawat.."
"Udah kok.. tadi setelah aku dikasih tau keluargaku tentang itu tadi, aku langsung nyuruh sekretarisku buat cariin tiket pesawat."
"Yaudah.. kamu beres beres aja dulu, besok aku yang anter."
"Ok."

Telfon langsung mati.. aku lanjut ngerjain semuanya biar bisa pulang bareng.

Banyaknya...

.
.
.
.
.

Akhirnya selesai semua.. gue langsung nyuruh asisten gue buat nanti kalau ada keperluan meeting pas gue balik ke LA. Untung asistenku mengerti aku.

Fake girl? I love you!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang