Your Good Side [Vkook in ur area]

Part 5

Bos itu menyeringai.

"Lagipula kenapa aku harus takut padamu?" ucap Jungkook santai.

"Sebelumnya izinkan aku memperkenalkan diri..."

"Tidak kuizinkan." ucap Jungkook kelewat santai.

Bos itu menghela nafas. Mencoba bersabar.

"Namaku Kai. Salam kenal manis."

"maafkan aku Kai huhu.." author :>

"Tidak puas masa depanmu kuhancurkan? Atau Kau ingin kedua tanganmu dipatahkan?" ucap Jungkook.

"Coba saja baby"

Mereka yang tadinya hanya bertiga tiba tiba kedatangan tiga orang lagi.

Jungkook menelan salivanya kasar.

Emm.. bisa dibilang nyalinya menciut.

'Owh.. kenapa mereka tambah banyak' batin Jungkook.

"Bajingan. Apa maumu?"

"Mari bermain dengan kami sayang..."

Lima orang anak buahnya mendekati Jungkook. Sedangkan Kai hanya diam memberikan aba aba.

Entahlah. Mungkin ia benar benar takut kedua tanganya patah.

Jungkook segera mengambil ancang ancang. Ia naik ke motornya. Berencana kabur.

Sayangnya...

Kunci motornya tak ada.

What the hell?

Beralih di tangan Kai yang entah bagaimana bisa ada di sana. Mungkin anak buahnya yang mengambilnya tadi.

'Sialan.' batin Jungkook.

Sekarang Jungkook benar benar tak bisa lari. Ia dikepung.

"Ikutlah dengan kami manis."

Baru saja salah satu dari mereka menyentuh tangan Jungkook. Jungkook langsung membantingnya.

Tak sia sia Nayeon menurunkan bakat karatenya selama ini.

Bugh! Bagh!

Bugh! Brak!

Jungkook berusaha menghajar mereka. Mau bagaimana lagi. Hanya itu pilihannya.

Kabur tak bisa. Diam pun sia sia.

Jungkook mengunci tangan salah satu dari mereka dan mematahkan jarinya.

Jungkook kewalahan.

Bugh!

"Agh!"

Seseorang menendang kaki Jungkook. Membuat Jungkook tidak sengaja berlutut.

"Aaghh!"

Baru saja Jungkook ingin bangkit tiba tiba punggungnya ditendang lagi.

Bugh!

"Akh!!" Kai mereka menendang perut Jungkook.

Bagh!

"Aakhh!! Hah.. Hah.." Kai menendang perut Jungkook lagi.

Jungkook tak berdaya. Ia dihajar oleh Kai hanya dengan kakinya. Hanya kakinya.

Kai menjambak rambut Jungkook. Memaksa Jungkook bangkit dan berlutut.

Kai menunduk, menyetarakan matanya dengan mata Jungkook

Jungkook tak bisa melawan. Perutnya sungguh sakit. Ia tak punya tenaga untuk melawan.

"Adik dan kakak sama saja." Kai mulai membuka suara.