"Jung—"
Jiseo menghentikan kalimatnya ketika melihat Jungkook yang nampak ketakutan sambil menggigit kukunya. Anak itu terlihat aneh semenjak pulang dari pusat perbelanjaan tadi. Bahkan ketika sampai rumah, ia meminta asistennya untuk membawakan selurih barang belanjaannya dan menyeret Jiseo masuk ke dalam rumah.
"Jangan ganggu aku dan noona!" bentak Jungkook.
"Tuan muda—"
Picingan mata Jungkook membuat seluruh staf rumah tangga keluarga Jeon bungkam. Mereka tau majikan mereka serius sekarang.
"Kau tidak boleh pulang!" kata Jungkook.
"A—apa? kenap—"
"Haruskah aku memberikan alasannya? kau tidak berhak bertanya seperti itu!" potong Jungkook.
"Sajangnim bilang—"
"Sekali lagi aku mendengar protes dari mulutmu, kau ku pecat!" ancam Jungkook.
Jiseo diam. Sampai kapan ia berurusan dengan anak nakal ini? Ia bahkan lebih terlihat seperti pesuruh dibandingkan seorang sekretaris. Lihat! bahkan anak manja itu asik merebahkan tubuhnya dan memainkan ponselnya sebelum ia melemparnya sembarang. Argh! apakah dia tidak berfikir jika ia akan merusak benda persegi tak bersalah itu? Oh— tentu saja, ia bisa meminta sang ayah membelikannya lagi dengan satu rengekan.
Ingat! Jungkook itu bosnya!
"Kau mau kemana?" tanya Jungkook ketika melihat Jiseo beranjak.
"Aku haus, bisakah aku minum?" Jiseo balik bertanya.
"Itu—ambilah minum di dekat closest," jawab Jungkook sambil mengarahkan dimana closest berada.
Jiseo lantas berjalan masuk ke sebuah lorong kecil. Di ujungnya terdapat sebuah ruangan yang tak terlalu besar, Ia menemukan sebuah lemari es disana dan mini bar juga dapur kecil. Saat membukanya, Jiseo menemukan banyak sekali makanan. Baik snack ataupun makanan yang hanya perlu dipanaskan dengan microwave. Di pintunya nampak berjajar pula beberapa botol air mineral dan—
"Susu pisang?"
Jiseo nampak mengambil botol susu rasa pisang yang menguasai hampir seluruh isi lemari es itu.
"Ambil air mineral saja, jangan susu pisang."
Entah darimana, Jungkook sudah berdiri dibelakang Jiseo. Gadis itu kaget, ia hampir saja membanting pintu lemari es nya.
"Bisakah kau datang dengan permisi?! dasar hantu!" celetuk Jiseo.
"Cih! lagipula, siapa yang memintamu mengambil susu pisang milikku?"
"Aku tidak mengambilnya …,"
"Jika aku tidak datang kau pasti sudah meminumnya," Jungkook nampak mengambil susu pisangnya lalu meminumnya setelah menusukkan sedotan kecil.
"Aku bisa membeli susu pisang sendiri!" kesal Jiseo. Ia seperti dituduh mencuri oleh anak ini.
Jungkook hanya melirik sejenak sebelum melenggang pergi setelah Jiseo memicingkan matanya. Gadis itu melipat kedua tangannya heran.
"Apakah sajangnim tidak sakit kepala memilik putra senakal itu?"
Mungkin jawaban yang tepat untuk pertanyaan Jiseo adalah 'Tidak'. Ia melihat Yoongi sangat memanjakan Jungkook, terbukti dari interior kamar ini. Sepertinya, Yoongi tidak ingin putranya kesulitan jika harus keluar kamar atau memanggil asisten rumah tangga hanya sekedar mengambilkan minum.
Sebal, Jiseo mengambil air mineral kemudian menenggaknya membasahi kerongkongan yang sedaritadi menggerutu karena ulah Jungkook. Ia menghentak-hentakkan kakinya ketika kembali dan mendapati Jungkook tengah asik bermain sendiri. Ia nampak memeluk jar ikan berisi air dan memasukan beberapa lego yang telah dibentuk menjadi robot dan mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE JUNGOO
Fanfic[ON GOING] 181030 "Pokoknya, Jungkook itu Bosnya!"- Kim Jiseo Jeon Jungkook, anak satu-satunya dari pengusaha besar Jeon Yoongi. Setelah beberapa kejadian yang ia lewati, anak itu sekarang menjadi dingin, angkuh bahkan ia sangat suka berbuat seenakn...