Pagi itu, Jungkook nampak mengendap-endap keluar kamar. Ia juga terlihat berjalan sangat hati-hati ketika menuruni tangga. Bahkan saat pelayan dan asisten menyapanya, ia hanya melirik tajam, mengerucut atau meminta mereka diam.
"Kau!"
"Tuan Muda …," seorang pelayan yang terlihat sedang menyiapkan pakaian kerja Yoongi nampak membungkuk melihat anak majikannya masuk ke dalam closest milik sang ayah.
"Ayah belum bangun?" tanya Jungkook.
"Sepertinya belum, Tuan …," jawabnya.
Jungkook mengangguk paham, "Pergilah, biar aku yang menyiapkannya untuk ayah," kata Jungkook.
"Tapi—"
"Apakah pelayan di rumah ini sudah tidak betah bekerja? mengapa mereka sering sekali melontarkan protes?" Jungkook berkacak pinggang.
"Tapi Tuan besar akan marah jika—"
"Bilang saja aku yang memintanya, dia tidak akan marah," potong Jungkook. Tidak suka.
"Tuan—"
"Pergi, ambilkan aku sereal. Cepat!" kata Jungkook.
Mau bagaimana lagi, Tuan Muda Jeon memang tidak bisa menerima penolakan. Pelayan itu membungkuk sopan sebelum meninggalkan closest. Sementara Jungkook, anak itu melihat-lihat sekeliling lalu membuang nafasnya.
"Sepatu ayah sangat kotor." kata Jungkook.
Ia mengambil sepatu yang tergeletak di atas lantai. Nampak mahal, kulitnya saja terlihat mengkilap. Jungkook meniupnya lalu melemparnya sembarang.
"Semuanya kotor." katanya.
Ia mengambil seluruh sepatu kerja milik ayahnya termasuk yang disimpan di dalam lemari. Ia membuangnya ke lantai menggelindingkannya atau melakukan sesuatu yang lain agar sepatu ayahnya kotor.
"Tuan, sereal—"
"Kemarikan!" kata Jungkook.
Ia memeluk mangkuk serealnya lalu memakannya sambil menendang sepatu milik ayahnya. Belum puas dengan itu, Jungkook meminta pelayannya pergi dan membiarkan ia sendiri.
"Aku tidak akan membiarkan ayah bersama Noona hari ini." katanya lengkap dengan seringai licik si kelinci.
Jungkook lantas menyiramkan susu serealnya ke atas sepatu yang sengaja ia tumpuk hingga basah. Bukan hanya itu, Jungkook juga menumpahkan serealnya di atas kemeja Yoongi. Setelah puas, ia mengambil sebuah keranjang yang sengaja pelayan sediakan. Memasukan semua sepatu yang terkena susu sereal dan juga pakaian ayahnya yang kotor.
"Aku sudah sangat baik mau membawakan pakaian dan sepatu ayah untuk dicuci." kata Jungkook.
Pria muda itu lantas mengangkat keranjang ke tempat pencucian sambil bersiul. Ia meminta pelayan mencuci semua sepatu dan pakaian sang ayah yang telah sengaja ia buat kotor pada pelayan sebelum ia kembali ke kamar dan bersiap untuk pergi.
"Jungkook!"
Pintu kamar Jungkook yang terbuka menampakkan Yoongi yang tengah memakai bathrobe sambil menatap nyalang putranya yang sudah rapi dengan kemeja dan juga jas hitamnya.
"Apa yang kau lakukan dengan kemeja Ayah, huh?" tanya Yoongi.
"Um? tidak!" jawab Jungkook. Ia merapikan dasinya.
"Kook—"
"Ayah istirahat saja dirumah, biar aku yang ke kantor," kata Jungkook.
"Kau ini tau apa soal bisnis!"

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE JUNGOO
Fanfiction[ON GOING] 181030 "Pokoknya, Jungkook itu Bosnya!"- Kim Jiseo Jeon Jungkook, anak satu-satunya dari pengusaha besar Jeon Yoongi. Setelah beberapa kejadian yang ia lewati, anak itu sekarang menjadi dingin, angkuh bahkan ia sangat suka berbuat seenakn...