1

1.9K 173 22
                                    

Kanada, 18:00pm.

Wendy : Irene-ssi...

Irene : Wae ? kenapa chat terus ?

Wendy : Ya udah, aku nggak akan chat kamu lagi. Bye !

Irene : Ya udah

"Aaarrrghhh... nyebelin !" Wendy berteriak sendiri di kamarnya. "Kenapa sih dia seangkuh itu ?" Wendy masih marah-marah sendiri.

Irene adalah orang yang dia kenal melalui sosial media, kurang lebih sudah setahun dia mengenal Irene tapi mereka belum pernah bertemu sama sekali karena mereka tinggal di negara yang berbeda. Irene di Korea sedangkan Wendy di Kanada, pertama kali Wendy mengenal Irene adalah ketika tiba-tiba saja ada pesan masuk di instagram Wendy dan langsung meminta tolong padanya untuk meng-hack akun seseorang. Entah darimana Irene mendapat info tentang Wendy yang memang mahasiswa jurusan IT dan termasuk mahasiswa terpintar di Kanada, tapi permintaan Irene tidak pernah dipenuhi oleh Wendy dengan alasan Wendy tidak mau ilmunya malah dipakai untuk berbuat dosa dengan menjadi hacker. Mungkin Irene muak dengan Wendy yang tidak pernah menyetujui permintaannya makanya Irene selalu bersikap angkuh jika membalas pesan dari Wendy. Tapi, Wendy malah semakin senang menjahili Irene dengan terus mengirimkan pesan dan mengatakan bahwa dia menyukai Irene lalu akan pergi ke Korea untuk menemuinya. Walaupun begitu, Irene juga terkadang masih suka mengirim pesan ke Wendy untuk meminta tolong, dan anehnya Wendy selalu menuruti kecuali permintaannya untuk menjadi hacker.

Esok harinya...

Wendy : Irene-ssi...

Dan Irene membalas pesan Wendy keesokan harinya lagi.

Irene : Wae ?

Wendy : Apa kabar ?

Irene : Baik

Wendy : Di mana sekarang ?

Irene : Rumah

"Aaaarrrgghh !!! kapan dia akan berubah ? masih saja nyebelin !" lagi-lagi Wendy menggila sendiri, tapi dia tidak pernah berhenti untuk terus mengirim pesan ke Irene mau itu dibalas atau tidak. Lalu, Wendy mencoba menelepon Irene dan tentu saja tidak pernah diangkat. Mungkin Wendy sedikit gila dan seperti orang yang tidak punya kerjaan karena gigih mengganggu Irene, mungkin saja Irene juga tidak peduli padanya.

Tak lama, ponselnya berdering dan Wendy langsung saja mengangkatnya karena dia begitu yakin Irene akan balik meneleponnya.

Wendy : Halooo, Irene-ssi ?

Orang di seberang sana masih diam tak menjawab, lalu dia melihat ke layar ponselnya dan terpampang nama Seulgi di sana. Wendy langsung lemas lalu kembali menaruh ponsel ke telinganya.

Wendy : Wae Seulgi-aah ? ngapain kamu nelpon aku ?

Seulgi : Siapa Irene ? gebetanmu ?

Wendy : Eh, aku nanya kamu malah balik nanya

Seulgi : Hahaha... ayo kita keluar ! aku lapar !

Wendy : Mau makan di mana ?

Seulgi : Di mana aja yang penting kenyang. Ganti baju sebentar lagi aku jemput, bye !

Seulgi menutup teleponnya, Wendy langsung beranjak dari ranjang kemudian berganti baju lalu langsung turun ke lantai bawah menunggu Seulgi menjemput. Tak butuh waktu lama Seulgi datang dengan berisiknya membunyikan klakson mobil berkali-kali, Wendy pun langsung berlari keluar dan dengan cekatan masuk ke mobil Seulgi.

A Thousand MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang