8 bulan sudah berlalu sejak Wendy dan Irene bertemu di Jeju Island, setelah pertemuan yang terbilang singkat itu mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Sekedar berkirim pesan pun tidak pernah. Wendy sibuk dengan pekerjaannya ditambah lagi dia memiliki pekerjaan sampingan sebagai fotographer, dia bahkan sampai kehilangan waktu istirahatnya saking padatnya jadwal kerjanya.
Kanada, 09:45am
"Wen, ini file yang kamu minta kemarin. Kamu hanya perlu tandatangan dan setelah itu aku akan mengirimkannya" Seulgi menghampiri Wendy dengan membawa beberapa file.
"aaah thanks yaaa, taruh saja di situ aku akan tandatangan setelah ini selesai" sahut Wendy yang asik berkutat di depan laptopnya, Seulgi mengintip apa yang dikerjakan oleh Wendy.
"jadi, kamu benar-benar mau beralih profesi ?" tanya Seulgi yang melihat Wendy sedang mengedit foto.
"enggak, aku cuma senang aja. Kan lumayan buat tambahan anggaran belanja" sahut Wendy tertawa.
"iya benar juga, apa kamu akan menjual sketsa yang kemarin ?" tanya Seulgi lagi.
"sketsa yang mana ?" Wendy bertanya kembali.
"sketsa wanita sedang berada di laut yang kamu ambil waktu kamu liburan ke Jeju" sahut Seulgi.
Wendy menghentikan aktivitasnya, yang dimaksud Seulgi adalah sketsa foto Irene. Wendy sengaja mengedit foto itu menjadi sketsa. Memang, foto tersebut dia pamerkan di sebuah pameran foto sebulan yang lalu di Kanada. Banyak orang yang ingin membeli sketsa tersebut karena dinilai memiliki estetika tinggi, tapi Wendy tidak memiliki keinginan untuk menjualnya.
"hmm, kamu tau nggak wanita itu siapa ?" tanya Wendy pada Seulgi.
"enggak, siapa memangnya ?" Seulgi bingung.
"itu Irene" jawab Wendy singkat, Seulgi yang sedang minum menyemburkan air dari mulutnya karena terkejut.
"Irene ? serius ? kenapa kamu baru bilang kalau dia Irene ?" Seulgi terkejut sekaligus kesal karena Wendy tidak memberitahunya.
"kamu nggak pernah tanya bukan ?" Wendy tertawa.
"waaaah, ternyata dia sangat cantik ! aku pikir kamu hanya mengambil foto random orang-orang di sana" Seulgi menunjukkan kekagumannya dan Wendy hanya tersenyum.
"kamu masih berhubungan sama dia ?" tanya Seulgi lagi.
"hmm, udah nggak pernah"jawab Wendy santai.
"kenapa ? kamu nggak kena zonk bukan ? udah nyata dia cantik gitu" tambah Seulgi.
"aku hanya mencoba mengabaikan perasaan, hey sudah sana lanjutkan pekerjaanmu !" Wendy mengusir Seulgi dengan melemparkan file ke arah Seulgi.
Seulgi kembali ke mejanya, tapi dia masih memandang Wendy yang kembali sibuk dengan pekerjaannya. "mengabaikan perasaan ? dia ditolak sama Irene ?" Seulgi bicara dalam hati. Seulgi yang penasaran akhirnya memutuskan untuk menanyakan hal itu pada Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Miles
FanfictionBagaimana bisa 2 orang yang hanya kenal lewat sosial media bisa jatuh cinta ?