18

982 145 13
                                    

"aaarrggghhhh !!!" Irene berteriak seketika saat dia terjatuh dari ranjang, dia mengusap-usap kepalanya kesakitan.

Sembari berdiri, Irene tercengang dengan mimpi yang baru saja dia alami.

"kenapa aku bisa mimpi kayak gitu ? aku nyium Wendy ? aku suka sama dia ?" Irene mencerna semua mimpi yang baru saja dia alami, dia bahkan menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan mimpi tersebut dari kepalanya.

Di saat yang bersamaan, pintu kamarnya diketuk. Dengan malas dia bangun untuk membukakan pintu.

"siapaaa ?" Irene berteriak sembari berjalan menuju pintu tetapi tidak ada jawaban. Dia lalu mengintip dari lubang pintu dan seketika dia terkejut.

"Wendy ? ngapain dia ke sini ?" Irene masih terkejut

"Bae Joohyun, kamu lagi di dalam kan ? kalau kamu nggak mau buka aku dobrak pintunya hahaha..." Wendy bercanda menakut-nakuti, Irene langsung membuka pintu kamarnya.

"ada apa ?" Irene mencoba bersikap biasa saja mencoba mengalihkan mimpi yang baru saja dia alami di kepalanya.

"nih, tteokbokki !" Wendy menyorongkan sebuah tempat makan berisi tteokbokki pada Irene.

"buatku ?" tanya Irene bingung.

"iya, memangnya buat siapa lagi ?" sahut Wendy, Irene lalu menerimanya dan sebuah kebetulan karena dia sangat lapar dan tteokbokki adalah makanan favoritnya.

"tadi aku beli, terus nggak habis jadi aku kasih ke kamu" tambah Wendy.

"apa ? kamu ngasih aku makanan sisa ?" Irene berteriak kesal.

"ck, emosian banget deh ! yang sisaku yang ini, yang itu aku belikan buatmu" Wendy menunjukkan 1 tempat makan yang ada di tangannya.

"kan kamu bilangnya karena kamu makan nggak habis terus dikasih ke aku !" Irene ngotot.

"aku nggak akan segila itu ngasih makanan sisa ! ya udah aku balik ke kamar, bye !" Wendy berlalu pergi hendak pergi ke kamarnya, kemudian berhenti dan menoleh ke arah Irene.

"Bae Joohyun !" Wendy memanggil Irene yang sudah akan menutup pintu kamarnya dan membuat Irene tidak jadi menutupnya.

"kenapa ?" tanya Irene dengan bingung menatap Wendy.

"hmm, nggak apa-apa" Wendy melihat ke arah kaki Irene yang terluka dan terlihat sudah baik-baik saja kemudian tersenyum dan berjalan pergi.

"hey Wendy !" Irene meneriaki Wendy dan membuat langkahnya terhenti.

"ada apa lagi ?" Wendy menoleh kemudian berjalan kembali mendekati Irene.

Irene malah terdiam menatap wajah Wendy yang begitu dekat, dia kembali teringat dengan mimpinya dan membuatnya salah tingkah.

"ah, kenapa kamu memanggilku dengan nama asliku ?" Irene protes dan menunjukkan wajah kesal.

"kenapa ? kamu nggak suka ?" Wendy bertanya balik.

"iya !" sahut Irene dengan lantang, Wendy hanya tersenyum melihatnya.

"namamu bagus, dan kamu lebih cocok dipanggil dengan nama itu" ucap Wendy tersenyum dan membuat Irene tertegun.

"masuk dan istirahat, jangan tidur terlalu malam ya" Wendy mengusap rambut Irene dan membuat Irene kembali salah tingkah.

Wendy berlalu pergi tanpa memikirkan perasaan Irene yang dibuat terombang-ambing olehnya, Irene masih berdiri terdiam sampai Wendy hilang dari pandangannya. Setelah beberapa saat tersadar, dia lalu kembali masuk ke kamarnya.

A Thousand MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang