9

897 135 9
                                    

Dengan semangat Wendy berjalan memasuki ruangannya, di sana sudah ada Seulgi yang sibuk dengan segala pekerjaannya.

"bahagia banget ?" tegur Seulgi yang melirik ke arah Wendy sesaat dia duduk di kursinya.

"hehehe... aku mau ke Korea !" jawabnya girang.

"Korea ? kapan ?" Seulgi terkejut.

"besok dan cutiku sudah disetujui !" Wendy tertawa nyengir.

"isssh andai aku bisa ikut" Seulgi sedih.

"kalau kamu ikut gimana kerjaan kita ?" tatap Wendy.

"hehehe... baiklah tuan ! eh, terus kamu bakalan ketemu sama Irene dong ?" tanya Seulgi.

"kayaknya sih enggak. Kamu tau nggak ? kemarin dia video call sama Kak Taeyeon" Wendy kesal.

"What ? video call ? kok bisa ?" Seulgi terkejut dengan mata yang hampir keluar.

"iyaa, kemarin pas Irene telepon kak Taeyeon yang jawab karena aku lagi berenang. Terus diajak kak Taeyeon video call dan dia mau. Kesel kan ? giliran sama aku aja jawab teleponku aja susah" Wendy semakin kesal.

"waah curang banget kak Taeyeon !" Seulgi ikut kesal.

"dan kamu tau ? katanya Irene cantik banget" Wendy pura-pura menangis.

"cantik tapi ngeselin kan ?" celetuk Seulgi.

"iya sih, nyebelin ! aku kasih tau dia kalo aku mau ke Korea nggak direspon sama dia" ucap Wendy.

"ya udah abaikan !" Seulgi kembali ke pekerjaannya.

"hey, tapi aku penasaran dengan wajahnya" Wendy masih melanjutkan.

"and then ? kamu mau ngajak dia ketemu pas kamu di Korea ?" tanya Seulgi.

"iya pengennya gitu, tapi gimana ya ?" Wendy bingung.

"kamu yakin kak Taeyeon nggak bohong soal video call itu ?" tanya Seulgi lagi.

"aku sudah cek ponselku, dan bener mereka video call" jawab Wendy.

"kamu percaya sama dia kalau wajahnya emang cantik ? kamu tau kan kalau kak Taeyeon itu suka usil ?" tambah Seulgi lagi.

"bener juga ya ? kenapa aku nggak ada pikiran ke sana ?" Wendy menepuk jidat.

"ya udah hilangkan rasa penasaranmu itu, lagi pula itu cewek nggak jelas asal-usul bentuk dan rupanya" Seulgi mengakhiri perbincangan dan kembali ke pekerjaannya.

16:00pm

Wendy pulang ke rumah lebih cepat dari biasanya, terlihat Taeyeon sedang asik bermain game di ruang tengah.

"kapan kamu jadi orang dewasa kak ? game terus !" Wendy langsung duduk di sebelah kakaknya.

"main game itu bukan berarti belum dewasa kan ? memangnya kamu, hidupmu ngebosenin !" Taeyeon menjulurkan lidah ke arah Wendy dan dia hanya geleng kepala.

"sudah beli tiket ?" tanya Taeyeon sembari asik main game.

"sudah" jawab Wendy singkat.

"sudah packing ?" tanya Taeyeon lagi.

"belum, lagipula kayaknya aku cuma bawa tas ransel doang" jawab Wendy sembari meluruskan kakinya ke atas meja.

"kenapa ?" Taeyeon tidak berhenti bertanya.

"kok nanya terus ya ?" Wendy jadi kesal dan hanya disambut tawaan oleh Taeyeon.

A Thousand MilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang