DOSA SEBAGAI STATUS
Secara status, sejak Adam dan Hawa, dosa sudah ada di hadapan manusia. Manusia adalah makhluk yang berdosa dan karena itu sekaligus seteru Allah. Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (). Ada pendapat yang mengemukakan bahwa bayi yang lahir itu seperti kertas yang putih. Akan jadi apa kertas itu nantinya tergantung dari yang menulis dan yang menggambar di atasnya. Pandangan tersebut adalah pandangan yang salah.
Jika manusia berdosa sejak dari kandungan, berarti ketika dilahirkan sebagai bayi, ia pun telah berdosa. Status keberdosaan melekat kepada setiap manusia yang hidup di bumi dan tidak bisa lepas selama Allah sendiri tidak melepaskannya. Status ini pun diikuti oleh rasa bersalah yang nyata, konkret, dan objektif. Seorang terpidana tetaplah seorang terpidana sampai hakim memutuskan bahwa ia tidak lagi menjadi terpidana. Atau ia telah memenuhi tuntutan hukum yang dibebankan kepadanya. Setiap manusia yang berdosa tetap harus mempertanggungjawabkan keberdosaannya di hadapan Allah karena secara legal telah menyeleweng dari standar legal yang telah ditetapkan Allah. Namun, pertanyaan apakah itu berarti bayi yang baru lahir pasti masuk neraka, merupakan masalah yang berbeda. Allah adalah adil dan Ia tahu apa yang terbaik yang harus dilakukan-Nya.
DOSA SEBAGAI HABITUS
Dunia tempat manusia dilahirkan adalah dunia yang telah berdosa. Lingkungan tempat manusia dilahirkan ada dalam kondisi berdosa. Hal ini juga memungkinkan semua manusia memiliki kecenderungan berdosa dan kecenderungan berbuat jahat. Kondisi keberdosaan juga menyebabkan manusia menularkan kebiasaan berdosa yang semuanya membawa kebobrokan. Bergaul dengan orang fasik/jahat akan menyebabkan orang juga menjadi fasik (). Seseorang yang dibesarkan dan tinggal dalam lingkungan yang jahat akan mudah untuk jatuh dalam kejahatan, apalagi pada dasarnya ia juga sudah jahat. Jika demikian, tidak seorang manusia pun dapat lolos dari dosa.
DOSA SEBAGAI AKTUS
Dosa adalah sesuatu yang sifatnya pribadi. Artinya, dosa merupakan sesuatu yang dilakukan manusia secara pribadi. Manusia selalu melakukan dosa secara aktif. Itulah sebabnya semua manusia memiliki pengalaman berbuat dosa. Semua tindakan manusia selalu menuju kepada pelanggaran terhadap ketetapan Allah. Perbuatan dosa harus dipertanggungjawabkan kepada Allah secara pribadi.
YOU ARE READING
Manusia Abadi [SELESAI]
Non-FictionMembaca cerita ini, kamu akan memahami manusia lebih mendalam, agar dalam bertingkah laku dan berbudaya, dalam hidup di tengah-tengah masyarakat dan dunia ini, kamu akan diperlengkapi untuk menjalankan arti hidupnya di hadapan Tuhan dan sesama secar...