Apakah Manusia Adil?

13 0 0
                                    

Manusia dapat saja menjalankan kebenaran dan keadilan, namun sangat terbatas sekali. Kebenaran dan keadilan yang dilakukan oleh manusia tanpa Allah adalah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia demi sejahteranya hidup bermasyarakat dan juga demi kepentingan diri sendiri atau harga diri sendiri. Alkitab mencatat bahwa tidak seorang pun yang benar -- yang adil dan benar, seorang pun tidak (). Jika di dalam diri seseorang tidak terdapat kebenaran dan keadilan, bagaimana mungkin ia dapat menjalankan kebenaran dan keadilan dengan tepat? Apa yang dilakukan oleh manusia tanpa Allah sifatnya subjektif. Apalagi jika tindak tanduknya dapat mendatangkan keuntungan bagi dirinya atau kelompoknya. Manusia harus terlebih dahulu menerima kebenaran dan keadilan dari Allah agar dapat menjalankan hidupnya dengan benar dan adil. Adapun kebenaran dan keadilan dari Allah hanya di dapat dalam iman kepada Yesus Kristus. Keadilan yang sesuai dengan ukuran hukum manusia dan ukuran ilahi merupakan keadilan yang dapat diterima oleh manusia yang bergantung pada Kristus ().

Banyak hakim, pengacara, dan aparat hukum yang telah diambil sumpahnya untuk menjalankan keadilan dengan benar dan menjunjung supremasi hukum. Namun ternyata, mereka tidak dapat menjalankan keadilan dengan bertanggung jawab. Apalagi posisinya mendatangkan untung yang besar bagi mereka. Fakta ini dapat dilihat dalam kenyataan hidup memperjuangkan keadilan di Indonesia juga di mana saja. Akar dari hal ini ialah karena orang-orang hukum tersebut tidak memiliki hubungan pribadi dengan Allah secara benar. Kebenaran tidak hanya berdasarkan benar atau salah, tetapi juga berdasarkan ada tidaknya bukti, padahal bukti-bukti sudah dilenyapkan. Keadilan itu juga tergantung dari siapa yang diadili sehingga sifatnya subjektif sekali.

Manusia Abadi [SELESAI]Where stories live. Discover now