"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."
Alkitab mengatakan bahwa setelah Allah menciptakan bumi, langit, tumbuhan, dan binatang, serta segala benda-benda yang lain, Allah menciptakan manusia. Alkitab mencatat, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita ... maka Allah menciptakan manusia itu" (). Jadi, manusia bukanlah hasil proses pengembangan alami yang sempurna dari makhluk yang lebih rendah tingkatannya seperti yang dikembangkan oleh teori naturalistik. Manusia bukanlah pengembangan dari kayu, batu, tumbuhan, apalagi binatang, seperti teori evolusi Darwin yang mengatakan bahwa manusia berkembang dari kera.
Manusia diciptakan khusus oleh Allah, sebagaimana bumi serta segala isinya diciptakan oleh Allah. Temuan fosil manusia purba adalah hasil rekaan manusia, yang hendak menunjukkan bahwa bangsa manusia telah mengalami perkembangan sedemikian rupa, khususnya dalam hal bentuk tubuh dan ciri bawaannya. Penciptaan Adam dan Hawa dapat membuktikan bahwa sesungguhnya mereka adalah manusia yang sangat sempurna sebab dibentuk oleh Allah sendiri. Bahkan manusia diciptakan hampir sama dengan Allah. Daud bermazmur, "Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? ... namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat" (). Jika manusia hampir sama seperti Allah atau dengan kata lain istimewa dalam penciptaannya, tidak mungkin manusia berkembang dari benda atau makhluk yang kurang berharga, yang tidak pernah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Semua teori naturalistik dan evolusi yang menyebutkan bahwa manusia berkembang dari alam atau binatang adalah teori yang tidak alkitabiah dan tidak ada kebenarannya. Oleh karena itu, teori tersebut tidak dapat dipercaya. Apalagi jika melihat penciptaan Hawa yang dibuat secara ajaib dari rusuk Adam. Jika demikian pemikiran, bahwa manusia berkembang menurut teori evolusi, tidak dapat diterima. Manusia diciptakan langsung oleh Allah. Selain itu, apa yang dipaparkan dalam Alkitab, dibanding dengan penjelasan teori, evolusi jelas bertolak belakang.
Teori evolusi jelas menekankan bahwa manusia mengalami evolusi yang membuatnya semakin berkembang menjadi baik. Jika kita menyimak Alkitab, hal yang sebaliknyalah yang didapati. Justru karena dosalah manusia mengalami kemunduran dari beberapa sisi. Kemunduran pertama, yakni dari segi panjangnya umur. Manusia-manusia yang dicatat dalam kitab Kejadian berusia delapan ratus hingga sembilan ratus tahun, bahkan manusia tertua dunia yang pernah hidup, Metusalah, mencapai usia 969 tahun. Kini umur manusia amat jarang dapat mencapai umur seratus tahun.
Kedua, kemunduran dalam hal ukuran tubuh. mencatat bahwa orang-orang zaman itu adalah orang-orang raksasa. Sebagai contoh, Goliat, yang dikalahkan Daud, memiliki tinggi badan tidak kurang dari tiga meter. Padahal Goliat adalah sisa-sisa orang Enak yang pada waktu itu memiliki bentuk tubuh yang lebih besar lagi.
Ketiga, kemunduran dalam hal tenaga. mencatat bahwa Nuh membangun bahtera/perahu yang dapat memuat seluruh jenis binatang yang ada di muka bumi masing-masing satu pasang. Tentulah kapal yang dibutuhkan sangat besar. Namun, Nuh dan keluarganya, istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya, membuat kapal tersebut di atas gunung. Dapatkah kita membayangkan seberapa besar tenaga mereka mengangkat kayu-kayu ukuran besar tanpa alat pengangkut seperti zaman modern ini? Mereka pasti mempunyai tenaga yang jauh lebih kuat dari kebanyakan orang saat ini.
Keempat, tidak ada jaminan bahwa manusia sekarang lebih pintar daripada manusia zaman mula-mula. Adam dan Hawa menghafal jenis binatang dan tumbuhan. Sekarang orang sering menganggap penemuan tumbuhan atau binatang yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya sebagai penemuan baru. Alkitab mencatat bahkan Adam dan Hawalah yang menamai semua binatang dan tumbuhan. Nuh hafal seluruh jenis binatang sehingga ia dapat memanggil mereka masuk dalam bahteranya. Kalau sekarang, pastilah Nuh terkenal sebagai pawang dari seluruh jenis binatang karena ia dapat berbicara dengan berbagai jenis binatang. Tidak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat karena didorong sifat manusia yang selalu ingin berbuat lebih, tetapi fakta ini sama sekali tidak dapat digunakan untuk mengatakan bahwa manusia sekarang lebih pintar. Karena itu, teori penciptaan lebih masuk akal daripada teori evolusi, dan karena itu lebih dapat diterima.
YOU ARE READING
Manusia Abadi [SELESAI]
SaggisticaMembaca cerita ini, kamu akan memahami manusia lebih mendalam, agar dalam bertingkah laku dan berbudaya, dalam hidup di tengah-tengah masyarakat dan dunia ini, kamu akan diperlengkapi untuk menjalankan arti hidupnya di hadapan Tuhan dan sesama secar...