--Guanlin's pov.--
"Apa? Kok nggak bisa jemput sih, Pa?"
"...."
"Oh, gitu. Yaudah deh. Cepet sembuh ya, anaknya. Cepet balik lagi kesini, Pa."
"...."
"Iya, Pa. Gapapa. Yaudah, saya tutup, ya."
Gue ngejilat bibir gue yang rasanya mulai kering ini. Sebenernya, agak kesel juga sih sama si Pasup. Abisnya, nggak bilang dari kemarin malem kalau mau pulang kampung. Jadinya, 'kan dia nggak bisa jemput Jiheon.
Gue mulai berdiri dari duduk, "Gue aja yang bakal jemput Jiheon." Gumam gue, sambil beranjak buat ngambil jaket, nggak lupa sama kunci mobilnya.
"Sekarang jam setengah 3 kurang 5 menit. Masih ada waktu buat jemput dia." Gumam gue, sesaat setelah liat jam yang ngelingkar di pergelangan tangan gue.
Baru beberapa langkah gue ninggalin apartement ini, handphone gue udah bunyi. Dan waktu gue liat nama yang tertera disana,
Tante Rene is calling...
Itu nyokapnya si Yuqi.
Awalnya, masih gue biarin telepon itu. Tapi suaranya ganggu. Dan akhirnya, gue angkat teleponnya.
"Apa?"
"Kamu dimana?"
"Kenapa?"
"Cepet pulang. Bunda kamu sakit."
"Buat apa? Ada Somi di rumah."
"Dia nyebut nama kamu terus. Mending kamu temuin dia dulu. Kasian, kayaknya dia kangen sama kamu."
Gue langsung matiin sambungan itu secara sepihak, dan langsung ngelempar handphone gue ke jok belakang.
Gue bener-bener nggak suka sama suasana kaya gini. 'Kan jadi kaya buah. Delima.
Dilema, geb,-// -author
Dan akhirnya, gue udah mutusin buat nancepin gas balik ke rumah dulu, buat liat Nyokap. Cuma 5 menit. Dan udahnya, gue bakal langsung jemput Jiheon.
J-COUPLE
"Udah 5 menit. Saya pergi." Tutur gue.
"Guanlin, kamu nggak kasian sama Bunda kamu? Dia pasti kangen banget sama kamu. Kenapa kamu nggak disini aja?"
"Maaf. Tapi, nggak usah terlalu ikut campur sama urusan saya, Tante."
Gue beranjak dari kursi sebelah kasur, dan berniat mau keluar dari kamar Bunda. Sampai akhirnya, ada yang halangin gue lagi.
"Mau kemana kamu?"
Om Song, berdiri tepat di depan gue sekarang. Gue ketawa kecil. Si botak ini masih tetep masang muka sombongnya itu. Pengen gue cakar rasanya.
"Kamu mau nemuin pacar kamu itu?"
Gue masih tetep liatin dia, tanpa mau ngebuka mulut gue.
"Kayaknya, kamu bakal sulit buat nemuin dia. Karena dia, udah ada di tangan saya."
"Apa?!"
Dia ketawa, "Nggak usah keliatan marah gitu. Saya disini hanya untuk menjelaskan, kalau ini semua sudah saya rencanakan. Dari mulai supir kamu, hingga Bunda kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
J-COUPLE || Jeongin x Jiheon✅
Fanfic"Plis, Heon. Sekali lagi." -Jeongin "Gue tau, di setiap hubungan pasti selalu ada aja masalah. Tapi buat ini gue terlalu cape. Sorry." -Jiheon "Heon. Gue bisa berubah." -Jeongin "Bosen gue ngedengernya. Sekarang, kita temenan aja. Jadi, lo bisa beba...