Arza mengangguk pelan, "Aku... aku masih mencintai So Eun. Aku ingin kembali padanya... kita.... mari kita bercerai..."
"Mengetahui kamu bukan pelakunya sudah cukup membuatku percaya padamu. Tapi mengapa kamu malah mengatakan yang tidak-tidak"
Arza hanya diam menunduk.
"Aku tidak mau berpisah denganmu! Sekarang tarik kata-katamu kembali, Za!"
Arza menggeleng, "Tidak bisa, Bell. Kamu akan terus tersiksa jika terus bersamaku"
"Tidak! Selagi bersamamu, aku akan baik-baik saja"
"Aku tidak akan menarik kata-kataku...!"
Air mata Bellvania kembali mengalir. Isak tangisnya semakin kencang. Ia sangat kecewa dengan Arza. Ia tahu, So Eun hanyalah alasan yang Arza buat. Bellvania yakin, hati Arza hanya untuk Bellvania.
Arza menatap Bellvania yang menangis. Membuatnya semakin hancur. Ia benci melihat Bellvania terluka. Ia ingin menarik Bellvania ke dalam pelukannya sekarang. Menangkan wanita itu. Menghapus air matanya... dan mengecup kening Bellvania. Ia sangat ingin melakukannya.
"Kamu akan demam jika terus seperti ini. Ayo kita pulang" ajak Arza seraya melepaskan syal yang ia kenakan. Saat ia ingin memakaikan syal itu pada Bellvania, wanita itu menepisnya.
"Tidak perlu"
"Bell... ayo kita pulang"
"Pulang? Aku tidak mau!" Ucap Bellvania lalu bangkit dari duduknya. Berniat pergi meninggalkan Arza, namun ia malah terjatuh karena terlalu lemah. Tubuhnya terasa membeku. Baju yang ia gunakan terlalu tipis sedangkan salju sedang turun.
Melihat Bellvania terjatuh, Arza mengambil kesempatan itu untuk menggendong Bellvania dan membawanya ke mobil. Mereka harus pulang atau Bellvania benar-benar akan sakit besok. Sedangkan Bellvania, ia terlalu lemah untuk memberontak Arza yang menggendongnya.
Selama perjalanan pulang, baik Arza dan Bellvania sama-sama diam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Arza sangat tidak percaya karena ia berhasil mengucapkan kata 'cerai' untuk Bellvania. Mungkin ia memang sudah gila.
Begitu sampai di rumah, Bellvania langsung berjalan menuju kamarnya sedangkan Arza mengekor di belakang wanita itu.
Bellvania langsung menuju toilet sedangkan Arza duduk di pinggir ranjang. Merasa canggung. Saat Bellvania keluar dari toilet, ia menatap Arza sekilas lalu mengambil piayamanya di lemari.
"Aku akan tidur di kamar tamu malam ini" ucap Bellvania lalu berjalan menuju keluar kamar
"Tidurlah disini... biar aku yang tidur di luar" ucap Arza cepat, namun Bellvania tidak mengubris ucapan Arza dan tetap pergi menuju kamar tamu
"Seharusnya aku tidak mengucapkan kata-kata itu, ya, Bell..." gumam Arza pelan setelah kepergian Bellvania
•••Arza memasuki rumahnya yang tampak sunyi. Ia baru saja selesai jogging pagi. Arza langsung menuju ruang makan dan mendapati Ms. lucy sedang sibuk menyiapkan sarapan.
"Selamat makan, tuan"
"Bellvania sudah sarapan?" Tanya Arza seraya mengoles rotinya dengan selai kacang
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY YOU? [END]
RomanceBellvania memilih untuk menyetujui pernikahannya dengan seorang pria bernama Arzachel. Pria yang berumur 8 tahun lebih tua darinya. Baik Bellvania maupun Arza sama-sama memiliki alasan tersendiri menyetujui pernikahan tersebut. Awalnya pernikaha...