9. Who Are You?

15K 689 7
                                    

Arza terus memasang wajah cemberutnya sedangkan Bellvania terus tersenyum menatap Arza. Hari ini Bellvania harus kembali ke Paris. Belajar untuk persiapan masuk universitas. Sebenarnya Arza yakin, tanpa bimbingan dari sekertaris Park pun, Bellvania pasti lolos mengingat wanita itu begitu pintar.

"Sepertinya aku harus masuk sekarang" ucap Bellvania sambil terus tersenyum

"Baiklah, ingat langsung hubungi aku begitu sampai di Paris"

"Oke"

"Belajar yang baik ya" ucap Arza sambil memeluk Bellvania dan mengecup singkat kening istrinya itu.

"Tentu, aku akan belajar yang baik untuk membanggakanmu"

   Arza hanya menatap punggung Bellvania yang berjalan menjahuinya menuju pintu keberangkatan. Begitu Bellvania menghilang di balik pintu, Arza langsung masuk kembali ke mobil.

   Sepanjang perjalanan begitu banyak hal yang mengusik pikiran Arza. Hal-hal yang harus ia selesaikan sepecatnya. Selain itu, Arza juga merasakan dirinya yang harus bersiap menahan segala perasaan rindu yang ia miliki untuk Bellvania. Namun ia senang karena bisa mengungkapkan perasaannya pada Bellvania, walau wanita itu belum memberikan jawaban atas pernyataannya.

Arza menghela nafas berat, menatap sekertarisnya yang duduk di samping kemudi dari belakang.

"Siapkan tiket untuk saya menuju Seoul begitu pekerjaan disini sudah selesai"

"Baik, akan saya siapkan"

"Pastikan tidak ada yang tahu soal keberangkatan saya"
                                  •••
Dua bulan kemudian...

Bellvania berjalan menuju keluar gedung universitas. Perkuliahan baru saja berakhir dan ia bisa pulang sekarang. Ya, dua bulan telah berlalu dan banyak hal telah terjadi padanya. Ia sudah mengenal banyak tempat di Paris dan memiliki banyak teman sekarang. Hari-harinya pun ikut menyenangkan belakangan ini.

Bellvania menghela nafas berat. Walau harinya menyenangkan, tapi ia tetap merasa ada yang kurang. Arza. Pria itu mengingkari janjinya. Setelah kepulangan Bellvania dari Jepang, pria itu malah menetap di sana hingga sekarang tanpa menghubunginya. Ia hanya tahu kabar Arza dari sekertaris Park saja selama ini. Kata sekertaris Park, ada pekerjaan yang harus Arza selesaikan di sana yang tidak bisa di tinggalkan.

Sebenanya Bellvania akan mengerti hal itu, tapi mengingat Arza tidak pernah menghubunginya membuat Bellvania sedih dan... kecewa.

Bellvania mengambil ponselnya di dalam tas dan langsung menghubungi sekertaris Park.

"Halo"

"Sekertaris Park, saya sudah pulang"

"Baik, Mrs. Darell"

   Bellvania melanjutkan langkahnya setelah menutup telpon dari sekertaris Park.

"Bellvania..."

Langkah kaki Bellvania terhenti saat seseorang memanggil namanya. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. Tak mempercayai pria yang berdiri di depannya sambil tersenyum untuknya benar-benar nyata.

"El..." panggil Bellvania pelan

Bellvania masih sulit mempercayai bahwa pria yang di berada di depannya adalh Oriel Wiryamanta. Ketua tim basket di sekolahnya. Cinta pertamanya.

"Kamu kuliah disini?" Tanya El seraya melangkah mendekati Bellvania

"Ya, kamu juga?"

MARRY YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang