10. What Is Love?

13.7K 690 4
                                    

   Arza memarkir mobilnya di halaman rumah. Namun ia memilih untuk duduk diam lebih lama dalam mobil. Menatap bintang-bintang yang menghiasi malam dengan indahnya. Ia tahu, begitu ia bertemu Bellvania wanita itu pasti akan langsung memarahinya dan terus mengomeli Arza. Ya, ia memang bodoh dan menyesalinya sekarang.

Sepupu? Kau gila!

   Arza tersenyum sinis lalu memukul setir mobilnya keras. Kesal pada dirinya sendiri. Mengapa ia harus mengakui Bellvania sebagai sepupu saat wanita itu mau mengakui Arza sebagai suminya.

   Arza menghela nafas berat. Keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kamarnya. Begitu ia membuka pintu, Arza mendapati Bellvania sedang sibuk belajar di meja Kerja Arza. Melihat Bellvania yang tampak berkonsentrasi dengan bukunya membuat hati
Arza berdesir, rasa lelah dan amarah yang sejak tadi ia rasakan hilang begitu saja hanya dengan melihat Bellvania.

   Menyadari kehadiran Arza, Bellvania segera melepas kacamatanya dan melemparnya asal. Ia langsung berlari kearah Arza dan membawa semua emosi yang ia tahan sejak tadi.

"Za, maksud kamu apa tadi?" Tanya Bellvania to the point

"Tidak mungkinkan aku mengakui kamu sebagai istriku di depan cinta pertamamu, Bell"

"Mengapa tidak?"

"Dia cinta pertamamu!"

"Terus kamu siapa? KAMU SUAMI AKU, Za!"

Arza terdiam. Ucapan Bellvania sukses menamparnya. Ia memang salah.

"Kamu malu karena aku istrimu? Atau kamu pikir aku malu karena sudah memiliki suami?"

Arza hanya diam. Sibuk dengan pikirannya.

   Dering ponsel Bellvania memecahkan keheningan di antara mereka. Bellvania kembali berjalan menuju meja belajarnya dan mengangkat ponselnya.

"Hello"

"Hello, Bellvania. Aku Lorraine, kamu jadikan ikut?"

"Ya, tentu saja"

   Bellvania segera mengganti pakaiannya dan pergi meninggalkan Arza. Namun, saat Bellvania akan melewati pria itu, Arza langsung menahannya.

"Mau kemana?"

"Bukan urusanmu" jawab Bellvania sambil menepis tangan Arza

"Di luar dingin, pakai mantelmu!"

"Tidak usah mengurusku! Pikirkan saja kesalahan yang sudah kamu perbuat!" Jawab Bellvania dan pergi begitu saja.

Arza terus-terusan gelisah sepeninggalan Bellvania. Arza semakin gelisah setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 22.43.

Kamu dimana sih, Bell?

Arza mendudukkan pantatnya di kursi taman halaman rumahnya. Menghela nafas berat dan mencoba menenangkan diri. Ia memang salah. Masalah soal keterlambatannya pulang dari Jepang dan sekarang ia menambah masalah lagi, jadi wajar Bellvania sangat marah sekarang.

Sungguh Arza tidak bermaksud menyembunyikan fakta kalau Bellvania adalah istrinya. Bahkan Arza malah ingin seluruh dunia tahu kalau Bellvania adalah istrinya dan wanita yang ia cintai. Namun, beda untuk orang bernama Oriel. Pria itu mungkin saja pria yang di cintai Bellvania sekarang. Dan mungkin saja Bellvania lebih bahagia bersama Oriel daripada dirinya. Karena kebahagiaan Bellvania lebih penting dari apapun, maka Arza terpaksa mengatakan hal itu pada Oriel. Ia ingin memberikan kesempatan pada Bellvania menemukan orang yang ia cintai. Jika Bellvania mencintai Oriel..., Arza akan melepas Bellvania demi kebahagian wanita itu.

MARRY YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang