Bellvania menata meja makan tepat saat Arza baru saja pulang kerja. Pria itu tampak berantakan dengan kemeja biru navy-nya. Walau rambutnya tidak serapi saat ia pergi kerja, namun pria itu tetap terlihat tampan dan maskulin.
"Kamu masak apa?"
"Tadi aku agak sibuk jadi tidak bisa masak banyak. Kamu mandilah dulu"
"Oke" ucap Arza melangkahkan kakinya menuju kamar
"Aku sudah menyiapkan piyamamu di ranjang"
Arza tersenyum mendengar ucapan Bellvania. Selama ini ia selalu merasa kesepian. Saat pulang kerja tidak ada yang menyambutnya. Makan malamnya pun terasa hambar karena suasana yang sepi. Ia juga harus menyiapkan segala keperluannya sendiri. Namun, sekarang ia memiliki Bellvania. Gadis yang sekarang menjadi istrinya.
"Apa saja yang dikatakan sekertaris Park?" Tanya Arza sambil menyendok makanannya
"Kamu berbohong padaku ya? Dia sangat baik!"
"Hahaha, benarkah? Kamu belum melihat dia marah saja. Kamu tahu, dia itu aslinya galak"
"Aku tidak percaya ucapanmu" ucap Bellvania sambil menyipitkan matanya
"Aku serius, aku aja sering dimarahi oleh dia"
"Kata sekertaris Park, kamu itu orangnya bandel. Susah di atur, untungnya kamu pintar"
"Kenapa dia mengatakan hal buruk tentangku?"
"Bukankah itu fakta?" Ucap Bellvania sambil tertawa membuat Arza semakin cemberut
Setelah makan malam, Bellvania memilih untuk menonton tv untuk mengisi waktu. Sedangkan Arza duduk di samping Bellvania dengan laptop yang ada di pangkuannya.
"Bagaimana belajar dengan sekertaris Park?"
"Em, banyak hal baru tentunya. Dan ada banyak materi yang belum begitu aku pahami"
"Tenang saja, sekertaris Park itu guru yang hebat"
"Ya, dia sangat hebat. Arza..." panggil Bellvania pelan membuat Arza menatapnya
"Ya?"
"Mengapa kamu bekerja lagi? Bukankah kamu sudah bekerja seharian di kantor?"
"Pekerjaanku menumpuk karena acara pernikahan kita"
"Tapi sekertaris Park bilang kamu itu memang workholic"
"Tapi aku menikmatinya"
"Kamu itu terlalu menikmatinya, sampai-sampai kamu lupa kehidupan sesungguhnya. Aku yakin, kamu susah tidur karena sering larut bekerja selama ini"
Arza menatap Bellvania beberapa saat. Ia tidak menyangka semua kata-kata yang keluar dari mulut gadis itu benar. Bahkan ia baru menyadarinya
Bellvania mematikan tv lalu menatap Arza yang masih menatapnya bingung, "Begadang itu nggak sehat! Sekarang, ayo tidur" ucap Bellvania sambil menarik tangan Arza
"Kamu akan membantuku tidur cepat lagikan?"
"Apa aku harus terus-terusan mengelusmu agar tertidur setiap hari?"
"Tentu saja" jawab Arza sambil tertawa
•••Arza menatap Bellvania yang kesal sampingnya. Namun wajah kesal gadis itu justru membuat tersenyum senang.
"Apa kamu akan terus-terusan cemberut seperti itu?" Tanya Arza
"Jangan ajak aku bicara" jawab Bellvania ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY YOU? [END]
RomanceBellvania memilih untuk menyetujui pernikahannya dengan seorang pria bernama Arzachel. Pria yang berumur 8 tahun lebih tua darinya. Baik Bellvania maupun Arza sama-sama memiliki alasan tersendiri menyetujui pernikahan tersebut. Awalnya pernikaha...