2. Paris

26.8K 994 6
                                    

Langkah Bellvania terhenti begitu ia melihat rumah Arza. Matanya sibuk melihat rumah yang berdiri dengan megah di depannya.

"Ada apa?" Tanya Arza sambil menutup pintu mobilnya

"Mengapa rumah ini begitu besar?"

"Ada apa? Kamu takut tinggal di rumah yang besar?" Tanya Arza kembali

"Bukankah kita hanya tinggal berdua?"

"Tentu saja, kita hanya tinggal berdua disini"

"Aku merasa... akan begitu kesepian selama tinggal disini" ucap Bellvania pelan.

Selama ini Bellvania selalu menghabiskan waktunya di rumah. Ia hanya pergi dari rumah untuk sekolah, setelah itu ia akan kembali kerumah. Maminya orang yang begitu sibuk, mereka hanya bertemu saat sarapan karena mami akan pulang saat Bellvania sudah tidur. Dan melihat rumah Arza yang begitu besar membuat Bellvania merasa hidupnya akan kembali kesepian.

"Maafkan aku. Aku akan berusaha agar itu tidak terjadi. Ayo kita masuk" ajak Arza sambil menarik tangan Bellvania yang masih berdiri mematung

Entahlah, sepertinya semua yang ada pada diri Arza begitu luar biasa. Walau rumah ini terlihat begitu megah dari luar, namun terasa nyaman dan hangat saat kita memasuki rumah tersebut.

"Kamu bisa melihat-liat, aku akan mandi duluan" ucap Arza dan langsung masuk ke kamar utama

Bellvania berjalan-jalan mengelilingi rumah Arza yang terus-terusan membuatnya kagum. Fasilitas yang ada di rumah Arza benar-benar mewah dan modern.

Setelah puas berkeliling, Bellvania memasuki kamar utama yang sebelumnya di masuki Arza. Ia mendapati Arza telah selesai mandi dan sibuk mengeringkan rambutnya.

"Mandilah" ucap Arza santai

Bellvania hanya mengangguk lalu masuk ke dalam kamar mandi. Lagi-lagi ia kembali kagum melihat barang-barang yang ada dalam kamar mandi. Entah apakah Arza menyiapkannya sebelum pernikahan mereka atau bagaimana. Bellvania tidak menyangka akan menemukan berbagai barang yang berpasangan seperti sandal, handuk dan produk-produk kecantikan yang tertata rapi. Bahkan ia merasa betah walau hanya di kamar mandi Arza.

Bellvania merebahkan tubuhnya di atas ranjang samping Arza. Pria itu tampak melamun tanpa mengubris Bellvania yang sudah berbaring canggung di sampingnya.

"Kamu tidak tidur?" Tanya Bellvania sambil membalik badannya membelakangi Arza

"Insomnia parah"

"Kamu susah tidur?"

"Begitulah"

Bellvania membalik tubuhnya menghadap Arza dan menatap pria itu dengan antusias, "Apa kamu selalu insomnia?"

"Ya"

"Kamu bisa meminun susu sebelum tidur"

"Aku sudah begitu sering melakukannya" jawab Arza santai

"Mau aku bantu?"

Arza menatap Bellvania bingung, "Membantu apa?"

Bellvania menarik tubuh Arza untuk miring menghadapnya, "Pejamkanlah matamu" Bellvania langsung mengelus lembut punggung Arza begitu pria itu memejamkan matanya.

"Tarik nafas dan hembuskan dengan pelan. Buat tubuhmu merasa rilex"

Entah berapa lama Bellvania terus mengelus punggung Arza, namun beberapa saat kemudian ia bisa mendengar dengkuran halus dari mulut Arza.

"Selamat tidur, little boy" ucap Bellvania sambil mengacak pelan rambut Arza yang sudah tertidur
•••

Bellvania membangunkan Arza begitu ia selesai membuat sarapan untuk mereka.

MARRY YOU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang