SIDE STORY - TROY

29.7K 2.6K 332
                                    

The First time I Saw You

.
.
.

Pria itu Troy Trenton, pemilik sekaligus pemimpin perusahaan TrenCorp yang telah menguasai bisnis real estate hingga berbagai mancanegara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu Troy Trenton, pemilik sekaligus pemimpin perusahaan TrenCorp yang telah menguasai bisnis real estate hingga berbagai mancanegara. Dengan kekayaannya yang melimpah, tak heran bila ia termasuk dalam daftar "20 orang terkaya d dunia". Diusianya ke tiga puluh empat tahun, Troy Trenton telah memiliki segalanya, harta, popularitas, dan wanita. Namun satu hal yang sudah lama hilang dari dirinya yaitu cinta.

Karena masa lalu yang begitu pahit, Troy tidak percaya lagi dengan kata itu. Baginya cinta hanyalah suatu hal yang bisa membuat semua orang buta, menjadikan pria kuat sekalipun menjadi lemah, dan penuh muslihat belaka. Oleh karena itu, Troy selalu membentengi dirinya untuk tidak lagi mencintai siapapun, termasuk kekasih supermodelnya saat ini, Irina Olivia.

Irina hanya memberikan rasa nyaman dan seks yang luar biasa diranjang, tapi wanita itu tidak mampu meluluhkan hati Troy yang sudah mati.

Meskipun Troy tidak mencintai Irina, namun mereka telah menjalin hubungan selama enam bulan. Setidaknya satu hal yang Troy sukai dari Irina adalah dia tidak memaksanya untuk menjalin sebuah komitmen, pernikahan. Irina, wanita yang bebas, sama seperti dirinya. Karena itulah mereka bisa bertahan hingga detik ini.

"Aku sudah memesan seperti biasa, Sayang. Kita bertemu di sana."

"Baiklah."

Troy mematikan teleponnya setelah keluar dari lift. Hari yang melelahkan seperti biasa, bekerja seharian dengan berbagai laporan dan dokumen membuat kepalanya pusing. Mungkin menghabiskan makan malam dengan Irina bukan ide yang buruk.

Sore hari di gedung Trenton, salah satu gedung perkantoran pencakar langit di Manhattan yang terkenal dengan dominasi hitam dan emas itu tampak ramai oleh pegawai yang tidak sabar untuk pulang. Tak jarang beberapa orang yang menyapa dan menunduk hormat pada Troy. Namun tidak sedikit pula yang tidak mengenal pria ini karena dalam gedung Trenton bukan hanya ada TrenCorp. Apalagi para pendatang baru dari belahan dunia lain yang bekerja dalam periode tertentu.

Troy menghela napas, meregangkan dasinya yang terasa mencekik leher. Dengan kaki jenjangnya yang gagah dan tubuh yang memikat, ia sangat mudah mendapatkan perhatian dari orang sekitar. Tatapan kagum serta seruan memuja sudah biasa ia terima, hingga terasa memuakkan.

Tidak ada wanita yang bisa menggetarkan hatinya seperti Yamato Aoi, kekasihnya dan tunangannya dulu.

"Sial." Troy mengumpat saat kenangan manis bersama Aoi terlintas dikepalanya. Ia pun menggeleng samar dan melanjutkan langkahnya untuk menuju lobby utama.

Namun sesaat kemudian, kakinya tiba-tiba berhenti. Matanya melebar dengan sendirinya ketika melihat wanita bertubuh mungil yang baru melangkah masuk ke lobby dengan rambut hitam acak-acakan. Wanita itu sedikit berlari dan terburu-buru seolah sedang mengejar sesuatu, tapi karena kakinya yang kecil, ia jadi tidak terlihat berlari, melainkan hanya jalan cepat.

Tubuh Troy terpaku. Hatinya spontan berdesir. Jantungnya mendadak berdebar kencang seolah dewa asmara baru saja menusuk jantungnya dengan panah cinta. Gila, ini gila.

Tidak mungkin, Troy menggeleng. Tubuh wanita itu, wajah cantiknya, dan rambutnya yang sungguh indah, menghempaskan seluruh atensinya.

Saat wanita itu berjalan melewatinya, tangan Troy tak kuasa untuk bergerak, setidaknya ingin menyentuh wanita itu, dan tanpa sadar, Troy menarik sejumput rambutnya hingga....

Troy tak bisa berkata-kata.

Saat mata mereka bertemu satu sama lain, waktu seakan berhenti. Dunia disekitar mereka terasa berpendar dan segalanya seperti bayangan semu.

Troy menunggu beberapa saat, menganalisa kenapa wanita ini mampu membuatnya tertarik padahal mereka baru saja bertemu untuk pertama kalinya.

Tangannya gatal untuk menarik wanita itu supaya ia bisa melihat dari dekat, bentuk wajahnya, hidungnya, bibirnya, semuanya yang ada pada diri wanita itu.

Bola matanya hitam legam bak langit malam membiusnya hingga membuat seluruh tubuh Troy merinding. Ia menatap sekilas ke arah dadanya, dan melihat nama wanita asing yang berparas seperti boneka ini. Hana Larasati,  Adenver Media.

"Permisi."

Oh suaranya.

Troy menutup matanya saat suara indah itu menerobos masuk ke syaraf, membuat jiwa raganya bergetar. Ia tidak mampu bergerak, matanya terus memandangi punggung rapuh wanita itu. Ada perasaan tidak suka saat melihat dia menjauh, dan pergi begitu saja. Jika semua ini hanyalah mimpi, Troy rela tidak terbangun hingga dunia berakhir.

Namun ternyata, mimpinya berubah nyata saat wanita itu menoleh lagi ke arahnya seolah ia juga merasakan getaran yang sama. Wanita itu juga merasakan ketertarikan yang sama!

Ada sesuatu yang berhasil merusak dinding pertahanannya, dan Troy bersumpah ingin menemukan apa itu. Apa alasannya hingga ia bisa bereaksi seperti ini hanya dengan melihat wanita asing yang ohh...... Troy sangat ingin mengejar wanita itu dan membawanya ke tempat sepi. Ia sangat bergairah.

Saat Hana melihat senyum licik dari wajah Troy, ia pun berbalik dan menganggap semuanya hanya kebetulan. Namun tidak bagi Troy, ini baru permulaan.

Troy bersumpah akan mendapatkan wanita itu malam ini juga.

****


Gak bisa move on >.< duhayy padahal udah ada Joseph wkwkw

Yak beginilah perasaan Troy ketika bertemu Hana.

Kapan2 aku mau perbarui part ini. Rencananya aku mau bikin sampe troy gempur Hana malem2 smpe bibirnya luka (part 3) haha

Awhhh aku bayangin sendiri lah wkwkwkwk

Tetep promosi wkwk beli yuk 🤣🤣🤣🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🦕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetep promosi wkwk beli yuk 🤣🤣🤣🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡🦕

Aku berharap bgt ini difilimin. Andai aja ad yg iseng jadi produser dan rekrut trapped by you jadi pilem wkwkwkkwkwkw

Trapped by You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang