DIREKTUR CIA
Direktur CIA Stephany dan suaminya John sedang merayakan ulang tahun ke 10 anak semata wayangnya, Celine di sebuah kebun pribadi yang luas, teman - teman Celine mengerumuni mereka, waktunya untuk meniup lilin ulang tahun di atas kue tart lebar bergambar Sponge Bob, tokoh kartun favorit putrinya.
Tidak jauh dari kerumunan mini berwarna kuning yang menyanyikan lagu ulang tahun, Sekretaris pribadi Stephany, Andriana terlihat cemas setelah menutup telepon selulernya, sebuah laporan dari agen di Indonesia membuatnya ingin langsung memberitahu bosnya apa yang sedang terjadi, tapi itu berarti harus mengacaukan puncak acara ulang tahun Celine yang juga tidak kalah penting bagi bosnya.
Kepentingan Negara harus menunggu lagu ulang tahun Sponge Bob selesai, Andriana mendengus tidak sabar.
Semua bertepuk tangan ketika lilin di atas kue ditiup oleh Celine, setelah pemotongan kue acara dilanjutkan dengan permainan oleh badut Sponge bob, kerumunan terurai dan kesempatan bagi Andriana langsung merangsekmasuk mendekat ke Stephany.
"Mam, ada berita buruk dari Proyek Borneo Indonesia", Adriana mendekatkan kepalanya kepada sang bos setengah berbisik.
Stephany tidak berkata apa - apa, dia langsung menghampiri Celine dan mengatakan untuk melanjutkan bermain dengan badut dan teman - temannya, dia akan segera menyusul.
"Bagaiamana keadaannya Ana ?" Stephany bertanya sambil berjalan cepat beriringan dengan Andirana bergegas ke ruangan kerjanya.
"Mam, agen kita menangkap seseorang yang diduga membobol semua data Proyek Bornero."
"China ? Rusia ?atau Iran ?"
"Agen kita masih mencari tahu".
Keduanya sudah berada di ruangan kerja luas bergaya minimalis berbentuk persegi dan seperangkat komputer dengan sambungan global yang memungkinkan untuk melakukan pertemuan tatap muka secara berasamaan dengan pejabat tinggi keamanan seluruh negara di dunia.Stephany meraih botol anggur mewah dan menuangkannya di gelas kristal, kemudian dia merebahkan dirinya di kursi kerja nyaman berwarna hitam dan bersandaran tinggi, sedangkan Andriana sedari tadi sudah duduk di sofa menunggu perintah bosnya.
"Sambungkan aku denganan David Lang, dia yang bertanggung jawab segala yang terjadi dalam Proyek Borneo", Stephany berkata sambil menyecap minumannya.
David Lang mengepalai segala aktifitas CIA di Indonesia.
"Baik Mam", Andriana bergegas menuju komputer pengendali untuk melakukan panggilan video kepada Kepala Urusan Proyek Borneo, David Lang.
Layar monitor raksasa itu memunculkan tulsan,
Calling David Lang ...
beberapa detik kemudian muncul gambar pria beumur 30 tahunan kurus berambut acak - acakan.
"Laporkan situasinya David", kini Stephany menyorongkan tubuhnya bersandar ke meja dengan dengan kedua tangan terkatup.
"Saat ini tepat tengah malam di Jakarta mam,saya sedang berada di markas Kepolisian Indonesia, tepatnya tadi pagi Pusat pengendali Cyber Proyek Borneo mengidentifikasi penyusup yang mencoba mencuri data - data tentang operasi kita di Kalimantan dan kami berhasil menangkap pelakunya".
Stephany melihat kecemasan yagn ditahan di wajah David, " Apakah itu sudah semua yang ingin kamu laporkan ?".
"Sebenarnya mam, dia mendapatkan semua copy data penting Proyek Borneo", David mencoba menjawabnya dengan tenang tapi justru membuat dia terlihat konyol di layar.
"Semua ?"
"Emm ... Hampir tidak tersisa", sambil menelan ludah dan beberapa detik memalingkan muka dari kamera, dengan cemas David meyakinkan bosnya.
"Dan apakah kamu sudah mengeatahui siapa yang mencurinya ?", Stephany kembali mencecar pertanyaan dengan cemas.
David ragu menjawabnya, "kami berhasil menangkap tersangkanya mam".
Suasana menjadi hening, Stephany melemparkan tubuhnya ke sandaran kursi, melemparkan pandangannya ke langit - langit ruangan, keriuhan anak - anak terdengar lemah dari kejauhan, ini adalah sebuah bencana baginya, Proyek Borneo adalah proyek rahasia yang segelintir orang saja yang mengatahuinya.
Bagian terburuknya adalah dia kepala Keamanan Proyek itu.
"Kamu tahu siapa yang menyuruh bedebah ini ?" Stephany kembali mencondongkan tubuhnya ke meja, kali ini raut mukanya seperti Banteng melihat kain merah.
"Tahanan kita beranama Christopher Hall, 35 tahun, bahasa Inggrisnya beraksen Brithis, dengan paspor asli dari London, semua dokumen asli".
"Maksudmu dia agen MI6 ?" Stephany bertanya dengan penuh minat.
"Saya tidak yakin, tapi kami masih menyelidikinya Mam, data sudah kami kirim ke NSA untuk melacaknya".
Stephany berdiri dan menggebrak meja dengan kedua tangannya, "David aku tidak peduli seandainya dia adalah manusia pelanet Mars, yang perlu aku tekankan lagi, tugasmu sekarang adalah ambil kembali semua data yang sudah dicuri itu, dan cari tahu siapa di balik pembobolan proyek Borneo dalam 24 jam, atau kamu akan berahir menjadi tukang sapu di kantin CIA ! Itupun setelah aku kirim kamu ke penjaraGuantanamo ! Mengerti ?".
David kembali menelan ludah, "Baik Mam", End David Calling, gambar David hilang dan layar monitor kembali menjadi hitam, kata - kata terahir Stephany itu terasa seperti sebuah cekikan di leher baginya, hal yang dia takutkan sejak panggilan telepon masuk dari bosnya itu datang.
"Andriana, hubungi menteri pertahanan, direktur NSA serta mintakan waktu kepada bagian sekretaris negara untuk melakukan rapat terbatas dengan Presiden, bilang ke mereka ini menyangkut keamana nasional", kata Stephany kepada sekretarisnya tanpa menoleh.
"Baik mam", Adriana seketika menekan tombol telepon genggamnya yang sedari tadi dia genggam dan berbalik menuju pintu sebelah menuju ruangan kerjanya, menghubungi beberapa orang paling berpengaruh di dunia.Stephany masih tertegun dengan informasi yang baru saja disampaikan kepadanya.
Sebuahbahaya besar bagi Amerika jika data itubocor, Amerika bisa runtuh dan dunia akan kacau !
KAMU SEDANG MEMBACA
3 I N T E L I J E N
Bilim KurguFiksi Politik Militer "Serangan Rudal dari Kapal Perang RI ke Gedung DPR RI" Intelijen Indonesia, Amerika, Rusia https://my.w.tt/mKMp9785XS