Part 8

75 19 0
                                    

"Pagi den" sapa bi Rumi kepada Alvaro.

"Kok cepet banget mau berangkat sekolahnya, gamau sarapan dulu?"

Alvaro membalas sapaan bi Rumi sambil memperlihatkan senyuman terbaik nya. Senyuman pertamanya untuk hari ini.

"Engga usah bi, sarapan disekolah aja. Aku mau jemput Sintia dulu takut telat" ucap Alvaro seraya mengambil motornya di garasi.

"Loh kok tumben den Varo yang jemput non Sintia naik motor lagi, kenapa ga bawa mobil?" tanya bi Rumi kepadaku.

"Engga bi, mau naik motor aja biar kayak film-film romantis gitu" ucap Alvaro seraya menggoyangkan kedua alisnya naik turun.

"Astaga den, jadi sekarang non Aletha gaada di hati den lagi heh?" ucap bi Rumi mencubit perut Alvaro ringan seraya tertawa.

Alvaro menyengir,"iya engga dong bi, Aletha still the first in my heart hehe" Alvaro menyengir tak berdosa.

"Yudah deh bi,Varo pergi dulu ya" Alvaro menyalimi tangan bi Rumi.

Meskipun bi Rumi adalah asisten rumah tangga mereka, tetapi mama dan papa Alvaro tetap mengajarkan Alvaro sopan santun kepada orang yang lebih tua.

"Yaudah, hati-hati,jangan ngebut ya den" peringat bi Rumi.

Bi Rumi mendadakan tanganya kepada Alvaro yang telah berlalu pergi,sampai ia dan motornya menghilang di balik tikungan.

***

Alvaro duduk diatas motor bersenandung kecil menunggu Sintia keluar dari rumahnya.

"Loh? Kok ada di sini? Mau ngapain lo?" tanya Sintia pada Alvaro.

"Wah keren lo yah udah pake lo-gue sekarang" Alvaro terkikik kecil.

"Kan boleh sih pura-pura kuat untuk nutupin kelemahan" kata Sintia kepada alvaro seraya menaik-turunkan Alisnya.

"Aseek, Quotes in this morning by Sintia" balas alvaro dengan senyuman mengejek.

"Yaudah yuk"

***

Seperti biasa Alvaro menebarkan senyum yang paling diincar oleh para gadis penghuni Gradian. Ia membalas satu persatu dalam yang di lontarkan para gadis itu dengan ramah.

Sudah menjadi kebiasaan setiap paginya untuk berkunjung ke kelas Aletha sebelum bel jam pelajaran dimulai.

Aletha terlihat santai duduk di meja seraya mendengarkan musik dari ipodnyamenggunakan headset sambil membaca novel 'The da vinci code' favoritnya. Sementara seluruh anggota kelas XI IPA 2 sibuk mengerjakan tugas kimia dari guru mereka,Dan buku Aletha yang menjadi bahan operasi mereka.

Alvaro menggeser Bandi agar pindah dari tempat duduknya. Bandi hanya melirik Alvaro kesal tanpa berani membantah.

Aletha belum menyadari kehadiran Alvaro disampingnya karena terlalu asik dengan Lagu dan Novelnya.

Alvaro menoel bahu Aletha.

"Gosah ganjen deh lo" Pekik Aletha tanpa mengalihkan pandangannya dari novel yang sedang dibacanya.

Alvaro menoelnya lagi, lebih keras kearah leher.

"Sekali lagi ya Ban, gue tonjok lo!"

'Ban? Oo Bandi, hihihi'batin Alvaro.
Alvaro kini menarik headset yang dikenakan Aletha dan meniup telinganya.

"Eh curut! Udah berani macam-macam lo ya!" Aletha memalingkan wajah kesalnya kepada Alvaro dengan tangan siap dilayangkan.

"Pagi yang"

Alvaro menunjukan senyuman andalannya dengan menatap Aletha tulus.

'Serrr'

'Kok muncul lagi ni penyakit' batin Aletha mengatur nafasnya agar tidak gugup di depan Alvaro.

"Pagi" balas Altha sekenannya.

"Cie tumben bales, biasanya jutekin aku dulu" ejek Alvaro mengulang kalimat-kalimat yang pernah dilontarkan Aletha saat ia mencoba berkomunikasi padanya.

Aletha tersenyum, Sangat tipis namun dapat membuat hati Alvaro berdenyut.
'Astaga Lord indahnya ciptaanmu'

"Ihh ada bolongnya" Alvaro menoel bekas lesung pipi Aletha saat ia tersenyum tadi.

"Lo pikir ini aset pribadi punya bokap lo?! Asal Noel aja lo curut" Aletha kesal dengan perbuatan Alvaro terhadapnya.

Sebenarnya Aletha bukanlah tipe orang yang pelit senyum tetapi ia tidak mau membuang sepersekian detiknya hanya untuk mengulas senyum pada orang yang selalu membuatnya kesal.

Dan soal lesung pipi ya dimilikinya hanya orang-orang yang menurutnya tulus lah yang boleh memegang. Seperti ketiga sahabatnya,abangnya dan orng tuanya. Hanya mereka yang bisa dipercaya Aletha saat ini.

'Kringggggg'

Bunyi Bel jam pelajaran pertama berdering memenuhi seluruh penjuru Gradian.

"Yaelah Ganggu orang pacaran aja" gerutu Alvaro.

"Pacaran gigi lo boneng" sanggah Aletha kembali mengulas senyum tipisnya dan berhasil terlihat oleh Alvaro untuk yang kedua kalinya.

Entah kenapa Aletha menjadi bisa tersenyum di depan orang yang menyebalkan ini.

"Yaudah, calon pacar, AMINN" ucap Alvaro menekan kata Amin dan di sambut sorakan seluruh kelas.

'Aminnnn' teriak mereka.
Terlebih Keisha yang paling semangat. Keisha sengaja mendekatkan mulutnya ke telinga Aletha.

"Adoohh curut,kuping gue heboh banget lo sumpah"

Alvaro tersenyum melihat wajah kesal Aletha 'lucu' batinnya.

"Ngapain lagi lo masih disini! Buat gue badmood aja deh! Masih pagi juga ah!" teriak Aletha kepada Alvaro.

"Senyum lagi dong biar hari gue tambah ceria" Alvaro menarik turunkan Alisnya.

"Ogah" Aletha mendengus kesal.

"Aduh calon pacar gue yang cantik, gausah malu-malu deh".

"Ihhhh apaan sih lo, amit-amit banget pergiiiiii." Pekik Aletha.

"Gamau ah, gue nyusup aja disini mau liat lo lebih lama" ucap Alvaro sekenanya.

"Nenek lo jomblo! kalo ngomong sesuka udel lo aja. Udah dong ngapelnya ,bego. Cinta sih cinta pake otak dikit boleh dong?!" Sambar Keisha menengahi perdebatan antara dua orang yang selalu berselisih itu.

Keisha menarik tangan Alvaro dan menggeretnya keluar kelas.

"Eeehhhh apaan sihh modus banget lo megang-megang cogan kek gue, gue kan masih mau liat ayang gue" Alvaro sok dramatis.

Keisha tetap melanjutkan Aktivitasnya tanpa menghiraukan ocehan Alvaro.

"Bentar" ucap Alvaro di depan pintu.

Keisha memberhentikan kegiatannya untuk menyeret Alvaro keluar.

"Dadah yayang, mwahhh" ia memberikan kissbye pada Aletha sambil tersenyum sangat manis.

Seluruh teman wanita Aletha hanya heran kepadanya. Kenapa ia tidak mau dengan pria setampan, sekaya, seterkenal, sebaik, sehumoris Alvaro?.

'Bego mungkin dia tuh ga mandang orang sebening itu'
Hanya itu yang terlintas di kepala mereka ketika melihat Aletha memperlakukan Alvaro sekekenanya.

Dan jawabannya hanya dia dan Tuhan yang tau.

Hola gaes..
Part ini udah selesai ni..
Jangan lupa VoMent💕

Happy reading:)

ALVaThaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang