ALVaTha

Part 9

Alvaro memasuki kelas yang sudah hening,

"Permisi bu" Alvaro mengetuk pintu.

"Darimana saja kamu jam sembilan baru masuk kelas" Sahut bu Dinda guru matematika Alvaro.

'Jam sembilan' batin Alvaro sambil melihat arloji hitam miliknya.

"Maaf bu, tadi saya kena tilang, jadi agak telat" kilahnya.

Semua siswa XI IPS 1 sudah tidak heran kenapa Alvaro telat masuk kelas. Sudah menjadi tradisinya untuk ngapelin Aletha setiap paginya.

"Yaudah duduk"

"Makasih bu" Ia menebarkan senyumannya dan membuat hati siswa wanita di kelas itu histeris.

Kelas Aletha sekarang sedang free di karenakan guru kesenian mereka sedang mengikuti pertemuan guru kesenian seluruh sekolah untuk menyambut Acara penting di Kota mereka.

Pantas saja Alvaro sampai kelewatan hingga dia terlambat memasuki kelasnya, untung saja gurunya kala itu masih berbaik hati memperbolehkan nya masuk.

Seharusnya jika ia tidak diberikan izin masuk ia bisa bersyukur dikarenakan dapat kembali ke kelas Aletha dan melihat senyumannya.

Baru kali itu ia melihat senyuman Aletha untuknya. Biasanya ia mengisi harinya dengan menstalking sosial media miliknya dan memandangi wajah Aletha yang sedang tersenyum dari telpon genggamnya.

Tetapi hal itu sudah lebih dari cukup, ia masih bersyukur karena masih bisa melihat Aletha bersikap jutek padanya.

Kalau boleh dia jujur sebenarnya pertama kali melihat Aletha Alvaro sudah menaruh rasa perhatiannya karena gadis itu terlihat spesial dimatanya, kemudian ia mencoba untuk mendekatinya.

Pertama ia hanya ingin bermain-main saja, sama seperti ia mempermainkan para mantannya yang hanya terobsesi kepadanya bukan mencintainya.

Alvaro dengan PD-nya merasa bahwa Aletha sama dengan cewek-cewek lain di sekolahnya yang akan segera loncat-loncat kegirangan apabila didekati olehnya.

Tetapi Aletha berbeda. Ia merupakaan satu-satunya cewek lain yang sama sekali tidak melirik Alvaro.

Oleh karena itu Alvaro penasaran kepadanya dan ingin Aletha memperhatikannya. Ia ingin tau Apakah seorang Alvaro Ravindra Dirgantara dimata gadis
pujaannya itu.

Seiring berjalannya waktu entah kenapa timbul rasa sayang dan ingin menjaga di dalam diri Alvaro. Walaupun ia terlihat sering menggangu dan selalu menjahili Aletha, sebenarnya ia hanya ingin dekat dengan gadis itu dan terus memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa padanya.

***

"Huftt capek banget gue nyariin lo! Dari mana aja lo?" dengus Alvaro melirik sebal cewek didepannya.

"Sorry deh gue tadi ke toilet bentar ada urusan pribadi, hehe" Cewek itu menyengir tak berdosa serta mengacungkan kedua tangan ya membentuk huruf 'v'.

Alvaro gemas melihat ekspresinya itu.

"Ihhh ucul banget sihhh, uluh-uluh" Alvaro mencubit pipi Sintia gemas.

"Aduhh sakit tau" Timpal sintia mengelus-elus pipinya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Yaudah ayok pulang udah mau hujan lo" Alvaro menarik sintia ke arah motornya dan Sintia masih  tetap mengerucutkan bibirnya.

Dari sisi lain Aletha melihat apa yang dilakukan Alvaro dan Sintia di lobi ia tersenyum ketir.

'Kenapa saat gue udah mulai jatuhkan perhatian gue ke lo, Lo buat gue mikir kalo keputusan gue salah' Batinnya, Aletha tersenyum ketir.

Seperti biasa pulang sekolah Alvaro menghabiskan waktunya untuk menstalking dan mengirim Aletha pesan hingga membuat gadis itu risih.

Alvaro mengirim seluruh pesan dari yang penting sampai yang tidak penting kepada Aletha.

Disisi lain Aletha hanya mendengus kesal akan perbuatan yang dilakukan Alvaro tetapi entah kenapa hatinya tersenyum.

Ia ingin membalas pesan yang dikirim Alvaro tapi egonya lebih besar dibanding dengan hatinya.

Sampai akhirnya ia hanya membaca pesan itu.

Sedangkan Alvaro sudah senang bahwa pesanya di baca walaupun tidak di balas.

Hola gaes..
Part ini udah selesai ni..
Ada hubungan apa ya diantara mereka?
Apa jangan-jangan mereka udah dijodohin?
Atau mereka itu Mantan?
cie penasaran..
Jangan lupa VoMent ya💕

Happy reading:)