Alvaro hanya menyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
"Hai sayang." sapa wanita paruh baya yang baru keluar dari dapur.
"Halo mommyku yang cantik, lama diriku tak melihat anggun rupa wajahmu" balas Alvaro memeluk singkat Hani. Mommy dari Albert.
"Sa ae lu ah" ucap Hani memukul lengan Alvaro dan mereka berdua pun tertawa bersamaan.
Alvaro memang sangat dekat dengan Hani. Selain Hani adalah mommy sahabatnya, Hani juga teman masa kecil mamanya. Sehingga tak ada rasa canggung diantara mereka. Hani juga menyuruh Alvaro menggilnya 'mommy', sama seperti Albert. Begitu pula sebaliknya. Albert memanggil mama Alvaro dengan sebutan 'mama'
Persahabatannya dengan Albert lah yang paling terjalin lama diantara para sahabatnya yang lain. Alvaro dan Albert sudah berteman sejak kelas 6 Sd. Adelia mama Alvaro sengaja ingin mendekatkan mereka. Mereka berdua sepakat mengulang kembali kisah persahabatan kecil yang hingga saat ini terjalin antara Hani dan Adelia.
"Mommy masih sibuk di dapur kah?, Aku bantuin ya biar cepat selesai". Tawar Alvaro kepada Hani dengan suara selembut mungkin.
"Engga sayang, mommy baru aja selesai, itu tadi mommy buat cheesecake, kamu mau coba?"
"Dengan senang hati mom, tapi nanti aja deh, baru selesai makan juga, aku bawa ini buat Iyel." ucap Alvaro menunjukkan tas plastik di genggamannya.
"Okelah, yaudah sana masuk aja ke kamar Iyel." Kata Hani mendorong kecil Alvaro ke arah tangga.
"Bye mommy, umwahh" Alvaro beranjak ke anak tangga ke tiga lalu melemparkan flying kiss kearah Hani.
Hani hanya tersenyum melihat anak sahabatnya itu. Ia bangga memiliki Alvaro dan Albert. Hani sudah menganggap Alvaro sebagai anaknya, ia sangat menyayangi Alvaro.
Ia merasa Alvaro tanggung jawabnya juga, apalagi sekrang Mario dan Adelia sedang dalam masalah rumah tangga.
Alvaro memasuki kamar Albert tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Seperti biasa.
"IYEL, MY LUVLY." pikik Alvaro setelah membuka pintu kamarnya.
Albert hanya menatap Alvaro datar. Seenaknya saja ia menyebut namanya 'Iyel' saat Cakra ada disini.
"Upss" Alvaro menyengir kuda saat melihat tidak hanya Albert yang ada di dalam kamar.
"Gue kira gue yang pertama. Mommy gabilang uda ada Cakra sih." ucapnya mengelak.
"Sok malu lo! Gue udah tau kali!" ucap Cakra mendorong kening Albert pelan.
"Ngehehe" Albert menyengir menjijikkan.
Memang kedua sahabat Alvaro yang lain sudah mengetahui hubungan diantara dua keluarga itu. Bagaimana tidak rumah Albert sudah mereka jadikan sarang untuk berkumpul. Masuk akal bukan jika mereka tau, secara Alvaro dan Hani sering mengumbar kemesraan dihadapan mereka. Terutama didepan Albert.
"Oke gais, sekarang kita mau ngapain?" tanya Albert.
"Nonton skuy" ucap Alvaro memberikan ekspresi ambigunya.
"skuy la" Sambut Albert antusias.
"G!" ucap Cakra tidak setuju.
"Loh kenapa engga? Gaada salahnya kok" ucap Albert. Sementara Alvaro telah mengeluarkan laptop dari lemari buku milik Albert.
"G!, gue gamau berdosa!" larang Cakra menutup kembali laptop yang tadi telah dibuka Alvaro.
"Dih gila!. Astapir, otak lo ternyata ya." ucap Albert mengelus dadanya dramatis.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVaTha
Teen FictionAlvaro Ravindra Dirgantara, Most wanted SMA Gradian yang memiliki banyak penggemar wanita,selalu menginginkan aletha memperhatikannya. Aletha Divya Kenan, Cewek tomboy yg selalu risih saat bersama dengan Alvaro Karna selalu mencari perhatiannya. ...