~~ kau tau? Aku bahkan tak pernah berfikir melupakanmu. Tapi segampang itukan kau melupakanku? Aku yang dulu bahkan sangat dekat denganmu?~~~~
Rachel pricillia putri prasetyo.
*****
Pulang sekolah, Rachel dkk memutuskan pergi ke caffe dekat sekolah.
" Chel, lo sama adit aja tuh.Gua sama Aldi" ucap salsa yang diangguki Rachel.
"Okelah. Yok, Dit!" ucapnya sambil menatap Adit.
"Cuss!!"
"Aldi jangan genit!" teriak Rachel saat melihat wajah girang Aldi.
Aldi refleks melotot tajam ke arah Rachel dan dibalas Rachel dengan juluran lidah. Lantas keduanya tertawa bersama.
Salsa dan Adit menatap keduanya bingung. "Kenapa sih?" tanya Salsa kepo.
Aldi menoleh ke samping dan meraupkan tangannya ke wajah Salsa.
"Kepo aja bocil"
Salsa melotot lebar "Heh, ga sopan!"
Keempatnya keluar kelas dengan tertawa lebar. Tak banyak yang tahu jika Aldi menyimpan rasa pada Salsa. Dan Rachel tau karena memang Aldi sering bercerita kepadanya.
***
Saat akan memasuki caffe, Salsa melihat Rafael dkk.
"Eh, itu Rafael sama temennya bukan? Aaa, ganteng banget!" pekik Salsa berbinar.
"Ih, udah, si! Alay banget lo, malu di liat orang" Rachel menggandeng lengan Salsa agar cepat memasuki caffe.
"Ih Rachel lo gimana sih, tadi itu mereka ganteng banget apalagi Rafael, aduh, Dia makannya apa ya?" cerocos Salsa.
"Kepo, lo kayak dora" itu bukan suara Rachel maupun Adit dan Aldi. Lantas siapa yang menyahut? Rachel dan Salsa berbalik dan melotot kaget melihatnya.
"Rafael ganteng? Eh, salah. Maksutnya Rafael?" ucap Salsa sambil melongo kaget, pipinya bersemu merah karna malu.
"Hai, cecan" sapa Rendi
"Giliran yang beginian aja lebar mata lo" sahut Rizal menjitak kepala Rendi.
"Sakit, bego" kesal Rendi.
"Mau duduk dimana, Chel?" tanya Adit yang baru datang bersama Aldi. Mereka belum menyadari keberadaan Rafael dan yang lain.
"Sama kami aja gimana?" tawar Rehan.
"Boleh aja sih, seterah Rachel." ucap Aldi yang baru menyadari keberadaan Rafael dkk.
"Terserah ogeb" ucap Rachel sambil menoyor kepala Aldi .
"Oh udah ganti?"
"Iya udah, yuk." lanjut Rachel tidak menggubris perkataan Aldi.
Mereka berjalan beriringan kecuali Rachel yang berjalan di belakang. Dia memikirkan Rafael yang bahkan tak ingat sama sekali padanya.
Saking asiknya melamun, ia sampai tak sadar bahwa Rafael sudah di sampingnya.
"Mikirin apa?" tanya Rafael membuyarkan lamunan Rachel.
"Eh, enggak kok, nggak mikirin apa apa" elaknya sambil melihat ke arah lain dan Rafael hanya mengangguk.
"Lutut lo masih sakit?" tanya Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafachel (TERBIT)
Teen FictionTETAP VOMENNT WALAUPUN SUDAH ENDING!! PROSES REVISI! SEMUA PART YANG SAYA PUBLISH ULANG ADALAH VERSI REVISI! ~ketika Rachel pricillia putri prasetyo di pertemukan kembali dengan Rafael candrawinata.~ Cerita ini di dedikasikan untuk kalian yang sed...